Profil Lee Jae Myung, Presiden Baru Korsel yang Janjikan Perdamaian dengan Korea Utara
Faza Anjainah Ghautsy June 04, 2025 03:34 PM

Grid.ID- Profil Lee Jae Myung, presiden baru Korsel. Serukan janji tentang perdamaian dengan Korea Selatan.

Lee Jae Myung lahir pada 1963, di sebuah desa terpencil di Andong, Provinsi Gyeongsang Utara. Dia merupakan anak kelima dari tujuh bersaudara.

Saat kelahirannya, kondisi negara Korea Selatan saat itu sangat miskin. Bahkan, negara itu berada dalam level produk domestik bruto (PDB) per kapita setara dengan negara-negara Afrika-Sahara.

Dikarenakan angka kematian saat itu begitu tinggi, orang tua Lee membutuhkan waktu sekitar satu tahun untuk mendaftarkan kelahirannya. Itulah sebabnya, kelahiran Lee tercatat resmi pada 1964.

Saat kecil, Lee tumbuh di keluarga yang sangat miskin. Setelah menyelesaikan sekolah dasarnya, dia memutuskan untuk pindah ke Seongnam, Provinsi Gyeonggi.

Di Seongnam, Lee bekerja sebagai buruh remaja dengan gaji hanya 200 won (sekitar Rp2.371) per hari di pabrik jam untuk menghidupi keluarganya. Di usia 15 tahun, kecelakaan di tempat kerjanya membuat dia mengalami cacat permanen pada lengan kirinya.

Dilansir dari Serambinews.com, meskipun melewatkan pendidikan formal selama bertahun-tahun, Lee lulus dari sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas dengan belajar untuk ujian di luar jam kerja. Dia juga mendapatkan beasiswa ke fakultas hukum Universitas Chung-Ang pada 1982.

Selama masa kuliahnya, Pemberontakan Gwangju 1980 menginspirasinya untuk mendedikasikan kariernya pada keadilan sosial dan advokasi bagi mereka yang kurang mampu. Lee pernah menyampaikan pada pidatonya di tahun 2022, tentang pandangannya mengenai kemiskinan.

"Kemiskinan bukanlah dosa, tetapi saya selalu peka terhadap ketidakadilan yang saya alami karena kemiskinan,"ujar Lee.

Dari latar belakang buruh anak hingga menjadi Gubernur Gyeonggi dan Wali Kota Seongnam, Lee membangun reputasi sebagai pengkritik keras elite konservatif dan pengusung reformasi sosial-ekonomi. Pendukungnya, melihat Lee sebagai harapan baru yang dapat memperbaiki ketimpangan dan korupsi sistemik.

Melansir dari Kompas.com, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Korea Selatan menyatakan Lee Jae Myung dari partai Demokrat sebagai Presiden Korea Selatan yang baru usai memenangkan Pemilu Korsel, pada Selasa (3/6/2025). Lee diketahui, unggul telak atas Kim Moon Soo, kandidat konservatif dari partai mantan Presiden Yoon Suk Yeol yang dimakzulkan setelah berupaya memberlakukan darurat militer pada tahun lalu.

Sebagai presiden yang baru, Lee menghadapi berbagai tantangan besar mulai dari perlambatan pertumbuhan ekonomi dan perang dagang global. Selain itu, ketegangan militer antara Korea Utara yang bersenjata nuklir dan Rusia juga menjadi salah satu ancaman.

Dalam pidato kemenangannya, Lee menyerukan agar seluruh warga Korsel melangkah maju dengan harapan dan memulai babak baru. Lee juga berjanji akan berdialog, komunikasi, dan kerja sama dengan Korut yang secara teknis masih dalam keadaan perang dengan Korsel.

“Meskipun kita mungkin telah berselisih untuk sementara waktu, bahkan mereka yang tidak mendukung kita tetaplah warga negara Republik Korea,” ujar Lee.

Lee Jae Myung berharap nantinya bisa menemukan jalan menuju hidup berdampingan secara damai dan kemakmuran bersama Korut. Di hari pertamanya, Lee akan menerima pengarahan telepon dari komandan tertinggi milter sebagai tanda pengalihan kendali operasional negara hingga selanjutnya dia akan mengunjungi Pemakaman Nasional sebagai tradisi yang dijalankan para pendahulu.

Upacara pelantikannya akan berlangsung sederhana, dan diperkirakan digelar di Gedung Majelis Nasional. Acara ini hanya akan dihadiri oleh beberapa ratus tamu, berbeda dengan pelantikan rutin yang biasanya diadakan besar-besaran dan dihadiri puluhan ribu orang.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.