Grid.ID- Berikut kronologi wafatnya Ustad Yahya Waloni saat sedang menyampaikan khutbah Jumat di Masjid Darul Falah, Jalan Minasa Upa, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada Jumat (6/6/2025). Peristiwa ini sempat membuat para jemaah terguncang.
Bagaimana tidak, saat itu, Ustad Yahya Waloni tengah menyampaikan khutbah kedua di depan 200 jemaah yang hadir dalam ibadah salat Jumat. Momen mendadak ini sontak membuat suasana masjid menjadi gempar.
Menurut kronologi wafatnya Ustad Yahya Waloni yang dipublikasikan Kompas.com, Sabtu (7/6/2025), sebelum kejadian, aktivitas Ustad Yahya tampak normal. Sekitar pukul 10.30 WITA, panitia masjid menjemputnya.
Ia sempat menyaksikan proses penyembelihan hewan kurban. Istrinya, Sitti Mutmainnah, dijamu oleh pengurus masjid di rumah salah satu takmir yang hanya berjarak sekitar 75 meter dari masjid.
Menjelang salat Jumat, sekitar pukul 11.30 WITA, Ustad Yahya memasuki masjid. Ia duduk di saf pertama, membaca surat Al-Kahfi, dan berzikir dengan tenang.
Azan salat Jumat berkumandang pada pukul 12.05 WITA, dan khutbah pun dimulai. Harfan Jaya Sakti, Sekretaris Pengurus Masjid Darul Falah, menjelaskan bahwa tema khutbah berkisar pada kekuatan iman dan kisah Nabi Ibrahim AS. Ia menekankan bahwa ujian Nabi Ibrahim yang diperintahkan menyembelih Ismail adalah bentuk ketundukan luar biasa kepada Allah, baik sebagai individu, kepala keluarga, maupun umat.
Khutbah pertama selesai sekitar pukul 12.25 WITA. Ustad Yahya kembali berdiri untuk menyampaikan khutbah kedua.
Kali ini ia berbicara tanpa teks. Namun, tak disangka, sebelum doa penutup, beliau terlihat memegang dada. Ia lalu terjatuh di atas mimbar.
Salah satu saksi, Yusran Uccang (43), warga Minasa Upa, menyebut Ustad Yahya langsung lemas dan jatuh saat itu juga. Jamaah yang berada di saf depan panik.
Beberapa berlari ke arah mimbar. Ada yang mengira beliau hanya ingin minum. Namun, nyatanya kondisi beliau sangat serius.
Imam dan pengurus masjid segera naik ke mimbar. Evakuasi dilakukan dengan cepat. Sekitar pukul 12.35 WITA, tubuh Ustad Yahya dibawa ke RS Klinik Bahagia Minasa Upa, yang hanya berjarak 100 meter dari masjid.
Namun, menurut Harfan, saat dibawa beliau sudah tidak sadarkan diri. Tidak diketahui secara pasti apakah wafat di masjid atau di ruang UGD.
Setelah jeda cukup lama, salat Jumat akhirnya dilanjutkan pada pukul 13.46 WITA. Sekitar pukul 14.00 WITA, jamaah mulai meninggalkan masjid. Kabar wafatnya Ustad Yahya Waloni pun tersebar luas.
Kronologi wafatnya Ustad Yahya Waloni menjadi lebih menyentuh karena pada pagi hari yang sama, beliau sempat memberikan khutbah Idul Adha di masjid lain di pusat Kota Makassar. Selama berada di kota itu, beliau menginap bersama sang istri di Hotel Prima, Jalan Dr. SAM Ratulangi.
Jarak hotel tersebut sekitar 9,7 kilometer dari lokasi khutbah terakhirnya. Kehadiran Ustad Yahya di Makassar merupakan bagian dari safari dakwah. Hal ini disampaikan oleh sang istri, Fifil.
Ia menjelaskan bahwa Ustad Yahya sedang menjalani safari masjid untuk mengumpulkan donasi pembangunan rumah ibadah. Ustad Yahya sudah berada di Makassar sejak 1 Juni.
Selama perjalanan tersebut, beliau sempat beberapa kali mengeluhkan sakit kepala. Meski begitu, pada pagi hari sebelum wafat, kondisi kesehatannya terlihat baik.
Bahkan, ia sempat bertanya kepada istrinya apakah dirinya cukup kuat untuk memberikan khutbah. “Tadi pagi sehat, semangat. Tapi dia sempat bilang, ‘Kira-kira aku kuat nggak khutbah?’” tutur Fifil dengan suara lirih.
Kendati pihak keluarga belum mengungkap penyebab pasti wafatnya sang ustad, diketahui bahwa sejak tahun 2021, Ustad Yahya memiliki riwayat penyakit jantung. Dikutip dari Tribun Bengkulu, ia pernah menjalani pengobatan akibat pembengkakan pada jantung.
Penyakit jantung memang berisiko tinggi dan bisa menyebabkan kematian mendadak. Jika aliran darah ke jantung terganggu, otot jantung bisa rusak.
Ini bisa berujung pada henti jantung. Dengan riwayat medis tersebut, diduga kuat penyebab wafatnya Ustad Yahya Waloni adalah serangan jantung mendadak.
Jenazah Ustad Yahya Waloni rencananya akan dimakamkan di Jakarta. Begitulah kronologi wafatnya Ustad Yahya Waloni. Kini, nama dan kiprah beliau dikenang sebagai sosok ulama yang wafat dalam kondisi berdakwah, memperjuangkan niat baik di tengah umat.
Kronologi wafatnya Ustad Yahya Waloni ini tak hanya menjadi duka bagi keluarga dan jamaah, tetapi juga menjadi momen refleksi bagi umat. Ustad Yahya wafat di atas mimbar, dalam kondisi menyampaikan khutbah, menyerukan keimanan, dan membahas ketundukan seorang hamba kepada Tuhan.