TIMESINDONESIA, KEDIRI – Jika Anda sedang berkunjung ke Kediri, Jawa Timur, sempatkan mampir ke kawasan kuliner yang berada tepat di depan Gudang Bulog Paron, tak jauh dari ikon terkenal Simpang Lima Gumul (SLG). Di lokasi ini, terdapat sejumlah penjual makanan khas yang cukup unik yakni sate kreco dan kreco kuah. Meski terdengar asing bagi sebagian orang, makanan berbahan dasar kreco atau siput sawah ini justru menjadi primadona di kalangan pencinta kuliner tradisional.
Deretan penjual kreco ini mulai ramai pengunjung sejak siang sampai malam hari. Aroma rempah dan bumbu kreco langsung tercium begitu mendekati lokasi. Beberapa pedagang tampak sibuk menyiapkan kreco yang ditusuk dan diberi bumbu sate. Di sisi lain, wajan besar berisi kuah kental dengan parutan kelapa dan kreco terus mengepul, mengundang selera siapa saja yang lewat.
Sate kreco dibuat dari daging siput sawah yang sudah dibersihkan, direbus, lalu dibumbui dengan campuran rempah khas Jawa Timur. Setelah dibumbui, kreco ditusuk seperti sate ayam dan disiram dengan bumbu sate. Teksturnya kenyal, dengan cita rasa gurih, pedas, dan sedikit manis. Sementara itu, kreco kuah disajikan dalam mangkuk atau plastik, lengkap dengan kuah bersantan atau rempah bening tergantung penjualnya. Rasanya tidak kalah menggoda: perpaduan pedas, gurih, dan aroma khas daun jeruk serta serai membuatnya cocok disantap hangat-hangat.
Nikmatnya kreco kuah dan sate kreco yang masih dalam keadaan panas. (Foto: Arli Ochaputri Hartono/TIMES Indonesia)
Cara mengkonsumsi kreco kuah dapat dikatakan sangat unik. Pelanggan tidak disediakan sendok untuk menikmati kuah kreco. Kuah kreco dapat diseruput langsung dengan menggunakan cangkang kreco. Sedangkan untuk menikmati daging kreco pelanggan akan diberikan tusuk gigi. Tusuk gigi tersebut digunakan untuk mengambil daging kreco dan memisahkan daging kreco dengan kotoran kreco yang ada diujung cangkang.
Kuliner ini tak hanya unik, tetapi juga kaya akan nilai tradisi. Kreco sudah sejak lama dikonsumsi oleh masyarakat pedesaan sebagai sumber protein alternatif. Di tangan para pedagang di Kediri ini, olahan kreco naik kelas menjadi sajian kuliner jalanan yang banyak dicari.
Harga per porsi pun sangat bersahabat, mulai dari Rp10.000, tergantung pilihan dan jumlah sate. Tak heran jika setiap sore, lokasi ini selalu dipadati oleh warga lokal maupun pelancong yang ingin mencicipi sensasi berbeda dari makanan yang jarang ditemui di kota-kota besar.
Meski tampilannya mungkin membuat ragu bagi yang belum pernah mencoba, namun satu suapan saja cukup untuk mengubah pandangan. Tak sedikit pengunjung yang akhirnya ketagihan dan menjadi pelanggan tetap.
"Setiap weekend saya sering mampir kesini. Ada banyak penjual kreco tinggal pilih saja mau beli yang mana." Ujar Adelia Putri Destanti salah satu penikmat Kreco.
"Kreco kuah dan sate kreco punya keunikannya masing masing, tapi jika ragu mencoba kreco kuah bisa mencoba satenya dulu. Harganya murah dan ramah dikantong" Tambahnya.
Para penjual kreco ini buka setiap hari, dengan puncak keramaian pada akhir pekan. Biasanya pengunjung akan mampir ke tempat penjual kreco sebelum mengunjungi monumen Simpang Lima Gumul. Menikmati lezatnya kreco dengan pemandangan Simpang Lima Gumul menjadi salah satu favorit para pengunjung diakhir pekan.
Bagi siapa pun yang ingin merasakan keunikan kuliner lokal sambil menjelajahi kawasan Simpang Lima Gumul, sajian kreco di depan Bulog ini adalah destinasi kuliner yang wajib dicoba.