BI Turunkan Target Pembiayaan Syariah Jadi 8 Persen, Literasi-Inklusi Diperkuat
kumparanBISNIS June 05, 2025 06:20 PM
Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia (BI), Imam Hartono, bilang pertumbuhan ekonomi syariah masih akan positif. Awalnya, proyeksi pembiayaan syariah dipatok tumbuh 11–13 persen. Tapi kini direvisi menjadi 8–11 persen, mengikuti penyesuaian target PDB nasional yang juga diturunkan jadi 4,6–5,4 persen.
“Proyeksi dari pembiayaan syariah kita itu kita revisi menjadi antara 8 sampai 11 persen. Kemudian juga ini kan juga terkait dengan proyeksi PDB-nya yang bergerak jadi antara 4,6 sampai dengan 5,4,” kata Imam di Kantor Pusat BI, Rabu (4/6).
Meski target diturunkan, BI tetap optimistis. Menurut Imam, sistem ekonomi syariah sudah disiapkan, ibaratnya bus sudah terparkir dan mesinnya menyala. Tapi masih sedikit yang naik.
“Kalau kita misalnya akan sama-sama menuju pada suatu tempat dan kita sekarang sedang menaiki angkutan bus bersama-sama, maka sebenarnya bus kita itu sudah ada. Tetapi sekarang yang kita butuhkan adalah penumpangnya,” ujarnya.
Perbesar
Kepala Departemen Ekonomi & Keuangan Syariah (DEKS) Bank Indonesia Imam Hartono dan Kepala Grup Departemen Ekonomi & Keuangan Syariah (DEKS) Bank Indonesia Dadang Muljawan di Kantor Pusat BI, Rabu (4/6/2025). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
BI menemukan satu hal menarik, masyarakat Indonesia sebenarnya sudah cukup paham soal ekonomi syariah. Tapi yang benar-benar menggunakan atau memanfaatkannya masih sedikit.
“Kalau di konvensional itu inklusi lebih tinggi dibandingkan literasi. Tapi kalau di syariah itu literasi yang tinggi, tapi inklusinya belum tinggi,” jelas Imam.
Lebih lanjut, Imam mengatakan, masih banyak masyarakat yang menganggap produk keuangan syariah lebih mahal atau ribet. Padahal belum tentu benar, Imam menyebut persepsi ini perlu diluruskan supaya makin banyak yang tertarik.
“Bahwa persepsi masyarakat atau pelaku atau siapa pun terhadap syariah itu memang masih perlu kemudian diperkuat kembali,” katanya.
Oleh karena itu, BI menilai, produk-produk syariah juga harus terus dikembangkan supaya sesuai kebutuhan pasar. “Dia harus bisa menciptakan produk-produk yang sesuai dengan keinginan masyarakat itu pasti,” imbuhnya.
Meski situasi ekonomi global masih penuh tekanan, BI percaya ekonomi syariah bisa tetap tumbuh stabil. Target pertumbuhan ekonomi syariah di 2025 masih di kisaran 4,8–5,6 persen.
“Ekonomi syariah itu diperkirakan akan tumbuh pada kisaran 4,8 sampai dengan 5,6 persen,” ucap Imam.