TIMESINDONESIA, MALANG – Setiap akhir pekan, jalanan kota Malang dipenuhi oleh semangat sehat dan kebersamaan. Di antara deru angin pagi dan derik pedal, ada satu komunitas yang tak pernah absen untuk merayakan hidup lewat kegiatan sederhana namun penuh makna: komunitas gowes Jogo Rogo.
Kontributor TIMES Indonesia, Naila Artanti, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Unmer Malang, melaporkan komunitas ini bukan sekadar kumpulan pesepeda, mereka adalah sahabat di atas dua roda yang menjadikan akhir pekan sebagai momen berharga untuk menyehatkan tubuh dan menyegarkan pikiran.
Berbasis di Kota Malang, Jogo Rogo rutin melakukan gowes santai keliling kota dan sesekali menjelajah hingga kawasan wisata di Kabupaten Malang.
“Sejauh ini, gowes paling jauh kami adalah ke Pantai Balekambang di Malang Selatan,” cerita Mislan, salah satu anggota Jogo Roso.
“Kami sampai sewa pick-up untuk jaga-jaga kalau ada teman yang kelelahan di tengah jalan.”
Gowes bareng bagi komunitas Jogo Rogo bukan hanya tentang jarak yang ditempuh. Ini adalah ruang sosial yang menghangatkan hati, tempat berbagi cerita, tawa, dan semangat hidup sehat, terutama karena sebagian besar anggotanya sudah berusia di atas 50 tahun.
Sejak masa pandemi COVID-19, aktivitas bersepeda menjadi gaya hidup baru bagi banyak orang, termasuk para anggota Jogo Rogo. Kebiasaan ini tak hanya bertahan, tapi berkembang menjadi rutinitas yang dinanti-nantikan setiap minggunya.
Rute gowes Jogo Rogo pun beragam mulai dari pusat kota, taman-taman kota, hingga destinasi wisata seperti Desa Poncokusumo, Coban Jahe, dan kawasan pegunungan lainnya. Mereka tidak sekadar mengejar jarak, tapi juga menikmati setiap momen selama perjalanan. Pemandangan khas Malang yang hijau dan udara sejuk menjadi teman setia di tiap kayuhan.
Fasilitas kota Malang pun mendukung gaya hidup ini. Jalur khusus sepeda yang terpisah dari kendaraan bermotor, tempat duduk di sepanjang jalan untuk beristirahat, hingga suasana kota yang ramah pesepeda, membuat kegiatan ini semakin nyaman dan menyenangkan.
Setiap perjalanan gowes selalu diawali dengan persiapan yang matang. Anggota membawa helm, sarung tangan, pakaian nyaman, air putih, dan peralatan ringan untuk mengantisipasi kendala teknis pada sepeda. Semua dilakukan dengan semangat gotong royong saling menjaga dan membantu satu sama lain di sepanjang rute.
“Kami rutin gowes di hari libur, terutama setiap Minggu pagi,” tambah Mislan.
Gowes bersama komunitas Jogo Rogo bukan hanya tentang kesehatan jasmani. Ini tentang menghargai waktu, mempererat persaudaraan, dan menemukan kebahagiaan dalam hal-hal kecil keringat, udara pagi, dan gelak tawa yang mengiringi setiap kayuhan. (*)