TiDB Jadi Solusi Database Revolusioner Akselerasi Bisnis di Indonesia
Adam Rizal May 23, 2025 10:34 AM

Di tengah ledakan data digital yang mencapai 63 persen pertumbuhan tahunan di Indonesia, perusahaan-perusahaan menghadapi tantangan besar dalam mengelola infrastruktur data yang semakin kompleks. Database tradisional seringkali tidak mampu menangani beban transaksi tinggi, skalabilitas terbatas, dan kebutuhan analitik real-time.

TiDB, solusi distributed SQL database dari PingCAP hadir menjawab tantangan itu dengan menghadirkan arsitektur revolusioner yang menggabungkan kekuatan (Online Transactional Processing) dan OLAP (Online Analytical Processing) dalam satu platform.

"MySQL compatible mengizinkan seamless integration dengan existing MySQL based application. Jadi secara garis besar, arsitektur TiDB itu adalah horizontal scalability, scale-nya itu melebar ke samping, kemudian strong consistency, kita support untuk asset compliance dari sisi database, dan offer untuk high availability," kata Ivan Chandra Senior Solution Architect (PingCAP Indonesia) dalam wawancara dengan InfoKomputer.

Masalah Solusi TiDB Dampak Bisnis
Scalability Horizontal scaling dengan tambah node Hemat60% biaya infra
OLTP-OLAP gap Arsitektur HTAP terintegrasi Real-time analyticstanpa ETL
High availability Auto-failover multi-node Downtime <1 menit/tahun
Biaya lisensi Open-source + managed service 70% lebih murahvs proprietary DB
Keunggulannya, TiDB menawarkan MySQL Compatibility, mendukung sintaks MySQL yang memudahkan migrasi tanpa perubahan besar pada aplikasi, horizontal scalability yang mampu menambah node server secara dinamis untuk menangani pertumbuhan data.

Tak hanya itu, TiDB juga mampu melakukan hybrid transactional/analytical processing (HTAP) yaitu menggabungkan OLTP & OLAP dalam satu sistem. Kemudian, TiDB juga mampu melakukan cloud-native & multi-cloud ready yang memungkinkan pelanggan mendeploy TiDB di AWS, GCP, Alibaba Cloud, atau on-premise.

Solusi TiDB terus menunjukkan tren adopsi yang mengesankan secara global. Berdasarkan data terbaru, solusi database itu telah digunakan oleh lebih dari 3.000 perusahaan di 50+ negara sejak pertama kali diluncurkan pada 2015. Dalam satu dekade terakhir, TiDB telah berevolusi dari proyek open source menjadi solusi enterprise yang matang. TiDB juga mendukung AI-powered SQL untuk aplikasi berbasis Generative AI (seperti RAG—Retrieval-Augmented Generation).

"TiDB dirancang untuk mengatasi keterbatasan database tradisional. Pertumbuhan kami mencerminkan kebutuhan pasar akan database yang bisa melakukan scaling horizontal sekaligus mempertahankan konsistensi data," ujarnya.

Untuk meningkatkan adopsi, PingCAP Indonesia akan fokus melakukan program pelatihan melalui PingCAP University, kemitraan lokal dengan penyedia layanan TI,
use case konkret seperti implementasi di perusahaan logistik ternama dan memperkuat posisinya sebagai alternatif menarik di antara solusi database modern.

"Banyak perusahaan Indonesia masih menggunakan single node database tradisional. Padahal kebutuhan akan skalabilitas dan ketersediaan tinggi semakin mendesak," ungkap tim PingCAP Indonesia.

Latar Belakang Pengembangan TiDB

Dalam perkembangan era digital yang pesat, keterbatasan database tradisional dalam menangani pertumbuhan data eksponensial menjadi tantangan besar bagi pelaku bisnis.

Masalah Scalability Vertikal

Database tradisional menghadapi kendala serius dalam hal skalabilitas. "Ketika beban kerja meningkat, solusi tradisional hanya bisa di-scale secara vertikal dengan upgrade CPU dan memori. Namun ada batas maksimum yang tidak mungkin dilewati," ujarnya

Kebutuhan Horizontal Scalability

TiDB mengadopsi pendekatan revolusioner dengan horizontal scalability. Sistem itu memungkinkan penambahan node server secara dinamis. "Dari 5 node bisa dengan mudah ditambah menjadi 10 node ketika traffic meningkat, seperti saat event Harbolnas," tambahnya.

Konsistensi Data Real-time

Berbeda dengan sistem NoSQL yang seringkali mengorbankan konsistensi data, TiDB menjamin strong consistency. "Data yang ditulis di satu node akan langsung terupdate di node lain, memenuhi standar ACID compliance," ucapnya.

Integrasi OLTP dan OLAP

TiDB menghadirkan terobosan dengan fitur HTAP (Hybrid Transactional/Analytical Processing) yang menyatukan sistem OLTP untuk transaksi dan sistem OLAP untuk analitik. "Integrasi ini mengurangi kompleksitas operasional dan meningkatkan efisiensi biaya," ujarnya.

Ivan mengungkapkan solusi TiDB menawarkan deployment fleksibel di multi-cloud, konsistensi data terjamin dan skalabilitas elastis "Di era transformasi digital ini, bisnis membutuhkan sistem database yang bisa tumbuh bersama perkembangan perusahaan. TiDB dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan tersebut," ucapnya.

Menjawab Tantangan Database Modern

Dalam menghadapi kompleksitas pengelolaan data di era digital, TiDB hadir dengan tujuh prinsip desain inti yang menjadikannya solusi database unggulan bagi perusahaan modern.

Berikut penjelasan mendalam tentang prinsip-prinsip tersebut dan bagaimana mereka menjawab kebutuhan bisnis saat ini.

1. Distributed Transaction dengan Strong Consistency

Salah satu fondasi utama TiDB adalah kemampuannya menjalankan transaksi terdistribusi (distributed transaction) sambil mempertahankan konsistensi data yang kuat (strong consistency). Database terdistribusi konvensional sering mengorbankan konsistensi untuk skalabilitas, TiDB memastikan data yang ditulis di satu node langsung tersinkronisasi ke seluruh cluster, memenuhi standar ACID (Atomicity, Consistency, Isolation, Durability).

2. Pemisahan Compute dan Storage

TiDB mengadopsi arsitektur modern dengan memisahkan lapisan komputasi (SQL processing) dan penyimpanan (storage). Hal itu menawarkan berbagai keuntungan yaitu fleksibilitas scaling independent, efisiensi biaya karena resource dapat dialokasikan sesuai kebutuhan dan performa optimal untuk workload yang beragam.

3. MySQL Compatibility

Meski mesin penyimpanannya berbeda, TiDB didesain 100 persen kompatibel dengan MySQL. Keuntungannya, migrasi dari MySQL ke TiDB tanpa perubahan kode aplikasi. Tak hanya itu, DBA dan developer bisa langsung bekerja dengan tools MySQL yang sudah familiar.

4. Hybrid Transactional/Analytical Processing (HTAP)

TiDB menghilangkan batasan antara OLTP (transaksi) dan OLAP (analitik) dengan arsitektur HTAP, real-time analytics tanpa mengganggu transaksi, tidak perlu ETL (Extract, Transform, Load) yang memakan Waktu sehingga menjadi solusi terpadu untuk kebutuhan bisnis yang dinamis. "Perusahaan bisa mengambil keputusan berdasarkan data terbaru, bukan data kemarin," ucapnya.

5. Cloud-Native & Multi-Cloud Ready

TiDB didesain untuk era cloud dengan dukungan deployment fleksibel (AWS, GCP, Azure, atau on-premise), konsistensi data meski dijalankan di multi-cloud dan
elastisitas instan sesuai kebutuhan beban kerja.

6. High Availability & Fault Tolerance

TiDB menjawab permasalahan downtime yang menjadi musuh bisnis digital. TiDB mampu mereplikasi otomatis di seluruh node, auto-failover jika ada node yang mati, minimal downtime (<1 menit/tahun).

7. Observability yang Kuat

TiDB menyediakan alat pemantauan lengkap yang berfungsi untuk tracking performa real-time, mendeteksi masalah sebelum berdampak ke bisnis dan
mengoptimasi resource berdasarkan data actual.

Dengan tujuh prinsip di atas, TiDB menjadi solusi ideal untuk startup yang butuh skalabilitas instan, perusahaan fintech yang wajib menjaga konsistensi data, e-commerce dengan fluktuasi traffic tinggi dan sektor logistik yang bergantung pada analitik real-time.

Skalabilitas dan Keamanan Data

Dalam dunia bisnis yang semakin digital, kemampuan infrastruktur data untuk berkembang secara dinamis (scalability) sekaligus menjaga keamanan (security) menjadi faktor penentu kesuksesan.

TiDB menekankan pentingnya kedua aspek ini sebagai fondasi transformasi digital perusahaan.

"Scalability bukan sekadar masalah teknis, melainkan kebutuhan bisnis yang mendesak. Ketika bisnis berkembang, jumlah pengguna dan data bertambah eksponensial. Sistem harus bisa scale tanpa mengorbankan performa," ujar Ivan.

Ivan mengatakan solusi Hybrid Transactional/Analytical Processing (HTAP) TiDB menyatukan OLTP dan OLAP dalam satu sistem. "Perusahaan bisa dapatkan laporan real-time tanpa membebani database transaksional," tambah Ivan.

Ivan memastikan keamanan data tidak bisa ditawar dan keamanan data menjadi safety net yang vital. TiDB sudah memenuhi standar dan sertifikasi global seperti PCI DSS untuk transaksi finansial, HIPAA untuk data Kesehatan, GDPR untuk perlindungan privasi dan ISO 27001 untuk manajemen keamanan informasi

"Fintech dan healthtech butuh jaminan data tidak bocor, bahkan saat sistem scale up. Di era kompetisi digital, skalabilitas dan keamanan adalah hygiene factor—bukan lagi nilai tambah, tapi kebutuhan dasar," ujarnya.

Perusahaan yang mengadopsi solusi seperti TiDB mengungkapkan penghematan biaya infrastruktur hingga 70 persen, downtime berkurang dari jam ke menit per tahun dan kepatuhan regulasi lebih mudah diverifikasi.

Kemampuan AI

PingCAP mengumumkan kemampuan terbaru TiDB sebagai Vector Database, memperluas fungsinya dari sekadar sistem transaksional menjadi platform pendukung penuh Generative AI (Gen AI). Inovasi itu memungkinkan perusahaan membangun solusi AI berbasis pengetahuan internal secara efisien.

"Komputer hanya memahami angka. Setiap teks, gambar, atau suara harus dikonversi menjadi vektor numerik multidimensi agar bisa diproses AI," katanya.

Dokumen PDF perusahaan dikonversi menjadi vektor dan disimpan di TiDB. Pertanyaan karyawan dicocokkan dengan vektor terkait dan direspons oleh model AI

TiDB memungkinkan pembuatan Retrieval-Augmented Generation (RAG) application yaitu knowledge management system yang memungkinkan chatbot berbasis dokumen internal, pencarian Semantik yaitu menemukan informasi tanpa keyword exact match dan keamanan data yang memungkinkan Anda tidak perlu mengirimkan data sensitif ke model AI publik

"Beda dengan ChatGPT yang pakai data internet, RAG di TiDB hanya gunakan pengetahuan internal perusahaan. Lebih aman dan akurat," tambah Ivan.

Contoh nyata implementasi TiDB RAG. Dunia perbankan dapat menggunakan TiDB RAG untuk chatbot internal dan paham manual prosedur serta regulasi.

TiDB RAG dapat digunakan di rumah sakit untuk sistem pencarian cepat di rekam medis dan menyelesaikan masalah troubleshooting mesin berbasis manual teknis di dunia manufaktur.

Proses Migrasi Mudah

Bagi banyak perusahaan, migrasi database sering dianggap sebagai proses rumit yang membutuhkan perubahan besar. Namun, TiDB dari PingCAP menghadirkan solusi revolusioner dengan kompatibilitas penuh terhadap MySQL dan membuat integrasi sistem menjadi lebih mudah dari yang dibayangkan.

TiDB didesain untuk bekerja seperti MySQL, meski dengan arsitektur yang jauh lebih modern. Aplikasi berbasis MySQL dapat terhubung ke TiDB tanpa perubahan kode. Driver dan ORM (Sequelize, Hibernate, dll.) yang biasa digunakan di MySQL tetap berfungsi. Aplikasi diubah untuk menggunakan konektor MySQL dan proses itu lebih sederhana daripada migrasi arsitektur penuh.

Tantangan dan komitmen di Indonesia

Perusahaan logistik nasional AntarAja menjadi salah satu pelopor adopsi TiDB di Indonesia. Sebelum migrasi, mereka menghadapi krisis system seperti database konvensional selalu mencapai beban 100 persen, CPU mentok terus-menerus meski sudah di-upgrade dan downtime rutin mengganggu operasional kurir.

Setelah beralih ke solusi TiDB, hasilnya dramatis. Response time AntarAja 50 persen lebih cepat untuk sistem manajemen kurir. Kemudian, penghematan biaya infrastruktur AntarAja hingga 70 persen dan downtime hampir nol sistem tetap stabil saat lonjakan order.

"TiDB menjadi solusi tepat saat bisnis kami tumbuh eksponensial. Kini tim IT bisa fokus pada inovasi, bukan sekadar memadamkan api sistem," ungkap perwakilan AntarAja.

Tak hanya AntarAja, solusi TiDB juga telah dipercaya oleh perusahaan kelas dunia seperti Pinterest yang mampu menangani miliaran query analitik, Ninja Van (Asia Tenggara) untuk memproses jutaan transaksi logistik/hari dan perusahaan fintech & e-commerce untuk mengatasi beban transaksi tinggi.

Aspek Database Tradisional TiDB
Scalability Vertical (upgrade server) Horizontal (tambah node)
Consistency Strong (tapi single-node) Distributed + ACID compliant
Analytics Butuh ETL ke data warehouse Real-time HTAP
High Availability Manual replication Auto-failover, multi-zone deployment
Biaya Mahal (license, maintenance) Open-source + cloud-efficient
Ivan mengungkapkan ada beberapa tantangan adopsi TiDB di Indonesia yaitu mindset para pelanggan yang masih mengandalkan database tradisional, banyak perusahaan yang masih nyaman dengan single-node database dan kurang sadar tentang kebutuhan distributed system.

"Konsep horizontal scaling dan high availability masih baru. Banyak yang terkejut saat tahu database bisa scale otomatis seperti TiDB," katanya.

Karena itu, PingCap Indonesia terus akan meningkatkan brand awareness di Indonesia, melakukan roadshow edukasi ke berbagai industry, kolaboraso dengan penyedia cloud local.

"Kami akan melakukan banyak aktivitas, pelatihan dan bekerjasama dengan mitra lokal. Pelanggan pasti lebih nyaman untuk berinteraksi, karena lebih percaya dengan mitra local," ujarnya.

Tak hanya itu, PingCap Indonesia akan aktif membangun komunitas dan mengedukasi lewat webinar dan hackathon. Bahkan, salah satu hackathon TiDB global pemenangnya dari Indonesia.

Ada juga PingCAP University yang menghadirkan banyak free learning seperti blog, workshop, dan lain-lain. Tujuan ajang itu untuk meng-upskill local developer, DevOps team, architect untuk bagaimana menggunakan TiDB secara efektif.

"Terakhir, kami juga banyak bekerja sama dengan pelaku bisnis baik enterprise, start up, banking, fintech, logistik, e-commerce. Kami sering bertemu dan banyak join event juga untuk memperkenalkan TiDB seperti apa. Selain dari pelaku bisnis, kami juga banyak bekerja sama dengan semacam cloud provider, global cloud provider, tapi bagaimana kita bekerja sama dengan mereka untuk event-event yang lokal di Indonesia," ucapnya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.