TIMESINDONESIA, MALANG – Rangkaian acara Grand Launching kampus King's College London (KCL) di KEK Singhasari pada 28 Mei 2025 lalu, juga dilakukan Join Learning Event bertema pengembangan literasi AI (Artificial Intelligence).
Kegiatan yang dipimpin langsung oleh Vice President International, Engagement and Services dari KCL, Prof. Funmi Olonisakin itu juga menjadi dorongan literasi AI dan masa depan digital Indonesia
Acara itu menjadi ruang diskusi terbuka antara pemangku kepentingan pendidikan, pemerintah, dan anak-anak muda Indonesia yang diwakili beberapa mahasiswa King College London Singhasari mengenai tantangan dan peluang di era teknologi kecerdasan buatan.
Dalam forum tersebut ditekankan pentingnya memahami bagaimana teknologi, khususnya AI, bisa mempercepat proses kerja hingga 20 kali lipat, mulai dari proses generasi ide, iterasi, hingga efisiensi anggaran.
Namun yang lebih penting adalah bagaimana teknologi ini dimanfaatkan dengan bijak dan strategis oleh generasi muda.
Terdapat tiga fokus utama (funnel) dalam sesi ini, pertama mengenai kolaborasi erat antara Indonesia dan Inggris menjadi bagian penting dalam mewujudkan kepercayaan (trust) yang membuka banyak peluang kerja sama ke depan. King College London menjadi jembatan strategis antara kedua negara.
Kedua, perwakilan dari Kemendikti menegaskan bahwa pusat-pusat riset bertema AI akan diperkuat. Dengan adanya kampus King College London di Indonesia, potensi kolaborasi riset menjadi lebih luas dan langsung berdampak pada kurikulum serta literasi teknologi di berbagai jenjang pendidikan.
Terakhir, kampus King College London diharapkan mampu mendorong lahirnya talenta digital yang mampu menjawab tantangan masa depan. Literasi tentang bagaimana memilih, memilah, dan memanfaatkan teknologi menjadi kunci penting.
Acara ini menjadi bukti bahwa peluncuran King College London bukan hanya seremonial, melainkan awal dari transformasi besar dalam dunia pendidikan dan teknologi di Indonesia.
Event Join Learning King College London di KEK Singhasari tersebut menjadi ruang inspirasi dan refleksi, bahwa membangun SDM unggul di era AI dimulai dari kesadaran bersama, kolaborasi lintas negara, dan keterlibatan aktif generasi muda. (*)