TIMESINDONESIA, SURABAYA – Pemkot Surabaya melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), gencar melakukan pemeriksaan intensif terhadap hewan kurban yang diperjualbelikan di berbagai lapak pedagang.
Terbaru, DKPP menemukan dua sapi yang belum cukup umur karena giginya belum tanggal. Sapi-sapi tersebut diminta untuk dipisahkan agar tidak salah dibeli oleh masyarakat.
Selain itu, ditemukan satu ekor kambing dan satu ekor sapi yang mengalami kondisi kurang sehat, diduga karena kelelahan di perjalanan atau terpapar panas.
"Kami langsung memberikan bantuan pengobatan seperti suntikan vitamin," ujar Antiek Sugiharti, Kepala DKPP Kota Surabaya, Jumat (30/5/2025).
Ia menjelaskan bahwa hewan yang dinyatakan sehat akan diberikan berita acara pemeriksaan, sebagai bukti kelayakan untuk kurban.
“Dengan pemeriksaan berkala ini, Pemkot Surabaya berupaya meyakinkan masyarakat bahwa mereka dapat beribadah kurban dengan tenang, mendapatkan hewan yang mudah diakses, serta dalam keadaan sehat dan memenuhi syarat syariah agama,” jelasnya.
Lebih lanjut, Antiek menjelaskan bahwa pemeriksaan hewan kurban memiliki dua tujuan utama. Pertama, memastikan kebutuhan akan hewan kurban tercukupi dengan baik dan ketersediaannya memadai.
“Kedua, untuk memastikan bahwa hewan kurban yang di beli masyarakat memenuhi syarat syariah. Meliputi aspek usia yang memenuhi syarat, kondisi hewan yang sehat, tidak cacat, dan dalam keadaan utuh," bebernya.
Meskipun hewan telah memiliki surat keterangan kesehatan dari daerah asal, DKPP Surabaya tetap melakukan pemeriksaan ulang kesehatan hewan kurban. Hal ini untuk memastikan hewan dalam kondisi prima setelah perjalanan jauh dan tidak mengalami kelelahan.
“Kami harus memastikan bahwa hewan yang ada di Surabaya ini, dari pandangan kami (DKPP), aman, sehat, dan layak untuk kurban," imbuhnya.
Pemeriksaan yang dilakukan mencakup aspek administratif dan kesehatan fisik. Karenanya, tim gabungan dari DKPP Surabaya bersama PUSVETMA Jawa Timur, dan kecamatan memastikan setiap hewan telah memiliki izin, surat keterangan kesehatan dari daerah asal, dan telah divaksin.
“Kami juga memastikan saat ini hewan-hewan tersebut dalam kondisi sehat," kata Antiek. (*)