TRIBUNWOW.COM - Presiden Prabowo Subianto mengaku akan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel jika Palestina jika merdeka.
Sontak pernyataan Presiden Prabowo itu menuai pro dan kontra.
Pernyataan itu diungkapkan Prabowo saat bertemu dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Jakarta, Rabu (28/5/2025).
Ia menegaskan hal itu bisa terjadi jika kemerdekaan Palestina terwujud.
Media Israel, The Times of Israel pun menanggapi langkah Prabowo untuk mengakui Israel. Mereka mengungkapkan langkah Prabowo berbeda dengan pendahulunya, Joko Widodo (Jokowi).
Menurut media tersebut, Jokowi sangat membatasi hubungan dengan Israel.
“Di bawah presiden Indonesia sebelumnya, Indonesia menoleransi kontak tingkat rendah dan diam-diam dengan Israel, terutama dalam perdagangan,” tulis The Times of Israel memalui Kompas Tv.
“Tetapi sebagian besar menjauhi hubungan terbuka dengan negara Yahudi,” lanjutnya.
Mereka mengungkapkan tahun lalu, Jokowi membantah laporan bahwa Jakarta dan Tel Aviv bermaksud menormalisasi hubungan pada Oktober 2023.
Namun, serangan perang di Gaza menyebabkan rencana tersebut tidak terealisasi.
“Indonesia telah mempertimbangkan normalisasi hubungan dengan Israel, untuk memperlancar masuknya negara itu untuk Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan (OECD),” tulis mereka.
The Times of Israel mengungkapkan upaya normalisasi hubungan antara kedua negara telah diisukan selama bertahun-tahun.
Namun, Indonesia menolak mempererat hubungan sampai negara Palestina yang merdeka didirikan dan menjadi pendukung setia Palestina.
Dukungan terhadap Palestina pun sangat besar, sehingga demonstrasi anti-Israel kerap terjadi di Indonesia.
Sebelumnya Prabowo Subianto tawar menawar perihal peluang Israel untuk membuka diplomasi dengan Indonesia.
Tawar menawar itu disampaikan kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron,.
Tawar menawar itu kata Prabowo Subianto, disampaikannya saat pembicaraan empat mata dengan Presiden Prancis di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (28/5/2025).
Kepada Macron, Prabowo Subianto berbicara mengenai peluang Indonesia untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel.
Namun kata Prabowo, hanya satu syarat yang ditetapkan Indonesia agar bisa mempunyai hubungan diplomatik dengan Israel.
Satu syarat itu kata Prabowo yakni kepastian kemerdekaan untuk Palestina.
“Sudah di berbagai fora saya sampaikan sikap Indonesia bahwa Indonesia hanya memandang penyelesaian two state solution. Kemerdekaan Palestina satu-satunya jalan mencapai perdamaian yang benar,” tuturnya.
Apabila Israel dan dunia menjamin kemerdekaan Palestina, maka kata Prabowo Subianto, Indonesia akan menjamin dan mengakui hak Israel sebagai negara berdaulat.
“Kita juga harus mengakui dan menjamin hak Israel untuk berdiri sebagai negara berdaulat dan harus dijamin keamanannya,” bebernya.
“Karena itu Indonesia sudah menyampaikan begitu negara Palestina diakui Israel maka Indonesia siap mengakui Israel,” imbuhnya.
Selain itu Indonesia juga kata Prabowo Subianto siap untuk mengirim pasukan perdamaian di Gaza.
Mendengar hal itu, Prabowo menyebut Macron pun sepakat dengan solusi dua negara untuk menyelesaikan konflik di timur tengah.
Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa Prancis dan Indonesia sama-sama sepakat perihal solusi kemerdekaan dua negara.
Prabowo Subianto pun mendukung Prancis dan Arab Saudi yang akan mengupayakan konferensi tingkat tinggi (KTT) terkait dengan kemerdekaan Palestina dan penyelesaian konflik Gaza.
“Prancis juga akan terus mendukung langkah-langkah ke arah kemerdekaan Palestina, sebagai negara yang merdeka,” ucap Prabowo Subianto kepada awak media seperti dimuat Youtube Sekretariat Presiden. (Wartakotalive.com/DES/Kompas Tv)