TIMESINDONESIA, JAKARTA – v class="ds-markdown ds-markdown--block">
Laporan terbaru dari Pusat Pengendalian Operasi BNPB menunjukkan bahwa dalam 24 jam terakhir, sebagian besar wilayah Indonesia masih dilanda bencana hidrometeorologi.
Data yang diterima di Jakarta pada Kamis (22/5/2025) malam menyebutkan bahwa cuaca ekstrem dan perubahan iklim menjadi faktor utama peningkatan risiko bencana.
Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, menyampaikan bahwa hingga pukul 07.00 WIB, tercatat 42 kejadian bencana. Dari jumlah tersebut, 16 di antaranya termasuk kategori serius karena menimbulkan kerusakan signifikan terhadap permukiman warga dan infrastruktur publik.
Angin Puting Beliung di Tidore Kepulauan (Maluku Utara)
16 rumah rusak
16 kepala keluarga terdampak
Banjir di Bojonegoro (Jawa Timur)
242 KK terdampak
Ketinggian air mencapai 150 cm
Banjir di Ciamis (Jawa Barat)
152 KK terdampak
Ketinggian air 30–100 cm
Status siaga darurat aktif
Puting Beliung di Kuantan Singingi (Riau)
72 orang terdampak
Banjir di Cirebon
5.276 orang terdampak
Air sudah surut, tetapi status darurat masih berlaku
Tanah Longsor di Purbalingga (Jawa Tengah)
6 orang mengungsi
10 rumah rusak
Bantuan logistik dan alat berat telah disalurkan
BNPB juga mencatat 10 kejadian bencana yang masih berlanjut, termasuk:
Banjir di Bulungan (Kalimantan Utara) dan Grobogan (Jawa Tengah) yang memengaruhi ratusan keluarga.
Banjir disertai longsor di Trenggalek (Jawa Timur) mengakibatkan 6 orang hilang dan 1 korban meninggal. Pencarian masih dilakukan.
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau telah menghanguskan 106,08 hektare, dengan perluasan 11 hektare dalam beberapa hari terakhir.
BNPB mengimbau pemerintah daerah untuk meningkatkan kesiapsiagaan, terutama dalam menghadapi potensi bencana berulang. Masyarakat juga dihimbau untuk tetap waspada dan tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi. "Personel BNPB telah diterjunkan ke sejumlah wilayah terdampak untuk mendampingi penanganan dampak bencana," tegas Abdul Muhari.