BANJARMASINPOST.CO.ID, SAMARINDA – Diterjang banjir,warga Talangsari Regency Samarinda Kalimantan Timur kini tak bisa bekerja.
Seperti diketahui, bencana air coklat pekat menghiasi perumahan Talangsari Regency Samarinda, lumpur meluncur melapisi permukaan darat perumahan.
Hal ini terjadi disertai hujan deras yang telah berlangsung sejak pagi buta hingga fajar menyingsing.
Kontan banjir dan longsor ini memberikan dampak buruk bagi masyarakat yang bertempat tinggal di Talangsari Regency Samarinda.
Warga Samarinda yang bertempat tinggal di perumahan Talangsari Regency digegerkan oleh petaka banjir dan longsor mendadak pada Selasa 27 Mei 2025 pagi.
Lokasi perumahan tersebut, persisnya ada di RT 31 Lily 2, Kelurahan Tanah Merah Samarinda Utara, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.
Berikut ini deretan 4 fakta bencana banjir dan longsor di Talangsari Regency Samarinda yang dirangkum oleh TribunKaltim.co di lokasi kejadian.
Simak sebagai berikut:
1.Warga Gagal Pergi Bekerja
Bencana longsor yang terjadi di Jalan Lily 2, Perumahan Talangsari Regency, Kelurahan Tanah Merah, Kecamatan Samarinda Utara, Samarinda, Kalimantan Timur tak hanya menutup akses jalan.
Tetapi juga membuat warga harus menunda aktivitas penting mereka.
Salah satunya dialami Antok, warga Lily 4, yang terpaksa izin tidak bekerja karena akses menuju tempat kerjanya terputus akibat banjir dan longsor.
“Saya ikut memantau bersama warga keadaan jalan Lily 2. Ada yang memotong pohon terbawa longsor, menyangkut sebagian tanah menutup jalan dan lainnya,” kata Antok, Selasa (27/5/2025).
Akses di kawasan Perumahan Talangsari, Jalan Kebon Agung, Jalan DI Panjaitan Lempake, dan sejumlah jalan ke Sungai Kunjang terendam banjir.
"Jadi saya tidak bisa ke tempat kerja di kawasan pergudangan,” tambahnya.
2. Penanganan BPBD Perlu Waktu
Disampaikan, Ketua RT 31 Talangsari Regency, Eri Irawan, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melaporkan kejadian tanah longsor ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda sejak Selasa pagi.
“Untuk tanah longsor di akses jalan Lily 2 Perumahan Talangsari Regency sudah dilaporkan dari pagi tadi hingga sore ini kita update,” ungkap Eri.
Namun, ia mengakui penanganan dari BPBD memerlukan waktu karena harus mendahulukan titik-titik longsor lain yang lebih parah, termasuk lokasi yang masih dalam proses evakuasi korban.
Rekan-rekan masih penanganan di TKP longsor Jalan Gang Keluarga, Gang Bukit Rezeki, karena di sana ada korban yang terbenam.
"Saat ini masih dalam pencarian, jadi mohon maaf agak lambat penanganan untuk yang di jalan Lily 2 Talangsari,” sebutnya.
Meski demikian, Eri memastikan pihak kelurahan sudah menerima informasi tersebut dan bersiap membantu pengerukan material longsor di titik yang menutup akses warga.
“Sudah kita back up info ke Kelurahan untuk penanganannya. Karena info sebelumnya, mereka akan membantu pengerukan lagi di tebing longsor akses jalan warga Lily 2,” ujarnya.
3. Beri Kode Bila Ada Tanda-tanda Tanah Bergerak
Ketua RT 31 Talangsari Regency, Eri Irawan, mengimbau agar warga lebih waspada, terutama yang rumahnya berada di kawasan rawan longsor.
Mengingat tingginya curah hujan dalam beberapa hari terakhir.
“Kalau tidak terlalu urgensi agar tidak mendekati titik longsor saat cuaca masih hujan. Antisipasi longsor susulan dan alasan keselamatan. Semoga semua sehat,” tuturnya.
Warga diminta untuk terus waspada dan segera melapor jika melihat tanda-tanda tanah bergerak atau potensi longsor di sekitar rumah.
4. Tanggul Bekas Tambang Jebol
Hujan melanda ibukota Provinsi Kalimantan Timur, kontan hal ini membuat beberapa wilayah di Kota Samarinda mengalami banjir dan longsor pada Selasa (27/5/2025) pagi.
Pantauan TribunKaltim.co, tanah longsor melanda akses pemukiman warga di perumahan Talangsari Regency RT 31 Lily 2, Kelurahan Tanah Merah Samarinda Utara Kalimantan Timur, di tengah hujan deras yang berlangsung sejak pukul 5.30 Wita, Selasa 27 Mei 2025.
Menurut penuturan warga, tanah longsor ini nampaknya yang ke-12 sejak pertama terjadi di tahun 2016.
Satu rumah warga kebanjiran, air yang mengalir karena tanah longsor menutup depan rumah warga, Muhammad C Noor.
“Seingat saya sudah berkali kali sejak 2016 ada 12 kali longsor, rumah saya dan tetangga terdampak dan kawasan sini," bebernya kepada TribunKaltim.co.
Saat ini dia mengawasi rumahnya yang kebanjiran dan dilanda tanah longsor.
Dan tentu saja sangat berharap kepada Pemerintah Kota Samarinda untuk membantu membersihkan akses jalan warga maupun parit yang tertutup tanah longsor.
"Diduga kuat karena tanggul bekas aktivitas tanggul batu bara jebol,” ucap Muhammad C Noor didampingi tetangganya, Wawan.