Ciri-ciri Hewan Kurban yang Sehat dari Diskannak OKU Timur, ini Langkah Jika Ditemukan Cacing Hati
Shinta Dwi Anggraini May 25, 2025 12:30 PM

TRIBUNSUMSEL.COM, MARTAPURA – Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 H, kesibukan terlihat di berbagai kandang peternak dan lapak penjual hewan kurban di Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan.

Namun bukan hanya calon pembeli yang mulai berburu hewan kurban terbaik, petugas dari Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskannak) OKU Timur juga bergerak cepat memastikan kesehatan hewan-hewan tersebut.

Pemeriksaan kesehatan hewan kurban kini menjadi perhatian utama.

Dipimpin oleh Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Untung Sutoyo, tim Diskannak secara intensif menyambangi peternak dan pengepul hewan kurban guna melakukan pemeriksaan menyeluruh.

"Ini bukan sekadar rutinitas tahunan, tapi bagian dari upaya memastikan masyarakat mendapatkan hewan kurban yang benar-benar sehat dan layak konsumsi," ujar Untung saat diwawancarai pada Minggu (25/5/2025).

Sejauh ini, menurut Untung, belum ditemukan kasus penyakit menular atau berbahaya pada hewan kurban yang ada. 

Namun, pihaknya tetap waspada. Hewan yang menunjukkan gejala mencurigakan akan segera dipisahkan dan menjalani proses karantina.

"Jika ada dugaan penyakit, maka kami ambil sampel darah, feses, atau air liur, tergantung indikasi penyakitnya. Hewan yang tidak lolos pemeriksaan tentu tidak diperbolehkan dijual," tegasnya.

Ciri fisik hewan kurban yang sehat menurutnya antara lain tubuh yang gemuk, nafsu makan baik, mata jernih dan tidak berair, serta suhu tubuh dan kotoran yang normal.

Tak hanya sebelum disembelih, petugas Diskannak juga akan memeriksa daging hewan kurban pasca penyembelihan. Fokus utama adalah bagian hati, yang kerap menjadi sarang cacing hati.

"Jika ditemukan cacing hati, maka hati dan jeroannya tidak boleh dikonsumsi. Tapi dagingnya tetap aman, selama tidak terkontaminasi," jelas Untung.

Tahun ini, OKU Timur mencatat surplus besar dalam ketersediaan hewan kurban. Berdasarkan data terbaru, terdapat 26.692 ekor hewan yang siap dipotong pada Idul Adha tahun ini.

Rinciannya, sapi sebanyak 11.383 ekor, kambing 13.211 ekor, domba 2.024 ekor, dan kerbau 74 ekor.

Padahal, total kebutuhan hewan kurban di kabupaten ini diperkirakan hanya sekitar 4.760 ekor jauh di bawah angka ketersediaan.

Ini menunjukkan bahwa OKU Timur tak hanya mampu memenuhi kebutuhan lokal, tetapi juga berpotensi menyuplai ke wilayah lain.

“Kami mendata berdasarkan populasi jantan yang cukup umur dan memenuhi syarat syar’i untuk dijadikan kurban,” ujar Untung.

Dengan langkah-langkah preventif dan pengawasan ketat dari hulu hingga hilir, Diskannak OKU Timur berupaya memastikan Idul Adha 1446 H tahun ini berjalan dengan aman, sehat, dan penuh keberkahan.

“Kepercayaan masyarakat adalah tanggung jawab kami. Pemeriksaan ini adalah bagian dari perlindungan terhadap konsumen sekaligus penghormatan terhadap makna ibadah kurban itu sendiri,” pungkas Untung.
 
 

 

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.