Persoalan Asuransi & Kematian Misterius Pria di Deli Serdang Usai Dijemput Bibi
kumparanNEWS June 08, 2025 08:25 PM
Pria bernama Ripin (23 tahun) tewas misterius pada Minggu (27/4) usai diajak bibinya, JW, pergi. Mulanya, ia disebut jadi korban tabrak lari. Namun, keluarga menilai ada sejumlah kejanggalan.
Kuasa hukum keluarga Ripin, Mardi Sijabat, bicara soal polemik asuransi dalam kasus kematian Ripin. Menurut Mardi, JW yang merupakan adik kandung dari ayah Ripin membiayai seluruh biaya asuransi keluarga Ripin.
Namun, saat ayah Ripin dan abang Ripin yakni Joni meninggal, JW justru diduga berperan sebagai orang yang menggunakan dan menguasai dana asuransi tersebut.
“Ayah dan Joni (abang Ripin), serta Ripin yang baru tewas, yang bayar asuransinya (yakni) JW selaku terlapor, dan Rudy (saudara laki-laki Ripin yang masih hidup) juga diasuransikan, yang bayar JW,” kata Mardi pada Minggu (8/6).
“Semua asuransi jiwa, tidak asuransi kesehatan,” jelasnya.
Diardi bilang, ayah Ripin meninggal pada 2020 lalu. Asuransi jiwanya cair senilai Rp 152 juta.
Satu tahun kemudian, Joni menyusul meninggal. Asuransinya pun cair Rp 2 miliar pada September 2021. Namun, belum didetailkan penyebab keduanya meninggal dunia.
“Jadi, waktu bapaknya itu meninggal, ada dapat Rp 152 juta dikirim pihak asuransi ke rekening si Rudy. Kemudian, uang itu dikirim balik lagi atas permintaan si terlapor (JW), dikirim balik sejumlah itu,” jelasnya.
Tidak dirinci juga makna kirim balik yang dimaksud.
“Kemudian selang satu tahun kemudian meninggal lah lagi si Joni tadi, makanya dikirim jugalah Rp 2 miliar ke rekening si Rudy ini, yang ngirim itu adalah asuransi,” kata dia.
Namun, uangnya justru bisa diambil oleh sang bibi, JW.
“Kalau ada rekening yang Rp 2 miliar ini atas nama si Rudy, tapi atas permintaan si terlapor, tolong dibuatkan dulu, buku tabungan, untuk mencegah pajak katanya gitu. Kemudian ATM sama buku tabungan juga ke bibinya itu,” kata dia.
“Jadi waktu uang terkirim Rp 2 miliar, ya dia tahu, lihat dari ATM, jadi yang transfer itu ya dia sendiri, karena semua sama dia, sisalah kalau nggak salah Rp 800 ribuan. Kalau kita ada dapat datanya dari rekening koran, dan sudah kita serahkan ke penyidik,” jelasnya.
Mardi mengaku belum mengetahui secara detail mengapa JW membiayai serta mengurus asuransi keluarga Ripin. Untuk itu, ia berharap pihak kepolisian dapat segera mengungkap kasus ini.
Ripin sebelumnya ditemukan tewas di Desa Emplasmen Kualanamu, Deli Serdang. Mulanya ia dijemput sang bibi untuk membeli telur pada Rabu (24/4).
Sepulang membeli telur, bibi JW mengaku kehilangan gelang dan mengajak Ripin kembali ke lokasi peternakan. Karena sudah larut, Ripin pun dibawa sang bibi ke rumahnya hingga Minggu (27/4).
Lalu, saat hendak dipulangkan, ia disebut jadi korban tabrak lari saat buang air kecil di tengah perjalanan dari Kota Medan menuju Kabupaten Serdang Bedagai.
Namun, keluarga curiga lantaran ia ditemukan dalam kondisi tak mengenakan baju.
Kejanggalan lainnya, saat tewas, Ripin tak langsung dibawa ke rumah sakit. Melainkan, ia sempat direncanakan untuk segera dikremasi oleh sang bibi. Namun, keluarga menolak dan melaporkan kasus ini ke polisi.
Terkait hal ini, Kasat Reskrim Polres Deli Serdang Kompol Risqi Akbar menuturkan pihaknya masih mendalami laporan tersebut.
“Dalam proses penyidikan, kami masih mengumpulkan keterangan saksi dan alat bukti lainnya,” jelasnya.