Peringati Harlah Pancasila, Johan Rosihan: Pancasila Harus Jadi Pedoman Hidup, Bukan Sekadar Simbol
Content Writer June 02, 2025 07:33 PM

TRIBUNNEWS.COM - Anggota MPR RI, H. Johan Rosihan, ST, mengadakan peringatan Hari Lahir Pancasila di Rumah Aspirasi Johan Rosihan, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, pada Minggu malam (1/6/2025). Kegiatan ini turut dimeriahkan dengan pentas seni budaya serta diskusi kebangsaan yang melibatkan beragam elemen masyarakat.

Kegiatan yang diinisiasi Johan Rosihan bekerja sama dengan Komunitas Seni Budaya Bale Sameto Samawa ini mengusung tema ‘Pancasila, Qurban, dan Ke-Samawa-an Kita’.  

Selain ratusan masyarakat Sumbawa yang hadir dalam suasana khidmat dan meriah, turut juga hadir menyemarakkan suasana, politisi senior Sumbawa Bang Nurdin Ranggabarani dan Ketua DPRD Kabupaten Sumbawa Nanang Nasirudin (Dea Busing Kalanis Ling Samawa).

Terlihat hadir pula, perwakilan Bupati Sumbawa, jajaran Forkopimda Kabupaten Sumbawa, tokoh adat, budayawan, serta perwakilan lintas etnis yang tergabung dalam Forum Komunikasi Lintas Etnis (FKLE) Sumbawa.

Dalam sambutannya, Sekretaris Fraksi PKS MPR RI ini menekankan tentang pentingnya menjadikan Pancasila sebagai nilai hidup, bukan sekadar dokumen negara. 

“Pancasila, Qurban, dan Ke-Samawa-an adalah satu kesatuan nilai. Pancasila adalah fondasi, Qurban adalah pengorbanan, dan Ke-Samawa-an adalah jati diri yang terus menyatu dengan semangat keindonesiaan kita,” ujarnya di hadapan para tokoh dan masyarakat yang hadir.

Johan menegaskan bahwa melalui kegiatan ini, Pancasila kembali dikuatkan sebagai fondasi pemersatu bangsa yang terus hidup di tengah masyarakat.

Partisipasi para tokoh dari berbagai generasi dan latar belakang menjadi bukti bahwa semangat kebangsaan di Sumbawa masih terjaga dengan baik.

“Kita ingin tunjukkan bahwa Pancasila itu hidup di kampung-kampung, dalam adat dan budaya kita sendiri,” ujar anggota Komisi IV DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.

Ditegaskan Johan, acara ini menjadi ruang perjumpaan antara politik kebangsaan dan ekspresi budaya lokal, sekaligus menyampaikan pesan kuat bahwa kebhinekaan dan kearifan lokal adalah bagian dari keutuhan Indonesia.

Dalam kesempatan yang sama, Bang Nurdin Ranggabarani menyoroti Empat Pilar MPR RI dalam konteks politik lokal Sumbawa, serta Nanang Nasirudin yang menegaskan pentingnya aktualisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Acara Peringatan Hari Lahir Pancasila dan pentas seni budaya dan diskusi kebangsaan ini sendiri berlangsung meriah, semakin malam semakin terasa meriah, dengan penampilan istimewa dari berbagai kelompok seni, seperti Sanggar Cinde Bulaeng, Siswa-siswi SMA Negeri 3 Sumbawa Besar, dan pentas seni Sekeco, seni bertutur khas Sumbawa yang mengangkat nilai-nilai lokal dalam bentuk narasi musikal.

Para peserta yang memadati tenda utama dan halaman Rumah Aspirasi menunjukkan antusiasme tinggi sepanjang jalannya acara hingga selesai. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.