TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah RI terus mendorong pertumbuhan industri kendaraan berbasis listrik atau electric vehicle (EV).
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan target produksi kendaraan listrik nasional mampu mencapai 2 juta unit pada 2027-2028.
"Target Bapak Presiden Prabowo di 2027–2028, kita harus mampu memproduksi 2 juta kendaraan listrik," kata Bahlil saat membuka agenda Energi dan Mineral Forum 2025 dikutip Jumat (30/5/2025).
Menindaklanjuti hal itu, pihak swasta melakukan pembangunan pabrik perakitan mobil listrik lokal berbasis Completely Knocked Down (CKD) di Magelang, Jawa Tengah.
Pembangunan pabrik ini dirancang khusus untuk merakit bus dan truk listrik sebagai tulang punggung ekosistem kendaraan listrik nasional dari hulu ke hilir.
Groundbreaking pembangunan dimulai pada Februari 2024 dan rampung sepenuhnya pada akhir tahun kemarin.
"Kami membangun fasilitas ini bukan sekadar sebagai pabrik, melainkan sebagai pusat inovasi, kolaborasi, dan simbol kebangkitan industri kendaraan listrik nasional,” ujar Anindya Bakrie, Komisaris Utama PT VKTR Sakti Industries (VKTS), anak perusahaan dari PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR).
Dalam kesempatan soft launching fasilitas perakitan turut hadir Sekretaris Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Ahmad Yani hingga jajaran pemerintah, dan mitra strategis industri lainnya.
Para pemangku kepentingan diajak menelusuri area perakitan dan mengenal lebih jauh struktur, fungsi, serta kesiapan lini produksi kendaraan listrik di dalam fasilitas, mulai dari perakitan sasis, pengelasan (welding), perakitan utama (general assembly), pemangkasan bodi (trimming), sampai penyempurnaan akhir.
Produksi kendaraan listrik dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di atas 40 persen untuk kategori bus dengan kapasitas produksi hingga 3.000 unit per tahun.
Diharapkan fasilitas ini dirancang untuk memenuhi permintaan kendaraan listrik nasional yang terus meningkat.
Beberapa mitra strategis seperti Transjakarta telah memesan unit bus listrik melalui operator BUMN Perum Damri.
"Target peningkatan nilai TKDN hingga di atas 60 persen secara bertahap, perluasan lini produksi, dan penguatan posisi Indonesia dalam rantai pasok kendaraan listrik global," tambah Anindya.