TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Petugas Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Bondowoso memberikan edukasi langsung kepada sejumlah Wajib Pajak Orang Pribadi dan Badan yang masuk dalam Daftar Sasaran Edukasi Terpilih (DSET). Kegiatan ini berlangsung selama lima hari berturut-turut, mulai 5 hingga 9 Mei 2025, di ruang konsultasi wajib pajak KP2KP Bondowoso.
Kepala KP2KP Bondowoso Mochamad Taufik Hidayat menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program edukasi yang berbasis pada peta risiko kepatuhan. "Kami memilih wajib pajak berdasarkan peta risiko untuk memastikan penyuluhan ini tepat sasaran dan memberikan dampak positif terhadap kepatuhan mereka," ujar Taufik, Seni (5/5/2025).
DSET merupakan daftar sasaran yang telah disusun untuk menentukan prioritas wajib pajak dalam program edukasi perpajakan. Peta risiko kepatuhan ini dibuat dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, serta mengubah perilaku wajib pajak agar lebih mematuhi kewajiban perpajakan mereka. Kegiatan edukasi ini juga merupakan bagian dari penerapan strategi Compliance Risk Management (CRM) yang kini diterapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak. Program ini mengedepankan pendekatan berbasis data dalam pembinaan Wajib Pajak, dibanding pendekatan umum atau massal.
Salah satu wajib pajak peserta kegiatan, Hodari, mengapresiasi inisiatif tersebut sebab dirinya merasa terbantu dengan informasi yang diberikan selama kegiatan edukasi berlangsung. “Alhamdulillah, Kantor Pajak Bondowoso mengadakan kegiatan ini. Saya jadi lebih paham hak dan kewajiban saya sebagai wajib pajak. Selama ini saya merasa kekurangan informasi,” ujarnya.
Melalui program ini, Taufik berharap dapat meningkatkan pemahaman, keterampilan, dan kesadaran wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakan secara benar dan tepat waktu. "Harapan kami wajib pajak bisa semakin patuh dan taat dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya. Kami juga berkomitmen untuk terus mengedepankan edukasi yang tepat sasaran guna menciptakan sistem perpajakan yang berkeadilan dan berkelanjutan," pungkas Taufik. (*)