Blokade Jalan Tambang di Bitung, Lurah: Jangan Rugikan Sesama Warga
Rizali Posumah June 04, 2025 04:30 AM

TRIBUNMANADO.CO.ID, AIRMADIDI – Aksi blokade jalan yang dilakukan sekelompok warga Kelurahan Pinasungkulan, Kecamatan Ranowulu, Kota Bitung, Sulawesi Utara, berdampak langsung bagi warga tetangga, Dua Sudara. 

Bloke dilakukan sebagai bentuk protes terhadap PT Meares Soputan Mining (MSM) dan PT Tambang Tondano Nusajaya (TTN).

Jalan yang diblokir merupakan akses utama bagi sejumlah warga Dua Sudara yang bekerja sebagai tenaga harian lepas maupun pegawai kontrak di perusahaan tambang tersebut.

Lurah Dua Sudara, Lucky Runtuwene mengatakan, warganya mengalami kesulitan untuk sampai ke tempat kerja sejak aksi blokade pertama dilakukan pada 26 Mei 2025.

“Kalau pekerja harian tidak masuk kerja, berarti mereka tidak digaji.

Begitu pula karyawan kontrak, absensi akan memengaruhi penilaian kinerja,” ujar Lucky saat ditemui, Selasa (3/6/2025).

Keluhan pun mulai berdatangan.

Sejumlah warga mendatangi kantor kelurahan untuk menyampaikan keresahan karena tidak bisa melintas ke area tambang.

Sebagai respons, Lucky menginisiasi pertemuan bersama Lurah Pinasungkulan dan Camat Ranowulu.

Dalam forum tersebut, ia menyampaikan permintaan agar penyampaian aspirasi dilakukan tanpa mengganggu akses jalan umum.

“Saya mohon jangan memblokade jalan dan melarang warga saya yang ingin bekerja. Silakan menyampaikan aspirasi, tapi jangan sampai merugikan sesama warga,” tegasnya.

Namun, pada 27 Mei, aksi blokade kembali terjadi.

Sejumlah warga Dua Sudara bahkan harus melewati jalur alternatif yang ekstrem, termasuk menyeberangi sungai (disebut kuala) untuk bisa tiba di tempat kerja.

Situasi makin pelik ketika pada 28 Mei, pihak perusahaan menggelar pertemuan dengan Camat Ranowulu, Lurah Pinasungkulan, dan perwakilan warga Pinasungkulan.

Lucky mengaku tidak diikutsertakan dalam pertemuan tersebut.

“Saya tidak tahu apa hasil pertemuan itu. Tapi yang pasti, saat warga saya ingin membalas dengan blokade di wilayah Dua Sudara, saya minta mereka menahan diri. Dan mereka mendengar,” ujarnya.

Menurut Lucky, warga Dua Sudara telah beberapa kali menjadi korban dampak aksi unjuk rasa, namun tetap berusaha menjaga ketertiban dan tidak membalas dengan cara serupa.

“Kami tetap jaga ketertiban. Sekarang situasi sudah kembali normal.

Saya harap semua pihak lebih bijak dalam menyampaikan aspirasi,” tutupnya.

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.