Suasana Kurban di Lapas Pasuruan, Momentum Refleksi dan Perubahan Diri
Haorrahman June 06, 2025 10:31 PM

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, PASURUAN - Suasana penuh khidmat menyelimuti Lapas Kelas IIB Pasuruan pada perayaan Hari Raya Idul Adha 1446 H/2025 M yang dilaksanakan Jumat (6/6/2025).

Momen keagamaan ini tak hanya menjadi sarana ibadah, tetapi juga wujud nyata pembinaan spiritual dan kepedulian sosial, baik di dalam maupun luar lingkungan pemasyarakatan.

Perayaan dimulai dengan pelaksanaan Salat Idul Adha di Lapangan Serbaguna Lapas mulai pukul 06.00 WIB.

Kegiatan ini diikuti oleh warga binaan, seluruh petugas, serta keluarga pegawai yang turut hadir untuk merayakan hari besar umat Islam bersama.

Salat Id dipimpin oleh imam dan khatib dari Kementerian Agama Kota Pasuruan, yang dalam khutbahnya menekankan pentingnya meneladani keikhlasan dan pengorbanan Nabi Ibrahim AS sebagai esensi utama dari Idul Adha.

“Idul Adha bukan hanya soal menyembelih hewan kurban, tapi tentang menyembelih ego dan menaklukkan hawa nafsu. Seperti Nabi Ibrahim, mari kita hadapi setiap ujian hidup dengan keikhlasan dan ketulusan,” kata Kalapas Pasuruan, Tri Wibawa Kristiyana.

Ia juga mengajak warga binaan menjadikan hari raya ini sebagai momentum refleksi dan perubahan diri. “Lapas bukan akhir perjalanan, tapi titik balik menuju pribadi yang lebih baik,” tambah dia.

Usai pelaksanaan salat, kegiatan dilanjutkan dengan penyembelihan hewan kurban sebanyak 3 ekor sapi dan 9 ekor kambing.

Hewan-hewan kurban tersebut merupakan sumbangan dari pegawai Lapas, mitra kerja, dan pihak ketiga yang ingin berbagi kebahagiaan Idul Adha bersama warga binaan.

Penyembelihan dilakukan di area khusus dalam Lapas, dengan melibatkan jagal profesional dari Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Kota Pasuruan untuk memastikan proses sesuai syariat Islam dan standar kebersihan serta keamanan.

“Ini bukan sekadar ritual, tapi sarana pembinaan spiritual dan edukasi nilai-nilai keikhlasan, pengorbanan, dan empati bagi seluruh warga binaan dan petugas,” papar dia.

Tak hanya warga binaan, puluhan tukang becak dan masyarakat kurang mampu di sekitar Lapas juga turut merasakan manfaat dari kegiatan kurban ini.

Pembagian daging dilakukan secara langsung oleh Kalapas dan jajaran, menciptakan suasana hangat dan penuh keakraban.

“Makna kurban sejati adalah berbagi tanpa batas. Kami ingin mereka yang berjuang setiap hari di luar sana juga turut merasakan kebahagiaan Idul Adha,” lanjutnya.

Dengan rangkaian kegiatan mulai dari salat berjamaah, penyembelihan hewan kurban, hingga pembagian daging kepada masyarakat sekitar, Lapas Kelas IIB Pasuruan menunjukkan komitmen kuat dalam menjalankan fungsi pemasyarakatan secara humanis dan bermakna.

Perayaan Idul Adha ini menjadi bukti bahwa nilai-nilai keimanan, pengorbanan, dan solidaritas sosial dapat tumbuh subur di balik tembok penjara menghadirkan harapan baru bagi mereka yang sedang menjalani proses pembinaan

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.