Suharto AD Sempat Dirawat di ICU, Sang Anak: Ayah Masih Ikuti Perkembangan Bola Sumut meski Sakit
Randy P.F Hutagaol May 25, 2025 12:32 AM

TRIBUN-MEDAN.com MEDAN - Kecintaan Suharto terhadap sepak bola sudah mendarah. Hal itu diceritakan Riska Artysurya anak almarhum.

 Dia bilang, ayahnya memiliki keinginan tetap bisa melatih dan menonton bola meski dirinya dalam kondisi sakit keras. 

"Sejak Selasa sudah dirawat di rumah sakit masuk ICU saat itu kondisinya sudah tidak sadarkan diri," kata Riska saat ditemui Tribun Medan, Sabtu (24/5/2025). 

Riska menyampaikan, ayahnya terkena stroke, namun penyakit diabetes membuat kondisi Suharto tidak stabil. 

Pada Jumat semalam, usai menjalani operasi, kondisi Suharto mulai stabil.

Meski belum bisa membuka mata dan bicara, Riska menyebut ayahnya bisa diajak berkomunikasi. 

Di ruang ICU, Riska memberikan semangat kepada Suharto.

Dia meminta agar ayahnya semangat agar bisa kembali menonton sepak bola dan bertemu keluarga. 

"Sudah tidak sadarkan diri sejak di ICU, tapi siap operasi semalam saya sempat ngomong sama bapak, beri semangat sama bapak. Saya sampaikan, bapak cepat sembuh ya, biar bisa main bola lagi, bisa liat PSMS lagi, bisa liat Sumut United lagi dan ada reaksi dari tubuh bapak. Tubuh bapak kan disitu goyang terus air mata bapak juga keluar dan mulut bapak juga goyang ada respon," kata Riska. 

Suharto memang telah lama vakum dari dunia sepak bola.

Terakhir dia menukangi Sada Sumut di Liga 2 untuk musim 2023/2024.

Namun kondisi kesehatan membuat Suharto harus meninggalkan tim dan menjalani perawatan. 

Meski sakit keras, ayahnya sebut Riska masih mengikuti perkembangan sepak bola khususnya untuk PSMS dan Sada Sumut.

"Tapi bapak masih mengikuti kok perkembangan sepak bola Sumut. Riska sering kasi info ke Bapak soal PSMS menang, yang nyetak gol ini, Sumut United menang, yang nyetak ini," katanya.

Suharto sendiri dikenal sebagai pemain andalan PSMS.

Bahkan pria kelahiran Rambung Sialang, Sergai ini yang terakhir kali membawa Sumut meraih medali emas cabang sepak bola PON lewat golnya pada tahun 1989.

Di dunia kepelatihan, Suharto kerap bolak balik dipercaya menangani PSMS di beberapa musim berbeda.

Mulanya di Piala Caltex 1995 bersama PSMS. 

Kemudian di Liga Indonesia 1996-1997 sebagai pelatih muda yang baru pensiun dari pemain.

Suharto kembali lagi ke PSMS tahun 2010/2011 menggantikan Rudi Keltjes dan 2012/2013 menggantikan Raja Isa.

Sayangnya PSMS degradasi dari ISL di tahun 2012/2013 itu.

Suharto kembali lagi dipercaya membesut PSMS di Piala Kemerdekaan 2015.

Hasilnya PSMS berhasil menjadi juara.

Itu menjadi prestasi terbaik Suharto di PSMS.

Terakhir dia di PSMS saat menjadi asisten dari Peter Butler di Liga 1 2018. Suharto juga sempat menangani PS TNI di Liga 1.

Selanjutnya Suharto melalang buana di kompetisi Liga 3. Dia membesut Bhinneka FC di babak regional Sumatra Liga 3 2019. 

Suharto kemudian dipercaya menangani Karo United yang melakukan pergantian pelatih jelang babak 64 Besar nasional.

Hasilnya Karo United dibawanya juara Liga 3 nasional tahun 2022.

Di Liga 2 2022/2023, Suharto membawa Sada Sumut di peringkat 2 klasemen grup Barat. 

Namun saat itu kompetisi hanya berjalan separuh musim karena tragedi Kanjuruhan.

Kemudian di musim 2023/2024, Karo United berganti nama menjadi Sada Sumut dan Suharto masih dipercaya sebagai pelatih kepala.

Sayangnya selama separuh musim, Sada Sumut berada di peringkat 5 klasemen. Suharto kemudian berpisah dengan Sada Sumut FC.

(cr17/tribun-medan.com) 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.