Kemitraan dan Inovasi, Kunci Membangun Masa Depan Industri Susu Nasional
Poetri Hanzani June 09, 2025 03:34 PM

Nakita.id -Susu segar telah lama dikenal sebagai sumber gizi penting bagi semua kalangan usia, mulai dari anak-anak hingga lansia. Namun, tidak semua susu yang beredar di pasaran memiliki kualitas yang sama.

Kualitas susu segar sangat dipengaruhi oleh proses produksi, pengolahan, hingga distribusi. Oleh karena itu, kemitraan antara produsen susu dan peternak lokal menjadi salah satu kunci untuk menjaga mutu dan keberlanjutan industri susu nasional.

Susu segar berkualitas tinggi mengandung beragam nutrisi penting seperti kalsium, protein, vitamin B12, dan fosfor yang sangat bermanfaat untuk pertumbuhan tulang, pembentukan otot, dan menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Dalam rangka memperingati Hari Susu Sedunia dan Hari Susu Nusantara yang jatuh pada 1 Juni, PT Frisian Flag Indonesia (FFI) bersama Institut Pertanian Bogor (IPB) menggelar kegiatan edukatif dengan mengajak generasi muda untuk terlibat aktif dalam mendorong transformasi peternakan sapi perah yang modern dan berkelanjutan.

Diskusi ini diharapkan dapat menjadi pemicu terciptanya dialog yang membangun dan berkontribusi pada kemajuan industri susu segar nasional serta peningkatan peran generasi muda dalam mewujudkan kemandirian sektor ini.

"Frisian Flag percaya anak muda memegang peran vital dalam transformasi peternakan sapi perah yang lebih modern dan berkelanjutan. Melalui pendekatan 'Grass to Glass', kami berupaya menghasilkan produk susu berkualitas dari hulu hingga hilir, serta berbagi ilmu dan pengalaman dari peternak Belanda kepada peternak lokal," ujar Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia, Andrew F. Saputro, dalam acara Perayaan Hari Susu Sedunia bersama Frisian Flag Indonesia, di kampus IPB Dramaga, Bogor, Senin (2/6/2025).

Kualitas susu yang dikonsumsi sangat tergantung pada bahan baku utamanya, yakni susu segar. FFI memprioritaskan kualitas berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI), dan karena itu menjalin kemitraan erat dengan peternak sapi perah lokal demi menjamin pasokan susu berkualitas.

Untuk mendukung hal tersebut, FFI aktif meningkatkan produktivitas peternak lokal melaluiDairy Development Program(DD) yang telah dijalankan lebih dari tiga dekade. Program ini bertujuan meningkatkan kapasitas dan produksi susu segar lokal melalui kemitraan dengan koperasi peternak.

"FFI mengadopsi semangat dari induk perusahaan FrieslandCampina untuk tumbuh bersama peternak. Membantu para peternak sapi perah lokal untuk memproduksi susu segar lebih banyak dalam kualitas yang sangat baik menjadi fokus kami. FFI telah menjalankan Program Dairy Development (DD) lebih dari 30 tahun lalu dengan misi meningkatkan produksi susu sapi segar berkualitas melalui kemitraannya dengan koperasi," tambah Andrew.

Program DD juga mendorong praktik peternakan yang baik (Good Dairy Farming Practices/GDFP) serta mendukung kesejahteraan peternak lokal. FFI juga menyelenggarakanYoung Progressive Farmer Academy(YPFA) untuk membekali peternak muda dengan keterampilan dan tata kelola peternakan yang modern dan berkelanjutan.

Selain itu, kemajuan sektor peternakan sapi perah juga tidak luput dari peran dan pendampingan akademisi.

"Transfer pengetahuan dan teknologi yang disampaikan FFI melalui DD membantu dunia pendidikan dalam menyampaikan tips-tips praktis kepada peternak muda. Pendampingan korporasi juga menyuntikkan semangat berinovasi berbasis kewirausahaan yang merupakan modal penting memajukan industri susu segar kita. Dukungan industri kepada para peternak yang tidak hanya memperkuat kapasitas peternak lokal, tetapi juga menggerakan perekonomian yang berimbas pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat di sekitar peternak. Kami berharap generasi muda khususnya mahasiswa yang ada di bidang peternakan juga dapat mengambil andil kelak dalam mendukung meningkatkan daya saing sektor peternakan sapi perah Indonesia di masa depan," papar Prof. Dr. Idat Galih Permana, M.Sc. Agr., IPU, Dekan Fakultas Peternakan IPB.

Pada kesempatan yang sama,Prof. Epi Taufik S.Pt., MVPH., M. Si, Guru Besar Bidang Ilmu dan Teknologi Susu, IPB juga menekankan pentingnya inovasi dalam teknologi peternakan dan produksi susu.

"Inovasi dari teknologi peternakan hingga proses produksi susu sangat penting karena dapat menghasilkan produk susu yang berkualitas tinggi, aman dikonsumsi, dan bernilai gizi optimal. Kemajuan teknologi telah membuka potensi industri susu sebagai salah satu penopang ketahanan pangan nasional yang bernilai strategis. Dengan teknologi, produksi susu jadi lebih efisien, kualitas lebih baik, dan masa simpan yang lebih panjang.

Hal ini diperkuat dengan inovasi pengolahan menjadi produk susu siap minum untuk didistribusi ke konsumen. Kita harus meningkatkan pengetahuan dan keahlian dalam produksi dan pengolahan susu, membangun ekosistem susu segar nasional yang terintegrasi antara peternak, koperasi susu, dan industri didampingi pemerintah. Jika ini terjadi, maka kita sedang membangun masa depan industri susu yang tangguh dan berkelanjutan," jelasnya.

Peringatan Hari Susu Sedunia menjadi momentum penting bagi para pelaku industri susu, termasuk peternak dan koperasi, untuk menyoroti peran strategis mereka dalam memastikan ketersediaan susu segar berkualitas.

Dari sisi peternak, kisah inspiratif seperti yang disampaikan olehTatok Harianto, selaku Peternak Sapi Perah Lokal Binaan FFI menunjukkan bagaimana pendampingan yang tepat mampu mengubah peternakan sederhana menjadi sumber penghidupan yang produktif dan berdaya saing.

"Dulu, banyak yang mengira jadi peternak sapi perah itu hanya sekadar profesi tradisional. Ternyata setelah dikelola lebih baik, peternakan dari sebuah gubuk sederhana dan jumlah sapi perah yang tidak banyak, kini produksi susu segar harian dari peternakan saya sudah mencapai 25 liter per hari. Semua berkat pendampingan dan pelatihan yang diberikan melalui program YPFA dari DD FFI. Selain itu, ilmu dan pendampingan yang saya terima dari FFI tidak hanya bermanfaat bagi saya pribadi, namun juga menjadi praktik yang bisa ditiru oleh para peternak lainnya. Pelatihan dari DD FFI telah meningkatkan kemampuan, kualitas hidup, dan kesejahteraan kami, melampaui ketrampilan mengurus ternak sapi perah," ujarnya.

Sementara itu, dari sisi kelembagaan, Nur Kayin, Sekretaris Koperasi SAE Pujon, Mitra Koperasi FFI juga menegaskan bahwa kemitraan koperasi dengan sektor swasta seperti FFI membawa dampak signifikan dalam penguatan ekonomi lokal dan pemberdayaan peternak secara kolektif.

"Kemitraan dengan korporasi seperti FFI membuat koperasi susu lebih ‘berdigdaya.’ Kemitraan ini memberi kesempatan bagi koperasi untuk berkontribusi secara nyata dalam mengembangkan peternakan sapi perah yang moderen dan berkelanjutan. Dampak ekonominya tidak hanya dinikmati anggota, tapi juga masyarakat di sekitar kami. Koperasi susu menjadi nadi dari perekonomian masyarakat Pujon, dan memajukan peternakan sapi perah rakyat tanpa khawatir bersaing dengan peternakan besar. Koperasi tidak hanya menampung dan mendistribusikan susu, kami juga menjadi mitra peternak dalam pembinaan, peningkatan kualitas, dan jaminan harga yang adil," tutupnya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.