Akal-akalan di Balik Fenomena Mobil Bekas 0 Kilometer
GH News June 07, 2025 11:03 AM

Industri otomotif China akhir-akhir ini diramaikan fenomena mobil bekas 0 kilometer. Mobil bekas 0 kilometer itu adalah mobil yang sudah diregistrasi tapi belum pernah dikendarai.

Namun, mobil bekas nol kilometer justru menuai kontroversi di China. Sebab, di balik mobil bekas nol kilometer, ada akal-akalan yang dilakukan oknum.

"Inti dari fenomena mobil bekas nol kilometer terletak pada proses di mana kendaraan baru didaftarkan sebagai mobil yang terjual, sering kali ke dealer afiliasi atau platform pihak ketiga, dan kemudian dijual kembali sebagai mobil bekas meskipun jarak tempuhnya sedikit atau tidak ada sama sekali. Manuver ini memiliki banyak tujuan: membantu produsen mobil mencapai target penjualan, memungkinkan dealer untuk melepas stok yang tidak terjual, dan, dalam beberapa kasus, memanfaatkan subsidi atau kebijakan ekspor yang terkait dengan status registrasi kendaraan," tulis Carnewschina.

Seperti diberitakan Reuters, Chairman Great Wall Motor, Wei Janjun, mengatakan mobil bekas 0 kilometer itu merupakan akibat dari perang harga selama bertahun-tahun di industri otomotif China.

Wei Jianjun menyerukan untuk kembali ke hal-hal mendasar: inovasi, kualitas produk, dan kepercayaan konsumen. Menurutnya, praktik ini menuai kritik karena mendistorsi data penjualan, menyesatkan konsumen, dan merusak stabilitas pasar jangka panjang.

Mobil bekas 0 kilometer memang harganya lebih murah. Dalam beberapa kasus, mobil bekas 0 kilometer dijual dengan harga 30 persen lebih murah dibanding harga resminya.

Namun, kendaraan ini membawa risiko tersembunyi. Garansi biasanya dimulai saat pendaftaran, yang berarti pembeli mobil bekas 0 kilometer dapat kehilangan perlindungan selama berbulan-bulan. Beberapa model juga disertai pinjaman yang belum dibayar atau riwayat kepemilikan yang tidak jelas. Hal itu membuat konsumen menghadapi potensi masalah hukum dan keuangan.

Analis pasar memperingatkan bahwa konsekuensi jangka panjang melampaui transaksi individual. Data penjualan yang digelembungkan secara artifisial dapat menyesatkan investor, mengaburkan permintaan pasar, dan mendistorsi persaingan. Misalnya, harga mobil bekas untuk model seperti BYD Qin L telah anjlok 30-40% di bawah harga resmi, yang memicu efek domino di antara model-model yang bersaing dan berkontribusi pada penurunan ekspektasi harga yang lebih luas.




© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.