SURYA.co.id | SURABAYA - Pengungkapan kasus perampokan yang berujung tewasnya dua pelaku di Tol Sidoarjo belum sepenuhnya tuntas.

Polda Jatim kini tengah berkoordinasi dengan Polda Bali untuk menyelidiki aktivitas komplotan perampok asal Magelang, Jawa Tengah, tersebut di Pulau Dewata.

Jejak perampok ini terungkap dari hasil keterangan R, satu pelaku yang berhasil ditangkap hidup-hidup.

Dari keterangan R, terungkap bahwa komplotan ini telah melakukan aksi perampokan di Bali sebelum kejadian di Tol Sidoarjo.

R juga mengaku kepada polisi bahwa gendelan uang nominal pecahan, mulai dari Rp5.000 hingga Rp100.000, bahkan uang koin, yang ditemukan di dalam mobil merupakan hasil kejahatan di Bali.

Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Arbaridi Jumhur, menyatakan bahwa sedang melakukan pendalaman.

Timnya kini sedang mengecek tempat kejadian perkara di Bali.

"Kami sedang bekerja sama dengan Polda Bali untuk mengecek TKP di sana,” ujarnya di Surabaya.

Komplotan yang berjumlah empat orang ini ditangkap di ruas Tol Sidoarjo saat sedang perjalanan menggunakan mobil Luxio bernopol B 1538 WID.

Kedua pelaku, A dan E, tewas tertembak saat penyergapan, dan satu pelaku, R, berhasil ditangkap, satu pelaku lainnya, J, masih berhasil kabur.

Salah seorang polisi merekam detik-detik penyergapan di dekat pintu Tol Kejapanan.

Mulanya mobil pelaku berhasil kabur setelah menabrak mobil patroli polisi yang memepet dari sisi kiri.

Komplotan itu kemudian menabrak palang pintu tol.

Akhirnya polisi bisa meringkus ketika sudah berada di ruas Jalan Tol Sidoarjo.

Selain menyelidiki TKP perampokan di Bali, polisi kini juga sedang memburu pelaku yang berhasil lolos.