Asian Fencing Championships 2025: Indonesia Siap Sambut Dunia dan Angkat Prestasi
Glery Lazuardi May 29, 2025 01:33 PM

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia bersiap menjadi tuan rumah ajang internasional Asian Fencing Championships 2025 yang akan digelar pada 17–23 Juni 2025 di The Westin Resort Nusa Dua, Bali.

Dengan tema “Sport Tourism – Pleasure and Championships”, kejuaraan ini menjadi momen strategis untuk mengangkat kembali kejayaan olahraga anggar nasional, sekaligus menampilkan potensi pariwisata Indonesia kepada dunia.

Sebanyak lebih dari 400 atlet dari 22 negara di kawasan Asia, Australia, dan Oseania akan hadir di Bali dalam event bergengsi ini.  Kesiapan penyelenggaraan telah mencapai 80 persen, termasuk kesiapan venue, logistik, sistem kompetisi, hingga akomodasi.

Pelatih Timnas Anggar Indonesia, Muhammad Indra Haryana menyebut kejuaraan ini sebagai momentum kebangkitan prestasi nasional. 

“Sudah lebih dari 20 tahun tidak ada event internasional anggar di tanah air. Dunia anggar Indonesia menggeliat kembali dengan hadirnya Asian Fencing Championships 2025. Terima kasih kepada Pak Amir Yanto selaku Ketua Umum PB IKASI yang telah menghadirkan event bergengsi ini,” ujarnya.

Lebih dari sekadar kompetisi, ajang ini menjadi bagian dari pengumpulan poin menuju Olimpiade Paris 2028.

“Kami tidak menjanjikan prestasi tinggi, tapi kami menjanjikan penampilan maksimal. Event ini akan menjadi batu loncatan berharga bagi para atlet muda Indonesia untuk unjuk gigi dan mengasah pengalaman,” tambah Indra.

Dukungan Penuh dari Pemerintah

Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo, menegaskan komitmen pemerintah dalam mendukung pembinaan olahraga nasional. 

“Asian Fencing Championships 2025 bukan hanya soal kompetisi, ini adalah langkah besar dalam menciptakan ekosistem pembinaan yang kompetitif dan memperkuat posisi olahraga sebagai simbol kekuatan bangsa,” kata Menpora Dito di Kemenpora, Senayan, Jakarta, Rabu (28/5/2025).

Ketua Umum PB IKASI, Amir Yanto menegaskan bahwa penyelenggaraan kejuaraan anggar ini merupakan bentuk keseriusan Indonesia dalam memajukan olahraga anggar. 

“Kami mengajak dunia untuk melihat bahwa Indonesia bukan hanya kompeten dalam penyelenggaraan event internasional, tetapi juga kaya akan budaya dan keramahtamahan,” ujarnya.

Senada dengan itu, Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PB IKASI, Masyhudi juga menyambut baik ajang ini.

“Ini adalah single international event dengan dampak jangka panjang, baik untuk prestasi olahraga khususnya anggar maupun citra bangsa. Semua pihak bekerja maksimal demi menyukseskannya,” ujarnya.

Menghidupkan Kembali Sejarah dan Harapan Baru

Kehadiran Asian Fencing Championships 2025 juga menjadi jalan untuk mengembalikan kejayaan anggar Indonesia. 

Indonesia memiliki rekam jejak membanggakan: juara umum SEA Games Jakarta 1997 dengan 11 medali emas, medali perak dari Silvia Kuswandi di Asian Games 1990, dan keikutsertaan Diah Permatasari di Olimpiade London 2012.

PB IKASI telah melakukan pelatnas mandiri sejak 1 Februari 2025, menjaring 25 atlet terbaik dari 52 peserta. 

Saat ini, para atlet fokus pada latihan teknik. Sebagai bagian dari persiapan, mereka juga dijadwalkan menjalani latihan bersama dengan Tim Anggar Rusia di Bali pada awal Juni 2025.

Dari data yang dihimpun, prestasi anggar Indonesia pernah membanggakan. Bukan hanya penyumbang medali emas tetap bagi Kontingen Merah Putih pada pelaksanaan SEA Games, tetapi Indonesia juga pernah mencetak sejarah dengan menjadi juara umum yakni merebut 11 dari 12 medali emas pada SEA Games Jakarta 1997.

Lalu, anggar juga pernah menyumbangkan medali perak bagi kontingen Indonesia melalui Silvia Kuswandi pada Asian Games 1990. Tidak hanya itu saja, atlet anggar Indonesia juga selalu tampil di Olimpiade. Terakhir, Diah Permatasari yang tampil di Olimpiade London 2012.

"Semua itu butuh proses. Tak ada yang instan. Jadi, Asian Fencing Championships 2025 akan dijadikan momentum untuk bisa mengembalikan kejayaan anggar Indonesia. Apalagi, kita sudah memiliki atlet-atlet junior potensial yang telah meraih prestasi di Kejuaraan Anggar SEAFF. Paling tidak mereka bisa berbicara di SEA Games Thailand 2025 nanti," tambah Indra.

Ajang ini diharapkan menjadi momentum penting untuk mendukung perkembangan olahraga anggar nasional, memperkuat potensi pariwisata daerah, serta mengangkat nama Indonesia di mata dunia melalui diplomasi budaya dan sport tourism. 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.