Ngaji Desa Bareng Gus Stafsus di Mojokerto, Menggali Potensi Desa untuk Tujuan Utama Pembangunan
GH News June 07, 2025 10:04 PM

TIMESINDONESIA, MOJOKERTO – Isu ketahanan pangan nasional menjadi topik utama yang harus diperhatikan oleh para pemuda di Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Staf Khusus Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Dr. H. Afif Zamroni, L.c., ME.I., di Hall Star PCNU Kabupaten Mojokerto, Sabtu (7/6/2025).

Hal tersebut disampaikan dalam Ngaji Desa bertajuk “Patriot Pangan wujud Komitmen Ansor Mojokerto Capai Asta Cita Indonesia” bersama kader ANSOR Kabupaten Mojokerto.

Gus Stafsus, sapaannya menyampaikan bahwa ngaji ini identik dengan tema-tema spiritual, religius. Mengutip kisah Nasi Yusuf A.S ketika menafsirkan mimpi Raja Mesir, bahwa Mesir akan menghadapi 7 tahun musim surplus pangan dan 7 tahun paceklik. Setelah ramalannya benar, maka Nabi Yusuf diangkat menjadi Menteri Keuangan dan mendirikan Koperasi.

“Dalam ayat-ayat Al Qur'an banyak menceritakan ketahanan pangan yang intinya, distribusi pangan itu harus betul-betul dilaksanakan dengan baik supaya ketahanan pangan terlaksana, bahwa semua masyarakat harus bisa merasakan pangan sebagaimana yang dilakukan Nabi Yusuf,” terangnya, Sabtu (7/6/2025).

Gus Stafsus juga menyampaikan, Asta Cita Ketahanan Pangan itu selaras dengan masalah-masalah desa. Karena hampir semua problem yang dihadapi oleh Indonesia itu adalah masalah desa. Oleh karenanya tagline Menteri Desa dan PDT, Yandri Susanto adalah Bangun Desa Bangun Indonesia.

“Ketika kita membangun Desa, maka secara otomatis kita membangun Indonesia. Ini seperti dua sisi mata uang, tidak bisa dipisahkan. Maka, Desa menjadi tujuan pemerintahan agar lebih maju, baik, dan unggul sehingga nanti bisa mengangkat kemajuan dan peradaban Indonesia,” tegasnya. 

Gus Stafsus juga menyampaikan, Desa menjadi prioritas pemerintah saat ini, maka dibutuhkan pemuda-pemuda yang punya kreativitas tinggi. Contohnya dalam pendirian koperasi. Maka, kita minta kepala koperasinya harus pemuda yang kreativitas. 

“Kepala Desa yang kemarin asal tunjuk itu harus segera diubah, menurut saya mencari pemuda potensial untuk mengembangkan koperasi tersebut. Karena koperasi ini harus melihat potensi masing-masing desa,” ungkapnya.

“Potensi desa itu mesti terus digali melalui musyawarah, diskusi, ngopi, atau melalui masukan dari berbagai pihak dan elemen masyarakat,” sambungnya. 

Gus Stafsus juga menyatakan, potensi desa ini yang kemudian dijadikan tujuan utama. Bahwa potensi Desa ini menjadi langkah pertama dan utama dari koperasi. 

Gus Afif juga menyampaikan, Pemerintah pusat memberikan jalan melalui kebijakan. Koperasi diberikan kemudahan untuk berdiri, disupport Rp3-5 Miliar itu berupa pinjaman agar nantinya supportnya itu memberdayakan. 

“Jangan sampai kita bangsa Indonesia ini selalu disuapi. Jangan sampai kita kerja ini orang lain yang menunjuk, harus kita sendiri, saya itu bagaimana, sebagai apa, tidak masalah kalau kita perhitungan, perencanaan,” ungkapnya. 

“Kebijakan pemerintah ini adalah bagaimana desa ini berdaya, desa maju, dan bisa melihat potensinya masing-masing, itu tujuan utama pemerintah. Tinggal desa ini bagaimana melihat potensinya sendiri lalu mengembangkan potensinya dari kebijakan-kebijakan pemerintah,” pungkasnya. 

Turut hadir dalam acara ini perwakilan Bakesbangpol Kabupaten Mojokerto, sejumlah Kepala Desa Kabupaten Mojokerto, jajaran Ormas ANSOR Kabupaten Mojokerto, dan elemen masyarakat yang merupakan para pemuda-pemudi Kabupaten Mojokerto. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.