100 Hari Kepemimpinan Bupati dan Wabup Bolmong Sulawesi Utara, Ini yang Sudah Dilakukan
Alpen Martinus May 31, 2025 07:31 PM

TRIBUNMANADO.CO.ID - Segmen spesial bersama bintang tamu Bupati Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara Yusra Alhabsyi tersaji di Tribun Podcast, Sabtu (31/05/2025).

Hadirnya bintang tamu spesial Bupati Bolmong Yusra Alhabsyi di kantor Tribun Manado membahas tema 100 hari kepemimpinan setelah dilantik sebagai top eksekutif di Bolaang Mongondow periode 2025-2030.

Perbincangan hangat dan terbuka ini dimaksudkan agar seluruh masyarakat khususnya yang ada di Bolmong mengetahui apa saja yang sudah dimulai di masa kepemimpinan Yusra Alhabsyi - Dony Lumenta.

Namun sebelum masuk ke topik pembahasan, Yusra Alhabsyi diperkenalkan dimana Bupati Bolmong ini sebelum menjadi kepala daerah pernah menjadi anggota DPRD Provinsi Sulut, dan saat ini juga masih menjabat sebagai ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sulut, pernah juga memimpin GP Ansor Sulut.

Yusra Alhabsyi pertama berkarir di organisasi mahasiswa yakni PMII, Yusra juga sebelumnya aktif di lembaga-lembaga masyarakat atau banyak di organisasi pemberdayaan masyarakat.

Dirinya sempat menjadi anggota DPRD Bolmong selama 2 periode sejak tahun 2009.

Setelah itu maju di DPRD Provinsi dan terpilih hingga akhirnya mencalonkan diri di pilkada Bolmong dan terpilih bersama wakil Bupati Dony Lumenta.

Seperi apa perbincangan dalam Tribun Podcast kali ini, berikut sesi tanya jawabnya bersama host Pemimpin Redaksi Tribun Manado Jumadi Mapangganro.

1) 100 hari kepemimpinan Bupati, apa saja yang sudah dilakukan?

Sebenarnya 100 hari dan waktunya sebenarnya kemarin 100 hari tapi juga berkurang dengan ikut retreat di Magelang sekitar delapan 8 jadi kami maksimalnya sekitar 92 hari kami efektif mulai bekerja.

Saya dan wakil Bupati Dony Lumenta mulai bekerja dengan membenahi terlebih dahulu kantor kami bekerja lalu kami mulai menyentuh pada soal reformasi dan birokrasi.

Karena ada masa di masa transisi penjabat sementara ada keaktifan yang harus dua pekerjaan akhirnya ASN tidak terlalu bekerja maksimal.

Kami benahi dulu keaktifan ASN dengan apel pagi serta sidak-sidak di beberapa dinas.

Lalu kami masuk dalam problem dasar masyarakat dimana kita temui problemnya yakni pendidikan dan kesehatan.

Kita benahi dan kita mulai pelan-pelan seperti pendidikan yang kita terapkan soal jam masuk sekolah anak-anak dan guru, serta kita sediakan fasilitas bus sekolah gratis bagi anak-anak sekolah yang tidak terjangkau kendaraan umum.

Karena di daerah kami ada anak sekolah SD,SMP,SMA karena jarak yang jauh dari desanya sekitar 5 KM harus naik kendaraan latbak terbuka.

Kalau tidak ada latbak terbuka maka mau tidak mau pilihan anak-anak ini yakni tidak ke sekolah.

Kita memang punya Bus sekolah tapi digunakan untuk fasilitas ASN, itu yang kami kembalikan lagi sesuai peruntukannya.

Di program ini kami pastikan pergi dan pulang siswa dijemput, dan itu gratis.
Lalu untuk kesehatan kami canangkan program pemeriksaan kesehatan gratis yang turun langsung ke masyarakat.

Caranya kita undang seluruh puskesmas dan dinas kesehatan untuk memberikan pelayanan kesehatan gratis langsung selama 2 kali dalam seminggu dan itu kami pantau langsung.

Dan hingga kini saya lihat program ini sangat diterima masyarakat serta saya yakini itu bisa sangat membantu.

Selain itu pemerintah juga membuat 5000 BPJS bagi masyarakat kurang mampu di Bolmong.

Dan juga ada lobi selama 100 hari ini di kementerian sosial dan mendapat izin 4 ribu lebih BPJS jadi sekarang ada sekitar 9 ribu lebih BPJS gratis untuk masyarakat kurang mampu di dalam 100 hari kerja ini.

2) Dari dua prioritas yakni pendidikan dan kesehatan apa saja kendala yang ditemui di lapangan?

Kendalanya hanya soal masih ada rasa percaya diri dari ASN untuk melakukan pelayanan ini, tapi saya dan wakil bupati turun langsung untuk memberikan motivasi kepada mereka hingga akhirnya mulai terbiasa.

Selain itu tidak ada kendala yang cukup berarti dikarenakan seluruh fasilitasnya ternyata sudah dibiayai oleh negara.

3) Pada saat kampanye di Pilkada ada perbedaan pilihan, bagaimana caranya kembali mensolidkan ASN dan masyarakat yang sempat terpecah waktu pilkada?

Setelah ditetapkan di dilantik, kami sudah menjadi kepala daerah dari seluruh masyarakat Bolaang Mongondow.

Atas hal itu tentu kami harus memberikan pelayanan kepada masyarakat yang adil dan merata meskipun dinamika politik tetap ada gejolak baik itu di Timses saya sendiri dimasa pilkada tapi keadilan harus tetap kita jalankan bila itu menyangkut masyarakat kami.

Untuk ASN sendiri memang ada yang tidak sejalan saat pilkada tapi ketika kami dilantik dan kita dalam sebuah organisasi kepemerintahan harus mengesampingkan itu dan mendorong agar bagaimana pelayanan kepada masyarakat bisa maksimal.

Meski, memang ada yang masih kaku saat bertemu kami tapi saya selalu tegaskan yang kami nilai adalah prestasi kerja dari ASN tersebut.

4) Saat kampanye, salah satu visi misi pasangan Yusra-Dony adalah pengembangan pariwisata yang berkelanjutan agar bendampak pada PAD, sejauh ini apa yang sudah dilakukan?

Kalau secara konsep pariwisata, rata-rata kita harus bicara dan persiapkan pertama yakni infrastruktur.

Karena bagaimanapun yang menarik wisatawan adalah ketersediaan infrastruktur.

Yang pertama menyangkut bandara dimana kami dorong agar bandara yang ada di Bolmong bisa berkembang, nanti dari sini lalu saya bisa percaya diri berbicara soal pengembangan pariwisata.

Namun, untuk menunggu itu kami di tahun 2025 ini sudah mulai melakukan penataan.

Dalam hal tersebut kita akan menyentuh sektor pariwisata namun mengutamakan menggunakan fasilitas yang sudah ada.

Karena untuk membangun baru butuh biaya besar sementara fasilitas yang ada bisa dikatakan banyak yang terbengkalai.

5) Saya dengar sedang hangat pembicaraan soal pembangunan universitas di Bolmong, bahkan sudah ditinjau langsung oleh Gubernur. Sudah sejauh mana rencana pendirian universitas di Bolmong ini?

Hal ini masuk visi misi kami dan juga dibarengi dengan visi misi dari gubernur Sulut, kami siapkan lahan di wilayah kami dan sudah ditinjau serta memenuhi syarat dari berbagai aspek untuk pendirian universitas.

Untuk saat ini, pembangunannya ada di pemerintah Provinsi, kami siapkan lahan dan pemerintah provinsi juga yang akan mencarikan akses perguruan tinggi yang akan bekerja sama.

Sudah ada beberapa perguruan tinggi yang terkonfirmasi dan bila nantinya universitas ini ada maka bisa meningkatkan IPM masyarakat Bolmong yang kalau dikata saat ini masih dibawah.

Kami juga alhamdulilah saat ini sudah dapat kepastian soal pembangunan Sekolah Rakyat, dimana untuk Sulut Kabupaten Bolmong yang pertama kali mengusulkan permintaan ini.

Sekolah Rakyat ini nanti akan menampung anak-anak yang kurang mampu bangunannya nanti akan berdiri di lokasi seluas 8 hektare di Kecamatan Lolayan.

Target sekolah rakyat ini nantinya akan menampung seribu anak kurang mampu, semua tingkatan dan gratis.

Kalau tidak ada halangan rencana ini, Bolaang Mongondow akan masuk kloter pertama pengadaan sekolah rakyat ini.

6) tantangan soal peningkatan pelayanan di dunia pendidikan apa.
Tantangannya datang dari sumber daya pengajar kita?

Sebenarnya banyak yang bisa bersaing tapi etos kerjanya yang perlu kita tingkatkan.

Untuk itu saya punya program di tahun ajaran baru, kami akan mencanangkan les wajib bagi anak-anak.

Jadi anak sekolah kelas 4,5,6 akan ada sekolah sore dimana yang akan saya dorong ada beberapa mata pelajaran penting yakni Bahasa Inggris, Matematika, serta pendidikan keagamaan.

Selain itu, tenaga kita juga akan diberi pelatihan dengan bekerja sama dengan lembaga-lembaga yang sudah terampil di bidang tersebut.

Dan itu kami targetkan tahun depan sudah harus mulai.

7) Soal Kawasan Industri Bolmong (Kimong) sejauh ini bagaimana kabarnya?

Saya secara detail memang sedang mempelajari soal Kimong meskipun sudah ada pengantar kepada saya dan wakil Bupati soal bagaimana Kimong ini.

Pada pokoknya Kimong ini adalah sebuah kawasan yang dimana memiliki perusahaan yang mendapatkan izin hak bangunannya dalam rangka memfasilitasi investasi yang masuk.

Walaupun hingga saat ini proses perijinannya masih dilakukan karena harus disesuaikan dengan RTRW yang nantinya akan ditetapkan oleh DPRD dan Pemprov.

8) Bolmong dikenal dengan sumber daya alam yang kaya terutama tambang emas, tapi sering terdengar berkonflik sampai ada yang jadi korban dan juga ada kecelakaan di lokasi, bagaimana peran pemerintah agar potensi tambang ini benar-benar maksimal dalam hal peningkatan ekonomi masyarakat dan lingkungan terjaga serta bisa meminimalisir kecelakaan kerja?

Pekerjaan tambang ini apalagi di beberapa wilayah di Bolmong sudah menjadi pekerjaan secara turun temurun.

Bahkan banyak yang anaknya bisa sekolah tinggi.

Tapi sekarang ada investor-investor yang ber investasi disana misalnya JRBM hingga BDL.

Ini yang jadi peluang sekaligus kendala kita, kenapa saya bilang peluang karena disana banyak lapangan pekerjaan.

Sedangkan kendalanya adalah penambang kecil yang biasa disebut PETI ini mendapat ruang yang sedikit sempit.

Namun, peluang tersebut bisa ada dengan pencangan Gubernur soal wilayah pertambangan.

Dan Bolmong punya WPR namanya Perintis dengan luas lahan sekitar 100 hektare, dan saya juga meminta pengusulan penambahan 1000 hektare.

Hal ini juga berpeluang dengan adanya koperasi merah putih yang bisa digunakan asalkan lokasinya masuk dalam WPR.

Bila ini berjalan, masyarakat aman menambang tinggal management kita atur bagaimana agar alam juga tetap terjaga begitupun persentasi kecelakaan kerja juga bisa berkurang.

Dan bila itu berjalan tentu konflik tidak akan terjadi karena sudah teratur dari awal.

9) Bagaimana menjaga keharmonisan hubungan antara Bupati dan wakil Bupati agar bisa terus berjalan bersama tanpa harus saling bertolak belakang?

Kami berdua memang teman lama, dimana kami pernah satu periode di DPRD Bolmong.

Dan kami tidak pernah menduga bahwa akan menjadi bupati dan wakil bupati.

Kami berdua sudah saling memahami karakter dan kami lahir juga bukan dari keluarga yang pernah memegang kekuasaan.

Kami membagi kerja secara bersama dan kesepakatan bersama agar tidak terjadi ketersinggungan.

Di mana banyak hal yang bisa wakil kerjakan dan tidak bisa saya kerjakan begitupun sebaliknya.

Kami juga bersepakat untuk tidak mendengarkan masukan dan laporan dari orang lain yang sifatnya nanti cenderung bisa membuat kita saling curiga.
Komunikasi juga kita bangun sebaik mungkin.

Dan hingga kini gaya kerja kami berdua sama-sama merasa nyaman.

10) Apa tips pak bupati untuk menjaga kebugaran dalam menjalankan tugas sebagai kepala daerah?

Pertama tentu kita berdoa, lalu kita selalu menjaga pola makan intinya kita menjaga agar jangan lapar karena kalau lapar pastilah kita sakit.

Lalu kita jalani aktifitas apa adanya, meskipun tidak bisa dipungkiri sering datang rasa lelah namun hati ini selalu dikuatkan bahwa ada pekerjaan dan tanggung jawab besar yang sedang di amanahkan kepada saya.

Keluarga juga lewat istri dan anak sering menjadi kontrol kita untuk menjaga kesehatan.

11) Bagaimana pak bupati membagi waktu antara urusan pemerintahan, urusan kepartaian dan juga keluarga?

Memang saya akui saya sedikit mendapat problem soal waktu untuk menangani daerah dan juga partai.

Di mana saya dituntut harus aktif di pemerintahan daerah dan juga tidak melepas tanggung jawab di partai.

Kami membagi waktu, untuk kepartaian kebanyakan waktu dilakukan oleh sekretaris partai secara teknis juga kepada korwil-korwilnya, dan saya bisa fokus membangun daerah yang saya pimpin.

Untuk keluarga tentu ada waktu, mereka juga mengerti soal kerja-kerja politik saya jadi masih mudah untuk menghibur bila waktu sempat terkuras dengan kerja-kerja ini.

Keluarga juga mendukung penuh kepada saya untuk menjalankan tugas-tugas ini.

12) 100 hari kerja, apa saja yang sering jadi curhatan warga?

Kalau sekarang ini ada yang secara langsung atau media sosial.

Curhatan itu ada 3 hal di mana 2 di antaranya adalah pelayanan.

Pertama pendidikan, kesehatan lalu terakhir ekonomi.

Kami dituntut untuk kreatif agar mendapat fasilitas, tapi kami kesulitan mendapatkan fasilitas untuk modal, untuk itu mulai tahun depan akan ada bantuan-bantuan stimulus bagi masyarakat, seperti pelaku usaha yang selama ini untuk perbankan masih jarang tersentuh.

Itu yang nantinya akan kita susun bagimana agar bisa memberikan bantuan bagi pelaku usaha kecil mengah ini.

13) Katanya pak bupati menolak pengadaan kendaraan dinas apa alasannya?

Pertama soal efisiensi anggaran.

Kedua mobil lama saya liat masih layak untuk digunakan.

Dan saya secara kebetulan sejak dari DPRD selalu menggunakan mobil dinas bekas jadi susah terbiasa.

Anggaran yang saya geser lebih saya manfaatkan untuk kepentingan banyak orang yakni pengadaan unit excavator untuk penanganan bencana alam.

Karena Bolmong kebanyakan mendapat bencana alam dan tidak ada satupun alat berat yang kita miliki.

14) apa harapan bupati untuk masyarakat, pemerintah Provinsi, dan juga pemerintah pusat untuk pembangunan di Bolmong?

APBD ini kan kita hampir sama dengan daerah lain, kita masih berharap pada pemerintah pusat dan sebagian dari pemerintah provinsi.

Di daerah kami cukup banyak jalan nasional, dan kami juga merasa belum maksimal bila ada jalan lubang yang bahkan kadang memakan korban.

Kami minta yang seperti itu bisa diperbaiki.

Bagitu juga Pemprov ada banyak juga jalan yang hampir sama.

Kami juga sangat membutuhkan jalan yang langsung bersentuhan dengan ketahanan pangan.

Karena problem masyarakat sekarang hasil pangan maksimal tapi untuk biaya mengeluarkan hasil dua kali lipat karena infrastruktur jalan ini.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.