TIMESINDONESIA, JAKARTA – Dharma Wanita Persatuan (DWP) MPR RI kembali menggeliatkan aktivitas organisasinya melalui kunjungan ke pabrik The Harvest Cake di Sentul, Bogor. Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk membangkitkan semangat kebersamaan dan menggali peluang usaha di kalangan anggotanya.
Sekretaris Jenderal MPR RI sekaligus Penasihat DWP MPR RI, Siti Fauziah menyatakan bahwa kunjungan tersebut merupakan bagian dari upaya menghidupkan kembali peran aktif organisasi yang sempat tidak berjalan optimal. Ia mengapresiasi dukungan pihak The Harvest yang memungkinkan terselenggaranya kegiatan ini dengan lancar.
“The Harvest telah memiliki reputasi baik dan jaringan luas di berbagai daerah. Yang tak kalah penting, mereka menjamin produk-produknya halal hampir 100 persen, dan itu menjadi perhatian utama kami,” ungkap Siti Fauziah, Kamis (23/5/2025), usai meninjau langsung fasilitas produksi utama di Sentul.
Dalam kunjungan tersebut, para anggota DWP mendapat kesempatan melihat langsung proses pembuatan kue yang dilakukan dengan standar kebersihan tinggi. Semua pengunjung diwajibkan mengenakan alat pelindung diri, mulai dari masker hingga sepatu boot, serta menjalani proses sterilisasi tangan sebelum memasuki area produksi.
"Prosedur masuk ke pabrik ini sangat ketat. Tapi itu justru memberi kami keyakinan bahwa produk yang dihasilkan benar-benar terjaga kebersihannya,” ujarnya.
Lebih jauh, kunjungan ini juga memberikan inspirasi bagi anggota Dharma Wanita untuk mengembangkan usaha mandiri. Produk-produk seperti kue dan minuman kekinian yang ditawarkan The Harvest dinilai cocok menjadi bagian dari usaha rumahan maupun kantin instansi.
“Kalau ada yang punya rencana membuka coffee shop atau kantin, produk The Harvest bisa menjadi pilihan karena rasanya enak dan harganya cukup terjangkau, misalnya donat atau kue kecil yang dijual sekitar 70 ribuan per loyang,” terang Siti.
Sekitar 25 anggota Dharma Wanita turut serta dalam kegiatan ini. Mereka mendapatkan pembekalan mengenai teknik dekorasi kue, yang dipilih sebagai fokus utama karena keterbatasan waktu untuk membuat kue dari awal.
“Materi yang kami pelajari sangat aplikatif, terutama bagi yang ingin merintis usaha tapi belum tahu harus mulai dari mana,” katanya.
Sebagai Sekjen perempuan pertama di MPR RI, Siti Fauziah berharap kegiatan seperti ini terus dilanjutkan secara berkala. Ia juga membuka kemungkinan kerja sama lebih jauh dengan The Harvest, misalnya dengan menghadirkan kantin di lingkungan MPR RI yang menyajikan produk halal dan berkualitas.
“Saya ingin para ibu Dharma Wanita terinspirasi untuk mulai berusaha. Tapi tentu, semuanya kembali pada kemauan dan tekad masing-masing,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya mendukung produk lokal sebagai bagian dari penguatan ekonomi nasional. Rencana kunjungan rutin setiap satu atau dua bulan menjadi salah satu upaya menambah wawasan sekaligus membuka peluang usaha yang lebih luas bagi anggota.
Melalui kegiatan seperti ini, Dharma Wanita MPR RI diharapkan dapat berkontribusi dalam membangun kemandirian ekonomi keluarga sekaligus memperkuat peran perempuan dalam pembangunan bangsa. (*)