Di Yogyakarta ada beberapa tempat makan nonhalal yang digandrungi wisatawan non Muslim. Mulai dari bakso hingga nasi campurnya, semua enak untuk dicicipi.
Solo, sebagai destinasi wisata di Indonesia, ramai disoroti gegara kehadiran ayam goreng yang ternyata tak halal. Di kota-kota besar di Indonesia, pilihan makanan sebenarnya cukup beragam mulai dari yang halal hingga nonhalal.
Begitupula di Yogyakarta, sebagai kota destinasi wisata lainnya, ada beberapa tempat makan nonhalal yang banyak digandrungi wisatawan. Tentunya deretan tempat makan ini direkomendasikan untuk pengunjung non Muslim.
Kehadiran tempat makan tersebut pun sudah populer sejak puluhan tahun silam. Rasanya yang tak pernah berubah membuatnya terkenal karena kelezatan yang legendaris.
Baca juga: Muslim Terlanjur Makan Babi? Begini Cara Menyucikan Mulut Menurut Ulama
![]() |
Bakso yang disajikan dalam versi rumah makan yang nyaman ini banyak dikunjungi pelanggan yang mengajak rombongan keluarga. Tetapi perlu diingat bahwa bakso di sini menggunakan campuran daging babi sehingga tidak halal untuk dikonsumsi Muslim.
Rumah Makan Bakso Ito sudah hadir sejak 1958, menurut pelanggan setianya rasa kaldu pada kuah hingga kekenyalan baksonya tak pernah berubah. Seporsi Bakso Ito yang komplet juga bisa dilengkapi dengan usus dan jeroan babi.
Lokasi Rumah Makan Bakso Itu berada di Jalan Mataram No.59, Danurejan, Yogyakarta. Harga per porsi baksonya sudah bisa dipesan mulai dari Rp 30.000an saja.
Menghadirkan menu Chinese food dengan resep rumahan, New Lie Djiong diburu baik oleh wisatawan di Yogyakarta maupun warga setempat. Kesegaran makanan serta harganya yang ramah di kantong diapresiasi dengan tinggi oleh para pelanggan yang tak pernah membuat tempat makan ini sepi.
Olahan daging babinya menjadi salah satu lauk utama yang paling banyak dipesan sejak 1976. Begitu pula dengan tumisan sayuran seperti capcay tumis yang gurih bumbunya.
Makan di New Lie Djiong cukup merogoh kocek mulai dari Rp 50.000an dengan porsi besar yang cocok menjadi menu tengah. Lokasi tempat makan ini berada di Jalan Pangeran Diponegoro No.100, Cokrodiningratan, Yogyakarta.
Kulineran saat malam hari di Yogyakarta bisa melipir ke Nasi Goreng Beringharjo. Racikan nasi goreng yang sudah ada sejak 1960an ini menggunakan campuran daging babi yang diakui pelanggannya menjadi rahasia kelezatan menu makanannya.
Ciri khas nasi dan bakmi goreng khas Yogyakarta dihadirkan di sini dengan komplet. Nasi yang smoky memiliki citarasa perpaduan antara pedas, asin, dan manis yang cukup jelas pada setiap suapan.
Lokasi Nasi Goreng Beringharjo berada di Kemantren Pakualaman Jalan Jagalan - Beji No.55A, Purwokinanti, Yogyakarta. Harga per porsi nasi gorengnya dibanderol mulai dari Rp 19.000an.
![]() |
Berada di lokasi Pecinan di Yogyakarta, racikan bakmi dengan campuran minyak dan topping daging babi di sini disukai wisatawan dan warga sekitar sejak lama. Warung bakmi ini konon sudah hadir sejak 1980an hingga sekarang memiliki banyak cabang sampai ke Jakarta.
Menu di sini tak hanya bisa memesan bakmi saja tetapi juga berbagai sajian nasi atau bihun yang tak kalah enak. Tambahan kekian untuk topping nasi maupun bakminya sayang untuk dilewatkan para penikmat olahan babi.
Per porsi nasi, bakmi, maupun bihun yang disajikan di sini dibanderol mulai dari Rp 33.000an saja. Lokasi Bakmi Ketandan yang asli berada di Jalan Bhayangkara No.17, Ngupasan, Yogyakarta.
Menghadirkan citarasa khas Bali di Yogyakarta, Bu Komang punya caranya sendiri untuk sedikit memodifikasi makanannya. Rasa bumbu genep khas Bali sengaja disesuaikan dengan lidah warga sekitar.
Walaupun begitu ia tetap tidak meninggalkan ciri khas masakan Bali yang sedikit pedas, gurih, dan berempah. Olahan berbagai jenis daging babinya diakui oleh para pengunjung yang datang tidak berbau amis atau alot sama sekali.
Buka sejak 22 tahun silam, tempat makan ini berada di Jalan Pura Jalan Sorowajan No.201, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta. Makanan-makanan buatan bu Komang ditawarkan dengan harga mulai dari Rp 25.000an saja.