Wall Street Ditutup Naik Tipis, Ditopang Saham Tesla dan Alphabet
kumparanBISNIS June 11, 2025 08:00 AM
Bursa saham Amerika Serikat (AS),Wall Street ditutup naik tipis pada perdagangan Selasa (10/6).
Indeks S&P menguat usai didorong oleh lonjakan saham Tesla dan harapan pasar terhadap hasil positif dari negosiasi dagang AS dan China yang bertujuan meredakan ketegangan tarif.
Wall Street berharap kesepakatan dagang yang lebih baik akan tercapai, setelah kesepakatan awal bulan lalu tertutupi oleh tuduhan Washington bahwa Beijing menghambat ekspor mineral tanah jarang yang penting bagi industri dirgantara, semikonduktor, dan pertahanan.
Mengutip Reuters, S&P 500 naik 0,55 persen dan berakhir di level 6.038,81. Sementara itu, Nasdaq naik 0,63 persen menjadi 19.714,99, dan Dow Jones Industrial Average menguat 0,25 persen ke 42.866,87.
Performa saham-saham bernilai tinggi di Wall Street bervariasi. Tesla (TSLA.O) melonjak 5,6 persen, sedangkan Microsoft (MSFT.O) turun 0,4 persen.
Saham Alphabet naik 1,4 persen setelah Reuters melaporkan bahwa OpenAI berencana menambahkan layanan cloud milik Google untuk memenuhi kebutuhan komputasi mereka yang meningkat.
Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick mengatakan pembicaraan dagang berjalan dengan baik dan berharap akan selesai Selasa (10/6) malam, meskipun bisa saja berlanjut hingga Rabu (11/6).
Pasar saham AS telah menguat dalam beberapa pekan terakhir, bangkit dari penurunan di bulan April yang dipicu oleh kebijakan tarif global besar-besaran dari Presiden AS Donald Trump yang disebut “Liberation Day”.
Presiden Donald Trump menunjukkan grafik tarif impor baru saat "Make America Wealthy Again" di Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat, Rabu (2/4/2025). Foto: Brendan Smialowski/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Donald Trump menunjukkan grafik tarif impor baru saat "Make America Wealthy Again" di Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat, Rabu (2/4/2025). Foto: Brendan Smialowski/AFP
Dengan ekspektasi bahwa AS akan mencapai kesepakatan dagang yang dapat mengurangi hambatan perdagangan Trump, S&P 500 kini diperdagangkan mendekati rekor tertingginya pada Februari lalu.
“Harapannya adalah mereka akan menyelesaikan ini, dan level tarif ‘Liberation Day’ tidak akan pernah terjadi. Tidak mungkin valuasi pasar bisa seperti sekarang kalau tarif tinggi itu benar-benar diterapkan,” ujar Scott Ladner, Chief Investment Officer Horizon Investments.
Dari 11 indeks sektor S&P 500, 10 mengalami kenaikan, dipimpin oleh sektor energi yang melonjak 1,77 persen dan disusul sektor barang konsumsi non-primer yang naik 1,19 persen.
Volume transaksi di bursa AS terbilang tinggi, dengan 18,5 miliar saham berpindah tangan, dibandingkan rata-rata 17,9 miliar saham dalam 20 sesi terakhir.
Investor kini menantikan data inflasi konsumen AS yang akan dirilis pada Rabu (11/6), sebagai petunjuk arah kebijakan suku bunga Federal Reserve ke depan.
Jumlah saham yang naik di indeks S&P 500 mengungguli yang turun dengan rasio 2 banding 1. S&P 500 mencatat 12 level tertinggi baru dan 2 terendah baru, sementara Nasdaq membukukan 75 tertinggi baru dan 45 terendah baru.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.