Kerusuhan Mei 1998 di Surabaya, Showroom Perusahaan Mobil yang Didirikan Tommy Soeharto Jadi Target Utama
Moh. Habib Asyhad May 23, 2025 07:34 PM

Kerusuhan Mei 1998 di Surabaya polanya sedikit berbeda dibanding kota-kota lainnya. Showroom mobil Timor, perusahaan yang didirikan Tommy Soeharto, jadi sasaran.

---

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-Online.com -Kerusuhan Mei 1998 juga melanda Surabaya, Jawa Timur, tapi polanya tampak berbeda dibanding kota-kota lainnya.

Tidak seperti kerusuhan di kota-kota lain, konsentrasi massa di kota terbesar di Jawa Timur ini sejak awal berasal dari gabungan tiga kelompok, yakni mahasiswa, masyarakat, dan pelajar. Jika biasanya kerusuhan dimulai dengan aksi demonstrasi mahasiswa, kemudian diikuti aksi massa, di Surabaya ketiganya melakukan aksi bersama-sama sejak hari pertama kerusuhan.

Siang hari, tanggal 14 Mei, mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Surabaya melakukan aksi turun ke jalan bersama dengan masyarakat, serta pelajar dari berbagai sekolah. Mereka melakukan longmarch, dengan tujuan gedung DPRD Surabaya dan DPRD Jawa Timur. Aksi araka-rakan itu berlangsung hingga malam hari.

Sekitar pukul 19.00, massa berhenti di Jalan Iskandar Muda, di depan Polsek Semampir. Mereka kemudian bergerak ke arah pertokoan di sekitar Polsek, lalu melakukan perusakan dan penjarahan. Melihat hal itu, aparat keamanan turun untuk mengamankan situasi. Empat orang massa diamankan.

Tindakan aparat itu memicu kemarahan massa, yang kemudian merespons dengan menghancurkan bangunan Polsek. Empat orang tadi akhirnya dibebaskan. Namun kemarahan massa tak kunjung reda. Mereka kembali melakukan perusakan dan penjarahan di sebuah bengkel yang lokasinya tidak jauh dari Polsek. Sejumlah kendaraan dibakar dan dihancurkan.

Aparat keamanan, yang berasal dari gabungan polisi dan TNI, terjun ke lokasi kerusuhan untuk membubarkan massa. Menjelang tengah malam, massa berangsur mundur. Tetapi suasana di sana masih tetap mencekam.

Pada hari berikutnya, 15 Mei, konsentrasi massa terpusat di Jalan Urip Sumohardjo. Di sana massa kembali melakukan penyerbuan, dengan sasarannya gedung-gedung perkantoran. Di sebuah showroom mobil Timor, massa mendapati bangunan telah kosong. Mobil-mobil telah dipindahkan. Akhirnya mereka mengeluarkan seluruh peralatan kantor, dan membakarnya tepat di depan gedung tersebut.

“Setelah api berkobar terdengar sorakan massa: Hidup reformasi! Hidup rakyat,” ujar Ester, dkk.

Perusakan di kawasan itu berlanjut ke kantor-kantor di sekitar Jalan Urip Sumohardjo. Massa mengeluarkan apa pun yang dapat mereka temukan dari dalam bangunan, kemudian membakarnya. Kendaraan-kendaraan yang terparkir di depan gedung juga tak luput dari sasaran pembakaran.

Di waktu yang hampir bersamaan, aksi-aksi serupa juga terjadi di banyak tempat di seluruh wilayah Surabaya. Kerusakan terparah ada di sekitar Jalan Gubernur Suryo, Jalan Tunjungan, Jalan Indrapura, Jalan Kenjeran, dan Jalan Kadung Cowek. Banyak sekali bangunan di sana yang hancur dan terbakar.

Kekacauan demi kekacauan di Kota Surabaya berhasil mereda setelah aparat gabungan melakukan pengamanan. Mereka gencar membubarkan massa yang berkerumun. Tidak jarang, aparat juga mengeluarkan tembakan guna menghentikan aksi massa yang semakin tidak terkendali.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.