Beberapa orang membagikan tips di media sosial, yakni menggunakan paracetamol untuk saat memasak daging. Obat pereda nyeri dan penurun panas ini dipercaya bisa mengempukkan daging yang alot.
Spesialis Penyakit Dalam di Mayapada Hospital, dr Ray Rattu, SpPD mengatakan bahwa paracetamol adalah derivat dari obat-obat yang mengurangi atau menurunkan respon tubuh, yaitu inflamasi seperti nyeri dan demam. Paracetamol adalah obat aktif yang bisa langsung dikonsumsi.
"(Paracetamol) digunakan pada individu secara aktif dalam bentuk obat yang sudah aktif, kemudian dikonsumsi. Tidak perlu diolah lagi dengan olahan yang lain. Artinya kita tidak perlu mencampurkan dengan air. Kita tidak perlu mencampurkan dengan bahan yang lain," kata dr Ray, Selasa (28/5/2025).
Menurut dr Ray, di daerah negara berkembang memang sering ditemukan penggunaan paracetamol untuk membuat daging yang alot menjadi lebih empuk, terlebih di Afrika. Padahal efeknya bisa berbahaya.
"Nah dari negara terutama di Afrika itu badan POM-nya itu malah sudah melarang bahwa si paracetamol ini ketika diolah dengan suhu tertentu dia ternyata akan berubah menjadi suatu zat aktif yang sifatnya meracuni," kata dr Ray.
Dikutip dari National Library of Medicine, selama proses pemasakan, paracetamol akan terhidrolisis menjadi senyawa beracun yang dikenal sebagai 4-aminofenol. Senyawa tersebut bisa merusak hati dan ginjal serta kegagalan organ.
Untuk itu, penggunaan paracetamol tersebut masuk dalam pembahasan dari beberapa badan pelindung obat dan makanan. Agar ke depannya tidak terjadi pengolahan daging menggunakan obat tersebut. Pemerintah di Afrika bahkan turut mengeluarkan anjuran untuk tidak menggunakan obat-obatan dalam pengolahan makanan.
"Di Afrika yang paling ramai dan itu sudah sampai ke pemerintah dan pemerintah sudah mengeluarkan beberapa anjuran untuk tidak melakukan pengolahan makanan menggunakan obat-obatan termasuk di dalamnya obat paracetamol," tutur dr Ray.