TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Suasana penyembelihan hewan kurban di Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah ini di Yogyakarta terasa spesial.
Satu diantaranya karena momen 20 chef dari berbagai hotel bintang tiga di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah yang berkumpul memasak daging kurban untuk warga di kegiatan bertajuk Gerakan Masak Daging Qurban (GMDQ).
Kegiatan meriah yang dipadati warga ini dipusatkan di Masjid Gedhe Kauman, Yogyakarta, Jumat (6/6/2025).
GMDQ merupakan sebuah kegiatan sosial yang telah rutin digelar setiap Idul Adha dan kini memasuki tahun ke-9.
"Ini murni aktivitas amal. Kami bantu masyarakat yang menerima daging kurban tapi bingung mengolahnya. Mereka bisa datang, dagingnya kami masakkan gratis," ujar Chef Suryo Nugroho, koordinator lapangan GMDQ.
Bukan hanya masak demi kuantitas, para chef ini mengutamakan kualitas dan cita rasa khas rumahan.
Mereka tongseng, gulai, sate goreng, hingga oseng-oseng mercon, semuanya diolah dengan bahan segar dan bumbu yang diracik langsung di lokasi.
Aroma rempah dan daging kurban yang menggoda selera menyambut setiap langkah di halaman Masjid Gedhe Kauman.
Di balik uap panas dapur terbuka itu, terselip semangat berbagi dan kepedulian dari para chef hotel yang rela turun tangan memasak untuk masyarakat tanpa bayaran.
“Kami tidak menggunakan bumbu instan. Semua dari pasar—bawang merah, bawang putih, cabai—semuanya kami ‘blend’ sendiri. Jadi sehat, dan rasanya tetap seperti masakan ibu di rumah,” kata Suryo.
Menariknya, seluruh kegiatan ini dilakukan tanpa bayaran. Para chef membawa bumbu sendiri secara patungan dan bekerja sepenuh hati hanya berbekal semangat solidaritas.
"Di sini kami berasas hati nurani, tidak dibayar. Bumbu juga kami siapkan sendiri," kata Suryo.
Selama dua hari, mereka menargetkan 500 porsi makanan siap santap yang dibagikan kepada kaum dhuafa dan masyarakat umum.
Hari ini 250 porsi, esok hari 250 lagi. Tak hanya memasak, kegiatan ini juga menjadi ruang belajar bagi mahasiswa jurusan tata boga dari berbagai kampus yang sedang magang.
“Mereka kami ajari langsung, dari memotong bahan sampai teknik memasak yang baik. Jadi selain aksi sosial, ini juga jadi momen edukatif,” tutur Suryo.
Kegiatan ini turut didukung penuh oleh Takmir Masjid Gedhe Kauman. Ketua Takmir, Azman Latif, menyampaikan bahwa kurban tahun ini mencakup 11 ekor sapi dan 23 ekor kambing.
Seluruh dagingnya dibagikan ke warga yang membutuhkan, termasuk yang ingin dagingnya dimasakkan langsung di lokasi.
“Warga bisa datang bawa daging, mau dimasakkan gratis di sini. Tidak harus dari masjid, dari luar juga boleh,” ujar Azman.
Dalam balutan uap panas dapur dan tawa ringan para relawan, aksi ini menghadirkan kehangatan yang lebih dari sekadar sajian kuliner.
Ia mengajarkan bahwa kepedulian bisa dimulai dari dapur, dan memasak bisa menjadi bentuk cinta yang paling sederhana.
Laporan Reporter: Hanif Suryo | Sumber: Tribun Jogja