Final Liga Europa 2024/2025 yang baru saja berlangsung di San Mames tidak hanya meninggalkan kisah tentang trofi dan kemenangan bagi Tottenham, tetapi juga menyuguhkan drama di luar lapangan. Pertandingan tersebut mempertemukan Tottenham dengan Manchester United, di mana Setan Merah harus menelan kekalahan 0-1 setelah gawang mereka dijebol oleh Brennan Johnson pada menit ke-42.
Kekalahan ini membuat Manchester United harus mengakui keunggulan rival domestik mereka. Hal ini tampaknya memicu emosi di antara para pemain Setan Merah, terutama Harry Maguire. Selama pertandingan berlangsung, mereka terlibat dalam beberapa duel, dan ketegangan itu berlanjut hingga setelah laga berakhir.
Ketegangan semakin memuncak setelah peluit akhir berbunyi, khususnya antara dua bek tengah, Harry Maguire dari Manchester United dan Cristian Romero dari Tottenham. Momen ketika keduanya saling berhadapan dengan ekspresi marah menjadi sorotan publik dan viral di media sosial, menunjukkan betapa besar emosi yang terlibat dalam pertandingan tersebut.
Insiden terjadi segera setelah peluit panjang dibunyikan. Romero, yang merayakan kemenangan tim, tampak melintas di depan Maguire di lapangan. Bek tengah asal Argentina itu kemudian mendekati dan memeluk bek kanan Manchester United, Diogo Dalot. Kapten tim Setan Merah, Maguire, kemudian kembali menghampiri Romero dan mulai menggerakkan tangannya, seolah merujuk pada kejadian yang berlangsung selama pertandingan.
Ketegangan di lapangan sudah terasa sebelumnya, di mana Maguire menerima kartu kuning akibat pelanggaran terhadap Romero di akhir pertandingan, dalam sebuah insiden yang melibatkan beberapa pemain dari kedua tim. Ketika Maguire dan Romero terlibat dalam saling tunjuk dan berbicara, staf dari kedua tim dengan cepat berusaha memisahkan mereka. Meskipun demikian, Maguire tetap menunjukkan gestur kemarahan, sementara Romero tampak membalas ucapan dari rekan bek tengahnya itu.
Bagi Romero, tambahan medali ini menjadi koleksi kemenangan baru, memperkaya gelar Piala Dunia yang telah diraihnya bersama tim nasional Argentina. Setelah berkontribusi untuk Lionel Messi dalam meraih gelar, kini ia memberikan dukungan kepada Tottenham. Kemenangan yang diraih oleh Tottenham ini tidak hanya mengakhiri penantian mereka selama 17 tahun tanpa trofi, tetapi juga mengamankan satu tempat di Liga Champions untuk musim depan.
Brennan Johnson, yang menjadi pencetak gol tunggal dalam pertandingan tersebut, tidak dapat menyembunyikan rasa senangnya. "Musim ini sama sekali tidak bagus, tidak ada satu pun pemain kami yang peduli tentang itu sekarang. Klub ini tidak memenangkan trofi selama 17 tahun, itu sangat berarti," ujarnya kepada TNT Sports.