TIMESINDONESIA, SURABAYA – Agenda akbar Pekan Literasi Jawa Timur yang berpusat di Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jalan Menur Pumpungan No 32 Surabaya, membuktikan bahwa literasi di Jawa Timur masih bernapas. 

Perwakilan Gerakan Pembudayaan Minat Baca Jawa Timur (GPMB) Aditya Akbar Hakim dan anggota Bidang Diklat dan Kepenulisan Teguh Wahyu Utomo, keduanya akan melakukan sinergi guna mendorong gerakan literasi dan menyamakan visi menjadikan provinsi paling ujung timur di Pulau Jawa ini sebagai East Java Center of Literacy.  

“GPMB sebagai mitra stategis Disperpusip membuat langkah konkrit mengandeng berbagai pihak. Balai Bahasa salah satunya. Tidak sekadar berhenti pada program tapi berlanjut pada kegiatan riil yang berdampak bagi masyarakat,” ujar Aditya, Rabu (21/5/2025).

Perjumpaan yang tidak direncanakan itu ternyata membuka pintu-pintu baru untuk melanjukan langkah gerakan bersama membangun literasi. Sedangkan sinergi dengan berbagai pihak terbuka lebar untuk memajukan literasi di Jatim. 

“Ketika semakin banyak pihak yang terlibat berkenan bergerak bersama. Kami optimis yakin, Jatim jadi nomor satu secara nasional. Bukti yang terbaru, naskah konten lokal Jatim dapat tembus hingga 500 naskah lebih,” tutur Adit, pria yang juga penulis buku nasional dan pegiat literasi tersebut.

GPMB dan Balai Bahasa berkomitmen melakukannya dalam waktu dekat. Kolaborasi antar instansi seperti ini di era keterbukaan serta kecepatan arus informasi yang serba digital. Percepatan gerakan literasi secara masif tidak menutup kemungkinan dapat dilakukan.

Kolaborasi ini disambut hangat Amin Mulyanto, Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP) Literasi Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur. Banyak program nantinya yang dapat disinergikan untuk membangun ekosistem literasi Jawa Timur. 

“Biar kita jajaki untuk mulai jalin sinergi, banyak program yang bisa kita kerjasamakan,” ujarnya. (*)