Kronologi Karyawan Bunuh Bos Sembako: Korban Dilempar Kardus Air Mineral, Kepala Membentur Kloset
Tiara Shelavie June 03, 2025 09:33 PM

TRIBUNNEWS.COM - Seorang bos toko sembako berinisial ALS (64) tewas dibunuh oleh karyawannya sendiri, yaitu Andreas (21).

Peristiwa pembunuhan tersebut terjadi di tempat usaha korban, Jalan Jatimakur, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (30/5/2025) malam.

Kronologi pembunuhan yang dilakukan oleh Andreas kemudian diungkapkan oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra.

Wira mengatakan, awalnya pelaku berbicara kepada korban untuk meminjam uang sebesar Rp3 juta-5 juta.

Saat itu, pelaku mengaku sedang terdesak kebutuhan ekonomi, termasuk untuk membayar utang dan keperluan anak.

"Setelah tersangka selesai merapikan barang-barang yang ada di toko, kemudian tersangka mendekati korban dalam rangka untuk meminjam uang." 

"Namun korban membalas dengan kata-kata yang menurut si pelaku mungkin kurang pantas," kata Wira saat merilis kasus ini sebagaimana diwartakan Tribun Jakarta, Selasa (3/6/2025).

Akan tetapi, korban menolak meminjamkan uang dengan alasan pelaku sudah terlalu sering berutang.

Selain itu, korban menyebut pelaku sebagai karyawan malas dan tidak seperti para pekerja lainnya di toko sembako tersebut.

Mendengar hal itu, emosi pelaku tersulut karena dirinya merasa sudah bekerja dengan baik dan selalu menuruti perintah bosnya.

"Karena terlontar kata-kata tersebut dari mulut korban, maka pelaku tersulut emosi ataupun sakit hati sehingga pelaku melakukan ataupun timbul niat untuk melakukan perbuatan kepada korban," ungkap Wira.

Pelaku langsung mendorong korban, sedangkan korban membalasnya dengan menampar pipi pelaku hingga keduanya beradu pukulan.

Korban terjatuh ke lantai kemudian pelaku mengambil kardus berisi air mineral dan melemparnya ke arah kepala korban.

"Lalu korban kembali berdiri sambil memegang kepalanya dan berjalan mundur hingga dekat ke kamar mandi," ujar Wira.

Pelaku kembali melempar kardus berisi air mineral kepada korban hingga terjatuh dan kepalanya membentur kloset.

"Di mana ketika melemparkan ke arah kepala ini mengakibatkan kepalanya membentur ke arah kloset yang mengakibatkan kloset tersebut pecah," ungkap Wira.

Korban pun tak sadarkan diri dan meninggal dunia, sedangkan pelaku kabur meninggalkan TKP dengan membawa uang puluhan juta rupiah milik korban.

Ambil Uang Rp84 Juta

Menurut Woira, pelaku mengambil uang sebesar Rp84 juta, dua buah handphone, dan satu unit motor milik korban.

"Tersangka mengambil uang milik korban yang berada di toko kurang lebih sebesar Rp84.654.000 di salah satu kamar toko dan laci meja tempat jualan, dua buah handphone Redmi warna hitam di meja tempat jualan yang biasa digunakan untuk operasional toko dan satu unit motor," jelasnya.

Ketika polisi mengamankan tersangka di sebuah hotel kawasan Serpong Tangerang Selatan, uang yang tersisa tinggal Rp67 juta.

Wira mengatakan selisih uang sekitar Rp20 juta sudah digunakan untuk berbagai kebutuhan.

"Uang hasil curian sebagian digunakan membiayai pendidikan adik, membeli handphone dan membeli tiket pesawat ke Batam bersama keluarga," ungkapnya.

Sementara itu, kepada istrinya tersangka mengaku bahwa uang yang diperolehnya itu hasil dari membobol toko. 

Dalam kasus ini, polisi menerapkan pasal 339 KUHP tentang pembunuhan yang diatur dengan perbuatan pidana dan pasal 365 KUHP tindak pidana pencurian.

(Deni/Reynas)(TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.