Peta Jalan SDM Transisi Energi Indonesia 2025–2060 Resmi Diluncurkan
Wahyu Aji May 28, 2025 10:32 PM

Hasiolan EP/Tribunnews.com

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Energy Transition Partnership (ETP) dari United Nations Office for Project Services (UNOPS) bersama konsorsium yang terdiri dari Neyen Consulting, Purnomo Yusgiantoro Center (PYC), dan Swiss German University (SGU) secara resmi meluncurkan Specialized Workforce for Indonesia’s Future Transition (SWIFT) Roadmap 2025–2060.

Peluncuran berlangsung di Aula Sekar Jagad, BPSDM ESDM, Jakarta, Rabu (28/5/2025).

Peta jalan ini merupakan kerangka strategis nasional untuk mengembangkan sumber daya manusia (SDM) yang mendukung transisi energi menuju target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.

 

Fokus utamanya adalah menyiapkan tenaga kerja spesialis yang kompeten, tangguh, dan tersebar secara merata di seluruh Indonesia.

SWIFT Roadmap menjadi fondasi penting dalam membangun keterampilan baru di sektor energi baru dan terbarukan (EBT), serta efisiensi energi.

Selain peta jalan, proyek SWIFT juga menghasilkan pemetaan institusi dan peran badan koordinasi pengembangan tenaga kerja, penyusunan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), pengembangan program pelatihan dan modul peningkatan kapasitas, serta rekomendasi kebijakan berbasis data.

ETP–UNOPS mendukung proyek ini sebagai pendonor utama sekaligus fasilitator koordinasi dan penghubung antara pemerintah, mitra pembangunan, serta pelaksana proyek. Manfaat utama dari inisiatif ini akan diterima oleh PPSDM KEBTKE, Kementerian ESDM.

Peluncuran roadmap ini dihadiri oleh perwakilan lintas kementerian/lembaga, akademisi, organisasi internasional, serta LSM nasional dan internasional yang terlibat dalam isu ketenagakerjaan dan transisi energi.

“Transisi energi bukan hanya soal teknologi atau investasi, tapi juga kesiapan SDM. Proyek SWIFT hadir dengan pendekatan menyeluruh dari hulu ke hilir,” jelas Massita Ayu, Manajer Riset dan Penanggung Jawab Konsorsium dari PYC.

Ia menegaskan pentingnya peran masyarakat sipil, sektor swasta, dan dunia pendidikan dalam advokasi, pelatihan, hingga penyusunan kurikulum.

Salah satu rekomendasi penting dari pemetaan institusi adalah penetapan BPSDM ESDM sebagai badan koordinasi pusat SDM transisi energi, yang berfungsi menyelaraskan kebijakan di bidang ketenagakerjaan, pendidikan, dan energi.

Sementara itu, Jeremy Buhain dari Neyen Consulting memperkirakan sektor energi terbarukan dan efisiensi energi berpotensi menciptakan lebih dari 3,5 juta pekerjaan baru.

“Semua ini harus dipersiapkan melalui sistem pelatihan dan sertifikasi yang tepat,” ujarnya.

Jeremy menambahkan, SWIFT Roadmap diharapkan menjadi model pengembangan SDM transisi energi yang inklusif, terintegrasi, dan berbasis data, serta mampu mendorong pencapaian target NZE Indonesia secara adil dan berkelanjutan.

Peta jalan ini dibangun di atas enam pilar utama pengembangan SDM untuk mendukung transisi energi, di antaranya: pembentukan badan koordinasi pusat, peningkatan kualitas pelatihan dan sertifikasi, serta pengembangan sistem informasi pasar tenaga kerja hijau yang adaptif terhadap kebutuhan industri.

“Melalui roadmap ini, Indonesia menunjukkan komitmennya untuk memastikan transisi energi berlangsung secara adil, inklusif, dan mampu menciptakan lapangan kerja berkualitas demi masa depan energi yang berkelanjutan,” pungkas Jeremy.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.