Kunci Jawaban Cerita Reflektif PPG 2025: Bagaimana Anda Memandang Pentingnya Penyusunan Rancangan
Bobby Wiratama June 10, 2025 12:32 PM

TRIBUNNEWS.COM - Inilah kunci jawaban Cerita Reflektif: Bagaimana Anda memandang pentingnya penyusunan rancangan pembelajaran berbasis pembelajaran sosial emosional?

Pertanyaan ini muncul saat bapak/ibu guru setelah selesai mengerjakan Latihan Pemahaman Modul 2 PSE Topik 1: Pentingnya Collaborative for Academic, Social, and Emotional Learning (CASEL) materi Kajian Reflektif CASEL.

Kunci jawaban Cerita Reflektif Modul 2 PSE Topik 1 ditujukan bagi bapak/ibu guru yang menjadi peserta program Pendidikan Profesi Guru (PPG) tahun 2025 melalui Ruang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK).

Bagi bapak/ibu guru peserta yang kesulitan mengerjakan Cerita Reflektif tersebut, dapat menggunakan kunci jawaban di bawah ini sebagai referensi.

Berikut kunci jawaban Cerita Reflektif Modul 2 PSE Topik 1 materi Kajian Reflektif CASEL di Ruang GTK.

Cerita Reflektif

Bagaimana Anda memandang pentingnya penyusunan rancangan pembelajaran berbasis pembelajaran sosial emosional?

Kunci Jawaban: 

Sebagai seorang pendidik, saya memandang penyusunan rancangan pembelajaran berbasis pembelajaran sosial emosional (PSE) sebagai hal yang sangat penting dan strategis, bukan sekadar pelengkap, melainkan inti dari pendidikan holistik yang efektif. 

lni adalah langkah krusial untuk memastikan bahwa pengembangan kompetensi sosial-emosional (KSE) siswa tidak terjadi secara kebetulan, melainkan terintegrasi secara sengaja dan sistematis dalam setiap aspek pembelajaran. 

Tanpa rancangan yang jelas, PSE cenderung menjadi aktivitas terpisah atau insidental. Rancangan pembelajaran berbasis PSE memastikan bahwa KSE diintegrasikan secara sistematis ke dalam tujuan pembelajaran, materi ajar, metode, dan penilaian. 

lni berarti guru secara sadar merencanakan bagaimana setiap pelajaran akan mengembangkan kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan berhubungan, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. 

Integrasi ini juga menjamin keberlanjutan pengembangan KSE dari waktu ke waktu, tidak hanya dalam satu sesi atau satu mata pelajaran. 

Kunci Jawaban Alternatif:

Penyusunan rancangan pembelajaran berbasis pembelajaran sosial emosional (PSE) saya pandang sebagai langkah fundamental dan krusial dalam menciptakan pendidikan yang relevan dan holistik di era modern ini. 

Ini bukan sekadar penambahan pada kurikulum, melainkan sebuah integrasi strategis yang esensial untuk kesuksesan akademik dan kesejahteraan siswa di masa depan.

Berikut adalah alasan mengapa saya menganggap penyusunan rancangan pembelajaran berbasis PSE ini sangat penting:

1. Landasan bagi Pembelajaran yang Holistik dan Berpusat pada Siswa

Penyusunan rancangan PSE memastikan bahwa pengembangan keterampilan sosial-emosional tidak terjadi secara kebetulan, melainkan terencana dan sistematis.

Ini sejalan dengan visi pendidikan yang berpusat pada siswa, di mana setiap anak dipandang sebagai individu seutuhnya yang perlu dikembangkan tidak hanya kognitifnya, tetapi juga emosi, sosial, dan karakternya.

Tanpa rancangan yang jelas, aspek PSE bisa terabaikan atau hanya muncul secara insidental.

2. Menciptakan Lingkungan Belajar yang Optimal

Rancangan PSE memungkinkan guru untuk secara sengaja mendesain pengalaman belajar yang menumbuhkan rasa aman, saling percaya, dan saling menghargai di kelas. 

Ketika siswa merasa aman secara emosional dan sosial, mereka akan lebih berani bertanya, berkolaborasi, berpendapat, dan mengambil risiko belajar. Lingkungan yang positif ini secara langsung meningkatkan keterlibatan dan motivasi belajar siswa.

3. Peningkatan Hasil Akademik yang Berkelanjutan

Studi menunjukkan korelasi kuat antara keterampilan sosial-emosional yang baik dan performa akademik yang lebih tinggi. 

Dengan merancang pembelajaran yang secara eksplisit memasukkan elemen PSE, kita membantu siswa mengembangkan keterampilan manajemen diri (misalnya, fokus, ketekunan, pengelolaan stres), kesadaran diri (memahami kekuatan dan kelemahan belajar), dan keterampilan berelasi (kerjasama tim yang efektif). Keterampilan-keterampilan ini adalah prasyarat untuk keberhasilan akademik yang berkelanjutan.

4. Pembekalan Keterampilan Hidup Abad ke-21

Dunia yang terus berubah menuntut individu yang adaptif, resilien, komunikatif, dan mampu berkolaborasi. Keterampilan-keterampilan ini adalah inti dari PSE. 

Dengan merancang pembelajaran berbasis PSE, kita secara proaktif membekali siswa dengan kemampuan untuk:

  • Mengelola emosi dan menghadapi tekanan.
  • Membangun hubungan yang sehat dan produktif.
  • Menyelesaikan konflik secara konstruktif.
  • Membuat keputusan yang bertanggung jawab.
  • Berempati terhadap keberagaman.

Keterampilan ini jauh lebih penting daripada sekadar nilai ujian, karena akan menjadi penentu keberhasilan mereka di dunia kerja dan kehidupan bermasyarakat kelak.

5. Intervensi Dini dan Pencegahan Masalah

Rancangan PSE yang terstruktur memungkinkan guru untuk mengidentifikasi dan merespons kebutuhan sosial-emosional siswa lebih awal. 

Misalnya, dengan aktivitas yang dirancang untuk mengamati interaksi atau ekspresi emosi, guru dapat mendeteksi tanda-tanda kesulitan (seperti kecemasan, kurangnya kepercayaan diri, atau agresi) dan memberikan dukungan atau intervensi yang tepat sebelum masalah membesar. 

Ini juga berkontribusi pada pencegahan bullying dan perilaku negatif lainnya.

6. Konsistensi dan Keterukuran

Penyusunan rancangan memastikan bahwa PSE diajarkan secara konsisten di seluruh unit pembelajaran dan tingkat kelas. 

Ini juga memungkinkan adanya indikator keberhasilan atau progres dalam pengembangan KSE siswa, meskipun seringkali bersifat kualitatif. 

Dengan begitu, guru bisa melakukan refleksi dan perbaikan berkelanjutan terhadap metode pengajaran PSE mereka.

Secara keseluruhan, saya melihat penyusunan rancangan pembelajaran berbasis PSE sebagai sebuah investasi strategis dalam kualitas pendidikan. 

Ini adalah upaya untuk memastikan bahwa kita tidak hanya menghasilkan siswa yang cerdas, tetapi juga individu yang utuh, tangguh secara emosional, bertanggung jawab secara sosial, dan siap menghadapi kompleksitas kehidupan. Ini adalah inti dari pendidikan yang benar-benar relevan dan transformatif.

Kunci Jawaban Alternatif:

Sebagai seorang pendidik, saya memandang penyusunan rancangan pembelajaran berbasis pembelajaran sosial emosional (PSE) sebagai hal yang sangat penting dan strategik bukan sekadar pelengkap, melainkan inti dari pendidikan holistik yang efektif. 

lni adalah langkah krusial untuk memastikan bahwa pengembangan kompetensi sosial-emosional (KSE) siswa tidak terjadi secara kebetulan, melainkan terintegrasi secara sengaja dan sistematis dalam setiap aspek pembelajaran. 

Tanpa rancangan yang jelas, PSE cenderung menjadi aktivitas terpisah atau insidental. Rancangan pembelajaran berbasis PSE memastikan bahwa KSE diintegrasikan secara sistematis ke dalam tujuan pembelajaran, materi ajar, metode, dan penilaian. 

lni berarti guru secara sadar merencanakan bagaimana setiap pelajaran akan mengembangkan kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan berhubungan, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. 

Integrasi ini juga menjamin keberlanjutan pengembangan KSE dari waktu ke waktu, tidak hanya dalam satu sesi atau satu mata pelajaran. 

(Sri Juliati)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.