21 Orang Tewas Akibat Longsor Gunung Kuda Cirebon, Anggota DPR Minta Perbaikan Tata Kelola Tambang
Theresia Felisiani June 03, 2025 09:32 AM

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggota Komisi XII DPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Rico Alviano, menilai kasus longsornya tambang batuan Gunung Kuda yang menewaskan 21 hingga Senin (2/6/2025) malam harus jadi perhatian pemerintah. 

Ia meminta pengawasan ketat terhadap aktivitas tambang batuan (Galian C) di wilayah lain seluruh Indonesia. 

“Kami meminta perbaikan tata kelola aktivitas tambang batuan atau dulu yang dikenal dengan Galian C. Kami melihat saat ini masih banyak aktivitas tambang batuan yang dikelola tanpa mengindahkan ketentuan yang berlaku,” kata Rico Alviano, kepada wartawan, Selasa (3/6/2025). 

Rico mengungkapkan berdasarkan UU Nomor 2/2025 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara telah diatur secara ketat prosedur penambangan batuan. Baik dari proses perizinan, studi kelayakan, eksplorasi, produksi, hingga aspek lingkungan. 

“Kendati demikian dalam praktiknya ketentuan tersebut banyak dilanggar karena pengusaha ingin menekan faktor biaya atau keinginan untuk mendapatkan untung besar tanpa mempertimbangkan risiko jangka panjang,” ujarnya. 

Dia mencontohkan kasus longsornya tambang batuan Gunung Kuda. Berdasarkan data yang dikumpulkan Kementerian ESDM diketahui jika longsor terjadi karena kemiringan lereng lokasi penambangan batuan mencapai 45 derajat. 

“Kondisi ini menjadi rawan karena proses penambangan yang tidak menggunakan teknik terasiring tetapi metode pemotongan batu dari bawah (under cutting) yang memicu pergerakan tanah,” urainya. 

Rico mengapresiasi langkah Gubernur Jawa Barat Dedy Mulyadi yang telah mencabut izin tiga operator tambang batuan di Gunung Kuda. 

Selain itu Polda Jawa Barat juga telah menetapkan dua tersangka dalam kasus ini. 

“Langkah cepat Gubernur Jabar dan Kapolda Jabar layak diapresiasi karena ini menjadi peringatan bagi operator pertambangan batuan agar mereka tetap menjalankan operasi pertambangan sesuai SOP,” ucapnya. 

Legislator asal Dapil Sumbar I ini juga mendesak Kementerian ESDM untuk meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas penambangan di tanah air. 

Menurutnya perlu dilakukan pendataan penambangan-penambangan yang ada di Indonesia serta melakukan identifikasi kerawanan proses penambangan. 

“Kami berharap peristiwa longsornya tambang batuan Gunung Kuda ini tidak terulang kembali, karena pasti korbannya adalah masyarakat kecil,” tandasnya.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan terdapat 21 korban meninggal dunia akibat longsor di Tambang Galian C Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat yang telah ditemukan oleh Tim SAR Gabungan hingga Senin (2/6/2025) malam.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Ph.D. mengungkapkan terdapat empat orang yang masih hilang atau dalam pencarian.

Hal itu disampaikannya dalam Disaster Briefing bertajuk Update Longsor di Gunung Kuda Cirebon yang disiarkan di kanal Youtube BNPB Indonesia pada Senin (2/6/2025).

"Hingga saat ini kita update jumlah korban yang sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia itu sudah 21 orang. Yang tercatat masih hilang yang masuk dalam daftar pencarian orang di SAR dan tim yang bekerja di lapangan itu tinggal empat orang," ujar pria yang akrab disapa Aam itu.

"Kita harapkan tentu saja meskipun ditetapkan masa tanggap darurat 7 hari dari saat kejadian artinya sampai Jumat minggu ini, kita harapkan sisa 4 korban ini tentu saja memang sudah semuanya ya, tidak ada tambahan daftar pencarian orang, itu sudah bisa kita selesaikan dalam 1-2 hari. Kita doakan supaya tim bisa optimal di lapangan," lanjutnya.

EVAKUASI LANJUTAN - Petugas gabungan membawa kantong berisi jenazah korban yang baru ditemukan menuju ambulans, di lokasi longsor Tambang Galian C, Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (31/5/2025). Setelah dilakukan pengerukan material batu di lokasi longsor, petugas gabungan kembali menemukan dan mengevakuasi tiga korban tewas tertimbun longsor di tempat kejadian pada Sabtu, 31 Mei 2025 sore. Dengan tiga korban ditemukan, tersisa delapan korban lainnya yang masih tertimbun di lokasi kejadian. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)
EVAKUASI LANJUTAN - Petugas gabungan membawa kantong berisi jenazah korban yang baru ditemukan menuju ambulans, di lokasi longsor Tambang Galian C, Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (31/5/2025). Setelah dilakukan pengerukan material batu di lokasi longsor, petugas gabungan kembali menemukan dan mengevakuasi tiga korban tewas tertimbun longsor di tempat kejadian pada Sabtu, 31 Mei 2025 sore. Dengan tiga korban ditemukan, tersisa delapan korban lainnya yang masih tertimbun di lokasi kejadian. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

Aam mengatakan kondisi topografi Gunung Kuda membuat tim di lapangan harus memperhatikan keselamatan personil.

Karena, proses penggalian secara langsung menggunakan alat berat juga akan meningkatkan potensi longsoran susulan.

Bahkan, kata dia, selama tiga hari Tim SAR bekerja di lapangan, setiap hari terjadi longsor susulan.

Sehingga, lanjut dia, Tim SAR Gabungan di lapangan membagi menjadi dua titik untuk menghindari potensi longsoran dan menghindari longsoran berdampak pada tim yang sedang bekerja di lapangan.

"Jadi ini benar-benar kalau ditanya pak kenapa kok proses evakuasi cukup sulit dan lama apa kira-kira yang menghambat? Sebenarnya yang menjadi pertimbangan utama adalah kita memastikan supaya keselamatan personil di lapangan itu benar-benar terjamin, dengan tetap mengoptimalkan waktu yang ada untuk pencarian korban," pungkas dia.

 

Identitas 21 Korban Meninggal Dunia

Berikut adalah daftar sementara identitas 21 orang korban meninggal dunia dalam longsor tersebut berdasarkan data yang dirilis Kantor SAR Bandung dan BNPB hingga Senin (2/7/2025). 

1. Sukandra Bin Hadi (51 tahun), Desa Girinata Kecamatan, Dukupuntang Kabupaten Cirebon

2. Sukandra Bin Hadi (51 tahun), Desa Girinata, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon

2. Andri Bin Surasa (41 tahun) Kelurahan Padabenghar, Kabupaten Kuningan 

3. Sukadi Bin Sana (48 tahun), Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon

4. Sanuribin Basar (47 tahun), Desa Semplo, Kecamatan Palimanan, Kabupateb Cirebon

5. Dendi Irawan (45 tahun), Kampung Sukasri, Desa Cimenyan/Bobos, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon

6. Sarwa Bin Sukira (36 tahun), Blok Pontas Kenanga, Kecanatan Sumber, Kabupaten Cirebon

7. Rusjaya Bin Rusdi (48 tahun), Blok Beran Barat Desa Beberan, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon

8. Suparta Bin Supa (42 tahun), Desa Kepuh, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon

9. Rio Ahmadi Bin Wahyudin (28 tahun), Desa Cikalahang Kecamatan Dukuhpuntang, Kabupaten Cirebon

10. Ikad Budiargo Bin Arsia (47 tahun), Desa Budur, Kecamatan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon

EVAKUASI KORBAN LONGSOR - Truk yang hancur masih terlihat berada di lokasi longsor Tambang Galian C, Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (31/5/2025). Longsor yang terjadi pada Jumat, 30 Mei 2025, sekitar pukul 10.00 WIB tersebut menimpa puluhan pekerja yang sedang beraktivitas muat material batu ke truk. Hingga menewaskan 14 orang dan 7 orang terluka yang sudah dievakuasi, sementara belasan orang diperkirakan masih tertimbun longsoran. Pencarian para korban masih terus berjalan hingga kini. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)
EVAKUASI KORBAN LONGSOR - Truk yang hancur masih terlihat berada di lokasi longsor Tambang Galian C, Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (31/5/2025). Longsor yang terjadi pada Jumat, 30 Mei 2025, sekitar pukul 10.00 WIB tersebut menimpa puluhan pekerja yang sedang beraktivitas muat material batu ke truk. Hingga menewaskan 14 orang dan 7 orang terluka yang sudah dievakuasi, sementara belasan orang diperkirakan masih tertimbun longsoran. Pencarian para korban masih terus berjalan hingga kini. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

11. Jamaludin (49 tahun), Blok Lurah, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu

12. Wastoni (25 tahun), Blok Lurah, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu

13. Toni, Desa Kepuh, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon

14. Rion Firmansyah (28 tahun), Gunung Santri RT 02 RW 05, Kelurahan Kepuh, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon

15. Sakira Bin Jumair (40 tahun), Desa Cikeusal, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon. 

16. Sanadi Bin Darya (45 tahun), Desa Cikeusal, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon. 

17. Sunadi (31 tahun), Desa Girinata, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon. 

18. Nalo Sanjaya (53 tahun), Kelurahan Kedongdong Kidul, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.

19. Wahyu Galih (26 tahun), Kelurahan Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.

20. Sudiono (51 tahun), Desa Girinata, Kecamatan Dukuputang, Kabupaten Cirebon.

21. Puji Siswanto (50 tahun), Desa Parungjaya, Kecamatan Luewimunding, Kabupaten Majalengka

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.