TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kelompok Studi Dermatologi Laser Indonesia (KSDLI) bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) Cabang Semarang menggelar simposium dan workshop Mastering The Beam 2 And Aesthetic di Semarang beberapa waktu lalu.
Simposium digelar dalam upaya untuk meningkatkan pengetahuan terbaru mengenai dasar-dasar laser dan alat berbasis energi lainnya serta aplikasi klinisnya bagi dokter Spesialis Dermatologi, Venereologi, dan Estetika (Sp.DVE), dokter spesialis lainnya.
Acara ini mengangkat tema Exploring the Role of Herbal Therapy in Dermatology, dengan diikuti peserta PPDS DVE, dan dokter umum.
Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia Dr. dr. Hanny Nilasari, Sp.D.V.E., Subsp.Ven., FINSDV, FAADV, mengatakan, saat ini telah hadir Kelompok Studi Dermatologi Naturopati Indonesia yang bertujuan untuk mengkaji seluruh bahan alami yang terkait dengan kesehatan kulit dan kelamin.
Dengan demikian, diharapkan dapat ditemukan solusi-solusi alami yang efektif dan aman untuk mengatasi berbagai masalah kulit dan kelamin.
Dr. Hanny Nilasari menekankan pentingnya mengeksplorasi kekayaan alam Indonesia untuk mengembangkan produk-produk yang bermanfaat bagi masyarakat.
Dengan kerja sama antara dokter, ilmuwan, dan industri, diharapkan dapat tercipta produk-produk yang inovatif dan efektif untuk meningkatkan kesehatan kulit dan kelamin.
Ya, Indonesia memang memiliki kekayaan alam yang luar biasa dalam bidang obat herbal. Berbagai jenis tanaman dan bahan alami telah digunakan secara tradisional untuk mengobati berbagai penyakit dan meningkatkan kesehatan.
Obat herbal memiliki potensi yang besar untuk menjadi alternatif pengobatan yang efektif dan aman. Dengan penelitian dan pengembangan yang tepat, obat herbal dapat menjadi salah satu jawaban untuk meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia.
Hadir sebagai narasumber pada kesempatan itu, Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Irwan Hidayat mengakui pentingnya peran dokter dalam mengembangkan produk-produk herbal yang efektif dan aman.
Dokter merupakan inspirator bagi Sido Muncul dalam menciptakan produk-produk yang berbasis ilmiah.
"Kalau tidak ada dokter, obat tidak bisa jalan," kata Irwan Hidayat.
Dalam kesempatan tersebut, Irwan membahas profil perusahaan dan produk-produk yang dihasilkan, termasuk memperkenalkan dua produk anti aksidan milik Sido Muncul yaitu sari kulit manggis dan aluss.
Disampaikannya, Sido Muncul selalu berkolaborasi dengan dokter dalam mengembangkan produk-produk herbal yang inovatif dan efektif.
Ia menyebut, Sido Muncul memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan industri herbal di Indonesia, yang kaya akan sumber daya alam. Dengan sentuhan ilmiah dan teknologi modern, Sido Muncul berharap dapat menciptakan produk-produk herbal yang bermanfaat bagi masyarakat.
Dengan kekayaan alam yang luar biasa, Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan industri herbal yang berbasis ilmiah dan teknologi. Sido Muncul berkomitmen untuk terus mengembangkan produk-produk herbal yang efektif dan aman, serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menggunakan produk yang berbasis ilmiah dan alami. (arl)