TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sepanjang tahun 2024 nilai investasi China meningkat 9,5 persen menjadi 8,1 miliar dolar AS.
Ada tiga besar bidang yang China sudah melakukan investasinya di Indonesia salah satunya adalah smelter nikel.
"Kalau bicara top three yang pertama itu processing smelter itu nomor satu proses hilirisasi. Karena success story di kita kan nikel. Smelter nikel itu sebabyak 80-90 persen datang dari China," kata Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Todotua Pasaribu saat acara Global Business Summit di Kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi, Jakarta, Minggu(25/5/2025).
Selain smelter lanjut Todotua ada industri manufaktur dan nomor tiganya adalah energi.
"Berikutnya adalah manufaktur populasi mereka(China) kan besar jadi mereka advance di manufaktur penduduk mereka besar 1 miliar lebih dari manufaktur ada sepatu pakaian dan lain-lain. Mereka lihat market kita besar. Lalu energi mereka punya pengelolaan energi yang besar konsumsi batubara di China untuk energi 4 miliar per tahun tapi mereka kan sudah mulai mengurangi kan jadi tujuannya sama," ujar Todotua.
Todotua dalam pidatonya juga menjelaskan, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen dalam lima tahun mendatang.
Target tersebut katanya demi mewujudkan Indonesia Emas 2045 juga capaian SDGs.
“Prioritas kita mencakup hilirisasi sumber daya alam berkelanjutan, energi baru dan terbarukan, pertanian, pangan, farmasi, alat kesehatan, pendidikan tinggi, dan vokasi,” ujar Todotua.