Gabungan dari belasan komunitas sopir yang tergabung dalam Rumah Berdaya Pengemudi Indonesia (RBPI) menyampaikan aspirasi pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi V DPR RI.
Komisi V menggelar rapat pada Rabu (21/5/2025), yang mengundang puluhan organisasi pengemudi online sebagai bentuk respons atas maraknya demonstrasi yang dilakukan oleh ojol belakangan ini.
Di tengahtengah rapat dengar pendapat tersebut, Ainun Masruro, perwakilan RBPI menyampaikan keinginan agar DPR tidak hanya menyorot driver ojol, melainkan juga pengemudi subsektor lainnya.
"Sopir atau pengemudi itu bukan hanya ojol. Memang saya sendiri seharihari bekerja sebagai ojol. Tetapi kawankawan kami yang bekerja di sektor lain juga butuh perhatian dan perlindungan dari pemerintah," ujar Ainun melalui keterangan tertulis, Kamis (22/5/2025).
Dirinya mengatakan sopir ekspedisi, sopir angkutan, sopir perkebunan, sopir pertambangan, sopir pribadi, dan yang lainnya mayoritas adalah pekerja informal.
"Kenapa DPR dan pemerintah hanya membicarakan ojol saja? Ini agenda apa?," kata Ainun.
Ibu rumah tangga yang seharihari bekerja penuh waktu sebagai pengemudi ojol tersebut berharap pemerintah dan DPR memperhatikan nasib pengemudi lain di luar ojol.
"Anggota kami lebih beragam, bukan saja driver online. Misalnya, meskipun mereka menjadi sopir ekspedisi, angkutan umum, angkutan barang, atau angkutan perkebunan, sebagian besar pekerja informal dan tidak punya BPJS Ketenagakerjaan," kata Ainun.
"Hampir tiap hari anggota kami mengalami resiko kecelakaan. Selama ini sebagian besar kami membayar iuran mandiri BPJS. Harusnya negara menggratiskan iuran BPJS Ketenagakerjaan kami," tambah Ainun.
Sopir ojol perempuan yang beroperasi di bilangan Jakarta Barat tersebut DPR dan pemerintah bisa lebih arif dalam membuat kebijakan.
"Jangan hanya ingin populer padahal ada agenda lain yang kami tidak pernah tahu. Negara harus hadir secara konkrit. Negara harus alokasikan APBN untuk BPJS kami. Jangan hanya menyalahkan kami atau industri transportasi tetapi pemerintah sesungguhnya tidak melakukan apaapa," pungkas Ainun.