Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan stok peralatan medis di Gaza hampir habis. Terlebih lagi, 42 persen obat pereda nyeri juga telah kehabisan stok.
"Kami kehabisan stok hampir 64 persen peralatan medis dan kehabisan stok 43 persen obat-obatan esensial, dan 42 persen vaksin," kata Hanan Balkhy, Direktur Regional WHO untuk Mediterania Timur, dikutip dari Reuters.
Balkhy mengatakan pihaknya memiliki 51 truk bantuan yang masih menunggu di perbatasan Gaza. Sampai saat ini belum mendapatkan izin untuk memasuki wilayah Palestina.
"Dapatkah Anda bayangkan seorang ahli bedah (memperbaiki) tulang yang patah tanpa anestesi? Cairan infus, jarum, perban, semuanya tidak tersedia dalam jumlah yang dibutuhkan," tegasnya.
Ia juga menambahkan obat-obatan dasar seperti antibiotik, obat pereda nyeri, dan obat-obatan kronis persediaannya sangat terbatas.
Sebelumnya, Israel menghentikan semua pengiriman bantuan ke Gaza pada 2 Maret setelah menuduh Hamas mencuri bantuan tersebut, yang dibantah oleh Hamas, dan menuntut pembebasan seluruh sandera yang masih ditahan sejak serangan Hamas di Israel pada Oktober 2023.