Indonesia dan Brasil Perkuat Sinergi di Sektor Bioenergi hingga Industri Dirgantara
Sanusi May 25, 2025 10:33 AM

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia dan Brasil sepakat memperkuat sinergi di sektor bioenergi hingga industri dirgantara.

Hal itu terungkap ketika Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita bertemu para diaspora atau masyarakat Indonesia di Brasilia, Brasil, Kamis (22/5/2025) malam.

Pertemuan tersebut dalam rangkaian agenda kunjungan kerja Agus menghadiri Pertemuan Menteri-Menteri Industri BRICS yang ke-9.

BRICS merupakan organisasi antarpemerintah Brasil, Rusia, India, China, dan South Africa (BRICS).

"Dalam pertemuan bilateral dengan Wakil Presiden Brasil, kami sepakat untuk terus memperkuat sinergi di sektor bioenergi, industri dirgantara, dan ekonomi hijau berbasis sumber daya terbarukan,” kata Agus dikutip dari siaran pers pada Minggu (25/5/2025).

Agus menilai BRICS bukan sekadar forum ekonomi biasa, tetapi aliansi ini juga mencerminkan tatanan dunia baru.

Negara-negara berkembang dinilai dapat membangun solidaritas untuk menciptakan sistem global yang lebih adil, setara, dan inklusif.

Agus percaya bergabungnya Indonesia di dalam kelompok BRICS dapat memperkuat posisi RI sebagai kekuatan ekonomi dunia Selatan.

"Sekaligus memperluas kanal kerja sama strategis di bidang industri, inovasi teknologi, investasi, dan transformasi digital," ujar Agus.

Agus menjelaskan kepada para diaspora bahwa kehadirannya dalam pertemuan Pertemuan Menteri-Menteri Industri BRICS yang ke-9 untuk membawa mandat dan aspirasi nasional.

Ia akan menyampaikan komitmen Indonesia dalam mendorong transformasi industri nasional menuju era digital dan ramah lingkungan melalui inisiatif Making Indonesia 4.0.

Ia juga ingin pastikan bahwa digitalisasi, kecerdasan buatan, dan teknologi hijau bukan hanya menjadi slogan, tetapi benar-benar mengakar dalam strategi pembangunan industri RI.

Hubungan Indonesia dan Brasil

Ia menyampaikan bahwa hubungan Indonesia dan Brasil telah terjalin sejak 1953.

"Dalam lebih dari tujuh dekade hubungan diplomatik, kedua negara telah menorehkan banyak kemajuan, khususnya dalam bidang perdagangan, investasi, dan kerja sama industri," kata Agus.

Pada 2024, total nilai perdagangan kedua negara lebih dari 7 miliar dolar AS. Komoditas yang diekspor Indonesia ke Brasil di antaranya kendaraan bermotor, minyak sawit, dan alas kaki.

Menurut Agus, kerja sama bilateral ini tidak hanya mencerminkan hubungan dagang yang saling menguntungkan.

Namun, juga memperlihatkan kesamaan visi kedua negara dalam membangun ekonomi yang tangguh, adil, dan inklusif.

Dalam kerangka BRICS, Agus menyatakan Indonesia bertekad menjadi motor penggerak industri berkelanjutan di kawasan Global South.

“Kita tidak ingin hanya menjadi pasar, tetapi menjadi pusat produksi dan inovasi. BRICS akan menjadi wahana penting bagi Indonesia untuk memperkuat posisi industri," ujarnya.

Agus menegaskan bagaimana pemerintah mendorong keterlibatan Indonesia dalam program-program BRICS.

Contohnya seperti BRICS Center for Industrial Competences, PartNIR Innovation Centre, dan SME Working Group Action Plan 2025–2030.

“Ini sangat relevan dengan upaya kami untuk semakin memperkuat sektor industri kecil dan menengah (IKM),” ucap Agus.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.