Grid.ID - Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) tewas dehidrasi di gurun pasir gegara nekat haji jalur ilegal. Siapa sangka, WNI tersebut ternyata sempat menyewa taksi saat perjalanan menuju Mekkah.
Sosok WNI yang tewas tersebut berinisial SM. SM tewas di tengah gurun pasir Jumum, Mekkah saat perjalanan memasuki kota suci ini secara ilegal.
Peristiwa nahas itu terjadi pada (27/05/2025). Tak sendiri, SM niat menerobos Mekkah dari Jeddah bersama 10 WNI lainnya.
Namun sayang, di perjalanan WNI itu tewas lantaran dehidrasi. Lantas bagaimana kronologi WNI tewas dehidrasi di gurun pasir gegara nekat haji jalur ilegal?
Kronologi Kejadian
SM dan rombongan mulanya melakukan haji jalur ilegal menggunakan visa non haji yakni visa ziarah multiple. Buntut dari hal itu, rombongan WNI itu terhenti oleh petugas keamanan Mekkah.
Mereka diusir karena tak berhasil menunjukkan dokumen yang sah untuk berhaji secara legal. Sebagai informasi, pemerintah Arab Saudi telah menetapkan visa khusus untuk jemaah yang hendak berhaji.
Beberapa visa khusus yang ditetapkan pemerintah itu seperti visa haji reguler, visa haji khusus, visa haji Mujamalah, visa haji furoda, visa haji dakhili khusus. Sementara itu, visa ziarah yang digunakan SM dan rombongan tidak termasuk dalam visa yang diizinkan masuk ke wilayah Mekkah selama musim haji berlangsung.
Melansir Kompas.com, kebijakan Arab Saudi ini dibuat untuk kondusivitas. Selain itu, kebijakan itu dibuat untuk menghindari sederet masalah yang akan terjadi jika jemaah yang tidak terdaftar dalam kuota yang telah diberikan Kerajaan Arab Saudi ikut-ikutan di tengah lautan manusia saat musim haji.
Masalah lainnya adalah akses tenda saat bermalam di Arafah, Muzdalifah, dan Mina yang terbatas direbut oleh para haji ilegal, sehingga haji reguler yang terdaftar resmi dan bertahun-tahun mengantre kehilangan tempat istirahat mereka.
Buntut dari hal itu, SM dan rombongannya tak diperkenankan masuk ke Mekkah. Setelah diusir sebagian besar rombongan kembali ke Jeddah kecuali SM, J, dan S.
Mereka malah menyewa taksi dan meminta memutar lewat jalur gurun untuk memasuki wilayah Mekkah tanpa diketahui. Tapi usaha mereka sia-sia, sopir taksi yang mereka sewa ketakutan saat melihat patroli keamanan dan meminta SM, J, dan S segera turun dari mobil.
Mereka pun ditinggalkan di tengah gurun hingga ditemukan aparat menggunakan drone. Namun, SM sudah dalam kondisi meninggal dunia, sementara dua lainnya dirawat di rumah sakit karena dehidrasi.
Kedua rekan SM, J dan S dirawat sebentar di rumah sakit untuk kemudian diusir kembali ke Jeddah. Sedangkan jenazah SM kini berada di Rumah Sakit Mekkah untuk proses visum. SM dinyatakan tewas usai mengalami dehidrasi parah.
“Ketiganya nekat masuk Mekkah tanpa prosedur resmi. Mereka ditinggalkan di tengah gurun oleh sopir taksi, lalu ditemukan oleh aparat keamanan menggunakan drone."
"SM sudah dalam keadaan meninggal dunia, sementara dua lainnya dirawat di rumah sakit,” ujar Konjen RI Jeddah, Yusron B Ambary, dalam keterangannya, Minggu (1/6/2025).
Setelah peristiwa itu, Kementerian Luar Negeri RI menghubungi keluarga SM di Madura, Jawa Timur. Kemlu juga memperingatkan agar kasus kematian SM jadi pelajaran penting.
Ia mengimbau agar para WNI menunaikan ibadah haji dengan cara yang legal dan sesuai peraturan berlaku. Ia berharap agar kejadian semacam itu tak kembali terjadi.
"Jangan memaksakan diri menunaikan ibadah haji dengan cara ilegal," kata Direktur Perlindungan WNI Kemenlu RI, Judha Nugraha, Minggu (1/6/2025) dilansir Tribunnews.com.
"Haji harus dijalankan secara sah dan sesuai aturan. Jangan sampai hanya karena memaksakan diri, nyawa melayang. Uang hilang, haji pun gagal," imbuhnya.
Itulah kronologi WNI tewas dehidrasi di gurun pasir gegara nekat haji jalur ilegal.