TRIBUNNEWS.COM - Kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan (alkes) di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, menyeret dua pejabat Dinas Kesehatan sebagai tersangka.
Kejaksaan Negeri (Kejari) Karanganyar menyebut nilai kerugian negara dalam kasus ini mencapai lebih dari Rp1 miliar.
Kedua tersangka adalah Kepala Dinas Kesehatan Karanganyar, Purwati, dan seorang pejabat fungsional berinisial A.
Mereka diduga terlibat dalam manipulasi data pengadaan alkes melalui sistem e-katalog, yang seharusnya menjadi mekanisme transparan untuk pembelian barang oleh pemerintah.
Menurut Kasi Pidana Khusus Kejari Karanganyar, Hartanto, Purwati selaku pengguna anggaran dan A sebagai operator pengadaan, bekerja sama menentukan calon pemenang pengadaan sejak tahap awal.
Proses ini tidak berlangsung secara adil karena melibatkan kesepakatan pemberian fee dari pihak penyedia kepada para tersangka.
“Awalnya mereka berkomunikasi dengan calon pemenang untuk merancang pemenangan, dengan syarat adanya fee,” ujar Hartanto.
Barang yang diadakan berupa timbangan bayi yang didistribusikan ke posyandu melalui puskesmas di 17 kecamatan.
Harga satu unit timbangan bayi mencapai Rp9 juta, dengan total pengadaan sekitar 1.300 unit.
Anggaran proyek ini mencapai Rp13 miliar.
Kasus ini mencuat setelah Kejari memanggil lima saksi dari Dinas Kesehatan Karanganyar untuk diperiksa pada Kamis (23/5/2025).
Dari pemeriksaan tersebut, dua orang langsung ditetapkan sebagai tersangka.
Tersangka A kini telah ditahan di Rutan Polres Karanganyar, sementara Purwati belum diperiksa lebih lanjut karena sedang dirawat di RSUD Karanganyar akibat kondisi kesehatan yang menurun.
Penetapan Purwati sebagai tersangka mengejutkan warga sekitar tempat tinggalnya di Lingkungan Dompon, Kelurahan Karanganyar.
Dikenal sebagai pejabat publik, Purwati baru saja membangun rumah mewah dua lantai pada tahun 2024.
Rumah tersebut dibeli dari keluarga almarhum Ahmad Dahlan dengan harga tanah sekitar Rp1,5 miliar, belum termasuk biaya renovasi.
“Terakhir, rumah itu dipakai untuk acara selamatan dan mengundang warga,” ungkap Ketua RT setempat, Harjono Saputra.
(Mohay) (TribunSolo.com/Mardon Widianto)
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).