Kenapa Menstruasi Jadi Panjang setelah Pakai IUD? Ini Jawaban Dokter!
kumparanMOM June 08, 2025 12:40 PM
Metode kontrasepsi IUD (intrauterine device) atau yang populer disebut sebagai KB spiral banyak dipilih perempuan karena efektif dan dapat digunakan dalam jangka panjang. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), efektivitas KB spiral dalam mencegah kehamilan bahkan mencapai 99,4 persen.
Penggunaan IUD juga cocok bagi wanita yang kesulitan minum pil KB secara rutin. Ya Moms, minum pil KB harus dilakukan setiap hari dan pada jam yang sama. Sedangkan jika memakai IUD, Anda hanya perlu menggantinya setelah 3, 5 atau 10 tahun.
Meski begitu, kembali lagi, mungkin saja tidak semua perempuan merasa cocok menggunakan IUD. Beberapa yang tidak cocok, sering kali mengeluhkan periode menstruasi yang lebih panjang dan lebih banyak. Kenapa bisa begitu, ya?

Kata Dokter soal Menstruasi Jadi Panjang setelah Pakai IUD

Foto ilustrasi menstruasi. Foto: Aigul Minnibaeva/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Foto ilustrasi menstruasi. Foto: Aigul Minnibaeva/Shutterstock
Ada dua jenis IUD, yaitu IUD hormonal dan non-hormonal. IUD non-hormonal biasa disebut IUD Copper T dan mengandung ion tembaga. Kandungan tembaga tersebut mencegah kehamilan dengan cara melepas ion tembaga agar tercipta respons peradangan pada daerah dinding rahim.
"Sehingga, lingkungan rahim menjadi tidak ramah untuk terjadinya kehamilan. Tembaga juga merupakan 'musuh' bagi sperma dan sel telur," kata Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Andrew Yurius Christian, SpOG kepada kumparanMOM.
Nah, respons peradangan pada dinding endometrium ini lah yang bisa mengakibatkan efek samping, seperti: Darah haid jadi lebih banyak, periode haid jadi lebih lama, atau flek-flek di luar siklus haid.
Ilustrasi Periode siklus menstruasi. Foto: WindNight/shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Periode siklus menstruasi. Foto: WindNight/shutterstock
Sedangkan IUD hormonal bekerja dengan cara melepas sejumlah kecil hormon progesteron, sehingga lendir rahim lebih mengental. Hal itu bisa menyulitkan sperma untuk masuk dan menipiskan dinding rahim sehingga sulit terjadi implantasi.
"Nah, efek samping yang paling sering adalah munculnya flek dan tidak haid pada 6 bulan pertama penggunaan," kata dr. Andrew.
Nah Moms, yang terpenting konsultasikan ke dokter sebelum memilih metode kontrasepsi, karena tidak semua perempuan boleh atau bisa menggunakan IUD.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.