Indonesia menjadi negara dengan beban TB (Tuberkulosis) tertinggi di dunia setelah India. Di dunia, ada 10,8 juta kasus TB aktif setiap tahun dengan Indonesia menyumbang sebanyak 1.090.000 kasus.

Artinya, Indonesia menyumbang 10 persen kasus TB di dunia.

Dalam 10 tahun terakhir, tidak terlihat penurunan kasus TB yang signifikan di Indonesia. Jumlahnya justru meningkat.

"Jadi malah 3 tahun terakhir ini terus meningkat tapi memang ada yang mengatakan angkanya memang semakin tinggi, mungkin karena kita bagus dalam upaya upaya menemukan kasusnya," kata dokter spesialis paru, dr Erlina Burhan, SpP(K), Kamis (22/5/2025).

Menurut dr Erlina, banyak orang yang takut ketahuan mengidap TB. Gejalanya sudah dirasakan, seperti batuk-batuk, bahkan mengeluarkan darah namun enggan untuk diperiksa.

"TB ini menjadi stigma di Indonesia. Yuk kita hilangkan stigma ini supaya Masyarakat mau memeriksakan diri dan kalaupun nanti terdiagnosis TB nggak usah khawatir. obatnya ada dan obatnya gratis," ungkap dr Erlina.

Menurut dr Erlina, TBC adalah penyakit yang bisa disembuhkan dan dicegah. Peran masyarakat penting untuk menekan angka penularan TBC meningkat.

Guru Besar Pulmonologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini juga menyarankan untuk memberikan motivasi kepada orang-orang yang terduga TB untuk memeriksakan diri dan menjalani pengobatan hingga akhir.

"Support orang-orang yang sudah terdiagnosis untuk minum obat sampai selesai. karena kalah nggak selesai nggak sembuh bahkan terancam menjadi TB yang resisten dengan obat," pungkasnya.