SajianSedap.com- Selain gula tebu, gula stevia kini menjadi pilihan banyak orang untuk masakan dan minuman sehari-hari.
Ini adalah gula yang diekstraksi dari daun spesies tanaman Stevia rebaudiana asli Paraguay dan Brasil.
Ada beberapa alasan mengapa banyak orang beralih ke gula stevia karena beberapa alasan.
Termasuk keinginan untuk mengurangi asupan gula, manfaat kesehatan, dan potensi sebagai pengganti gula yang lebih alami.
Selain itu, kesadaran masyarakat akan dampak buruk konsumsi gula berlebih juga menjadi faktor utama dalam peralihan ini.
Gula stevia juga dianggap sebagai pilihan yang lebih aman bagi pasien diabetes.
Gulaini dapat digunakan sebagai pengganti gula dalam memasakan rumahan dan kue.
Namun, perlu diingat bahwa gula stevia memiliki tingkat kemanisan yang lebih tinggi daripada sukrosa atau gula biasa, sehingga perlu disesuaikan dengan cara yang tepat
Untuk itu ketahui berikut ini cara menggunakannya sesuai rasio atau takaran yang tepat.
Sebagai perbandingan, setiap cangkir gula pasir (200 gram) bisa diganti dengan satu sendok teh stevia.
Atau bisa juga takaran 40 gram gula tebu bisa diganti dengan 0,08 persen stevia.
Jika kamu membuat kue dengan stevia, bisa menambahkan sepertiga cangkir (105 gram) cairan pengganti (seperti saus apel) agar hasil kue tidak terlalu kering.
Gunakan pemanggangan di bawah suhu 205 derajat Celcius, karena stevia akan rusak pada suhu yang lebih tinggi.
Stevia tidak berkontribusi pada kerusakan gigi, membantu mengontrol gula darah, kolesterol, dan tekanan darah.
Stevia juga dikaitkan dengan potensi mengurangi risiko terjadinya penyakit ginjal.
Kekurangannya, harga jual stevia jauh lebih mahal daripada gula. Dari pantauan Kompas.com di toko online satu kilogram stevia dihargai kisaran Rp 70.000.
Harganya bisa lebih mahal jika diolah dari tanaman stevia organik.
Selain itu, bila dikonsumsi dalam jumlah banyak bisa menyebabkan sakit perut seperti, kembung.
Dilansir dari Healthline, penelitian lebih lanjut tetap diperlukan untuk menentukan apakah pemanis alami membawa manfaat yang berkelanjutan bagi kesehatan manusia.
Stevia berasal dari tanaman yang kaya manfaat dan disukai oleh orang-orang yang lebih suka makan makanan yang alami.
Karena rasanya sangat manis, konsumsi stevia sebaiknya tidak terlalu banyak.
Karena alasan itu pula Stevia sering dicampur dengan erythritol atau dekstrosa (yang merupakan gula dari jagung).
Stevia yang dibeli di toko mungkin sudah dicampur dengan Reb-A atau erythritol, alkohol gula, yang dapat memiliki efek gastrointestinal.
Maka dari itu Stevia bisa menyebabkan masalah pencernaan pada beberapa orang.