Belasan Rumah Hanyut imbas Banjir di Berau, Warga Mengaku Dengar Gemuruh, Tiba-tiba Air Besar Datang
Tiara Shelavie May 31, 2025 09:33 PM

TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 15 rumah warga dilaporkan hanyut akibat bencana banjir di Kecamatan Segah, Kabupaten Berau, Kalimantan Selatan (Kalsel) yang terjadi sejak Selasa (27/5/2025).

Tak hanya belasan rumah warga rusak parah, banjir bandang pada Selasa pagi hingga sore hari itu menyebabkan dua gereja rusak parah.

Data tersebut diperoleh dari Badan Penganggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau.

Pihaknya menyebut, Kampung Long Ayap menjadi terparah terdampak banjir.

Seorang warga Kampung Long Ayap bernama Yuli menceritakan bencana ini menjadi banjir terparah di kampungnya.

Yuli menceritakan, tidak ada tanda-tanda musibah banjir akan datang.

Dia mengaku pasrah karena air bah tiba-tiba menyapu rumahnya tanpa sempat menyelamatkan barang berharga.

"Tiba-tiba air besar datang dan tidak ada benya yang bisa diselamatkan. Kami pasrah akan barang yang hilang dibawa arus," ujar Yuli.

Dia mengatakan, saat itu ada enam rumah warga yang hanyut terbawa arus banjir.

"Selain enam rumah warga ada sekolah dan gereja yang terbawa arus kena banjir ini,” tuturnya.

Warga Kampung Punan Segah, Agustina mengatakan bencana kali ini menjadi banjir terparah selama 40 tahun tinggal di kampung tersebut.

Dia mengatakan pagi hari, ia mengaku mendengar suara gemuruh air bah.

Bahkan, dia mengaku kaget karena banjir kali ini membuat belasan rumah terbawa arus deras.

“Selama 40 tahun, baru ini banjir yang sangat parah.  Memang kalau air pasang kadang banjir tapi tidak sampai seperti ini. Kami kaget dan cepat-cepat mengungsi ke Kecamatan,” pungkas Agustina.

Kata BPBD Berau

Senada dengan pengakuan warga, pihak BPBD Berau mengatakan banjir yang terjadi di Segah kali ini menjadi yang terparah hingga pertengahan 2025.

Pihaknya mengungkapkan masih berjibaku mengirimkan bantuan logistik setiap harinya untuk korban terdampak banjir.

Saat ini, meski banjir sudah surut, tetapi masyarakat, aparat desa serta BPBD masih tetap bersiaga lantaran masih ada potensi curah hujan tinggi di 5 kampung. 

Di antaranya yakni kampung Long Ayap, Long Laai, dan Punan Mahakam.

Hal ini diungkapkan oleh Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Berau, Nofian Hidayat.

“Sudah surut, tapi jalanan dilewati dengan kaki pun sangat sulit, berlumpur dan banyak pohon di jalanan yang tumbang. Puing-puing rumah banyak yang berpindah,” ujar Nofian.

Lebih lanjut, bagi warga yang kehilangan rumahnya, saat ini dievakuasi sementara di Balai Pertemuan Umum (BPU) dan di sana juga menjadi dapur umum bagi mereka. 

Sementara beberapa warga lainnya mengungsi di rumah keluarga yang berada di dataran lebih tinggi.

Sebanyak 15 rumah dilaporkan hancur akibat derasnya arus air yang datang tiba-tiba dan menghantam permukiman warga.

"Rumahnya itu sampai geser ke tengah jalan, seperti fenomena ini. Total ada 15 rumah hilang. Benar-benar hancur," ujar Nofian, dikutip dari Kompas.com pada Sabtu (31/5/2025).

Meski tidak ada korban jiwa, BPBD Berau fokus pada pemenuhan kebutuhan dasar, terutama pangan dan layanan medis.

“Kami berharap tim medis bisa jemput bola. Jangan tunggu warga sakit dulu baru datang. Saat ini ada risiko penyakit kulit, diare, dan trauma, terutama pada anak-anak dan orangtua,” tegasnya. 

Bupati tinjau langsung

Diberitakan, Bupati Berau Sri Juniarsih telah meninjau langsung lokasi banjir di Kampung Long Ayap.

Ia menginstruksikan pembangunan untuk rumah dan rumah ibadah di Kampung Long Ayap, Kecamatan Segah yang terdampak banjir.

"Untuk itu maka kami akan membangun kembali rumah-rumah baru, gereja, dan tempat ibadah yang lain di kampung ini,agar ke depan masyarakat yang terdampak dapat menjalankan kehidupan sehari-hari dengan normal kembali," jelasnya.

Kepala Kampung Long Ayap, Jemi mengatakan, berharap bantuan pemerintah untuk membangun kembali Kampung Long Ayap.

“Tentunya kami berharap agar rumah warga yang hanyut dan terdampak parah, serta bangunan umum, rumah ibadah juga dapat diperbaiki secepatnya,” tutupnya.

(Isti Prasetya, TribunKaltim.co/Renata Andini Pengesti)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.