TIMESINDONESIA, JAKARTA – Olahraga lari sering dianggap sebagai cara ampuh untuk menjaga kebugaran, namun tidak sedikit yang merasa lari terlalu berat, melelahkan, bahkan menyiksa. Di sisi lain, target populer berjalan 10.000 langkah sehari juga kerap terasa membosankan dan memakan waktu cukup lama untuk diselesaikan.
Bagi yang merasakan hal tersebut, ada solusi menarik dari Jepang: Japanese Walking atau Interval Walking Training (IWT). Teknik jalan kaki ini mengombinasikan intensitas dan istirahat dengan cara yang cerdas, sehingga olahraga menjadi lebih ringan, menyenangkan, dan terbukti efektif bagi kesehatan.
Apa Itu Japanese Walking?
Japanese Walking adalah metode latihan jalan kaki yang dikembangkan oleh peneliti Universitas Shinshu, Jepang. Metode ini memadukan interval jalan cepat dan jalan santai secara bergantian selama 30 menit.
Protokol standar IWT meliputi:
Cara Melakukan Japanese Walking
Disarankan menggunakan aplikasi timer interval agar latihan lebih mudah dipantau.
Manfaat Kesehatan Japanese Walking
Kenapa Japanese Walking Semakin Populer?
Variasi Latihan
Untuk tantangan tambahan, dapat dicoba variasi berikut:
Siapa yang Cocok Mencoba?
Tetap disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter apabila memiliki kondisi kesehatan khusus.
Perbandingan Singkat Japanese Walking dan Jalan 10.000 Langkah
Waktu yang dibutuhkan Japanese Walking sekitar 30 menit, jauh lebih singkat dibandingkan berjalan 10.000 langkah yang bisa memakan waktu 60–90 menit. Intensitas latihan Japanese Walking bersifat sedang dan bervariasi, sementara berjalan 10.000 langkah cenderung intensitas rendah hingga sedang. Manfaat Japanese Walking lebih terarah dan telah terbukti secara klinis, cocok bagi pemula, lansia, dan mereka dengan jadwal sibuk.
Tips Memulai
Japanese Walking merupakan latihan yang cerdas dan menyenangkan serta terbukti secara ilmiah dapat meningkatkan kebugaran secara signifikan hanya dengan 30 menit per sesi. Pendekatan ini sangat cocok bagi siapa saja yang ingin berolahraga secara efektif tanpa tekanan berlebihan.
Berjalan dengan penuh kesadaran dan tujuan terkadang membawa manfaat lebih besar dibandingkan berlari tanpa arah. (*)