Ada Pabrik Baru, Menperin Dorong Daimler Indonesia Ekspor Kendaraan Niaga
kumparanOTO June 10, 2025 05:40 PM
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mendorong PT Daimler Commercial Vehicle Manufacturing Indonesia (DCVMI) untuk bisa mengekspor kendaraan niaga baik berupa truk maupun bus Mercedes-Benz. Hal ini diutarakan lantaran perusahaan memiliki fasilitas baru dengan kapasitas produksi besar.
Pabrik tersebut berdiri di Cikarang di atas lahan seluas 15 hektare. Fasilitas ini merupakan relokasi dari pabrik sebelumnya yang berada di Wanaherang karena telah berganti pemilik yakni Inchcape, distributor multinasional asal Inggris.
Perbesar
Peresmian pabrik DCVMI di Cikarang dihadiri Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Dalam sambutannya, berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik) neraca perdagangan kendaraan niaga Januari-Maret 2025 masih mengalami defisit di angka lebih dari 600 juta dolar US atau sekitar Rp 9,8 triliun. Langkah yang bisa dilakukan adalah dengan penguatan dan optimasi TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri).
"Kami bahagia orientasi pabrik baru ini sangat relevan merespons tantangan defisit kendaraan niaga nasional. Kami percaya komitmen DCVMI adalah mengoptimalkan pabrik baru ini tidak hanya untuk memenuhi pasar domestik, tetapi juga ekspor kendaraan niaga yang diproduksi," katanya saat meresmikan pabrik DCVMI di Cikarang, Selasa (10/6).
Perbesar
Pabrik truk dan bus Daimler Commercial Vehicle Manufacturing Indonesia di Cikarang. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
"Kami harap PT DCVMI terus mengembangkan model-model untuk memenuhi pasar ekspor dengan teknologi lebih canggih seperti Euro 5 dan Euro 6, sehingga memperkuat posisi DCVMI baik domestik maupun internasional," lanjutnya.
Agus juga berharap DCVMI juga bisa mengembangkan produk baru lain yang relevan dengan kebutuhan konsumen di sektor bisnis Indonesia, seraya meningkatkan TKDN yang sampai saat ini berkisar 26-33 persen untuk produk truk Axor series.
"Kami ingatkan kembali pentingnya upaya melibatkan nilai TKDN dalam setiap proses produksi maupun pengadaan barang baku dan komponen. Selain menguatkan industri nasional, penguatan ini dapat memberikan ruang lebih besar bagi perusahaan dapat partisipasi pengadaan barang jasa pemerintah hingga BUMD, serta memanfaatkan berbagai macam insentif," lengkapnya.
Perbesar
Pabrik truk dan bus Daimler Commercial Vehicle Manufacturing Indonesia di Cikarang. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Dalam laman resmi sertifikat TKDN Kementerian Perindustrian, truk Axor dengan spesifikasi Euro 4 dengan tipe 2528 CX 4200 6x4 memiliki TKDN 27,75 persen. Paling tinggi adalah TKDN model Axor 4023 T 4x3 mencapai 33,84 persen.
"Karenanya pencapaian TKDN yang tinggi melalui peningkatan nilai tambah suplai lokal, dapat memperkuat daya saing perusahaan baik di pasar domestik maupun ekspor," pungkas Agus.